🍙01/06:00🍙

53 13 1
                                    

"Jika Romeo rela mati demi menyusul Juliet, bolehkan seseorang yang amat sederhana ini berkorban untukmu?"

BUMI MANUSIA 🌍
_____________________

HAPPY READING 🥚🥚

Derap langkah kaki menggema di lorong yang memiliki cahaya remang-remang, beberapa orang berbadan kekar terlihat berjaga-jaga disetiap pintu yang ada disana. Satu diantara mereka memiliki wibawa yang lebih besar, dan karismatik yang lebih mencuat.

Dengan setelan kemeja lengan panjang yang digulung berwarna hitam, celana kain abu-abu dan sepatu pantofel mahal miliknya pria itu begitu terlihat maskulin dan wajah datarnya yang tak mengurangi kadar ketampanan pria tersebut.

"Tu-tuan ...."

"Katakan!"

"Kita sudah berhasil membuat laki-laki itu mendapatkan pelajarannya ... Ha-hanya sa-ja-"

"Apa?!!"

"Pria itu ... Dia sudah dipastikan tidak akan selamat ... Tapi ...."

"Tapi?!" Aren berdecak kesal dengan anak buahnya, mengapa mereka seperti orang bloon!!

Aren sudah sangat lelah saat ini, kesibukannya sudah mulai bertambah semenjak dia selesai ujian Nasional kemarin. Papanya-Lucas meminta agar Aren mulai belajar tentang bisnis keluarga mereka, dan untuk BLACK DIAMOND Lucas resmi menyerahkan semua urusan permafiaan padanya, tidak mudah bagi Aren sebagai remaja yang baru saja selesai dari jenjang menengah atas tapi mau bagaimana lagi, Ares-kembarannya memang benar-benar tidak mau ikut campur dengan semua harta, aset dan semua warisan yang Lucas punya sebagai papanya. Belum lagi tentang pendaftaran kuliahnya, Lucas menyarankan agar putra tertua keluarga Wijaya itu untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu universitas ternama di Italia karena mau bagaimanapun BLACK DIAMOND bermarkas disana, lebih tepatnya semua pusat kekuasaannya disana. Aren menghembuskan nafas kasar.

"Ma-maaf Tuan ... Sepertinya ada korban lain yang telihat bersama orang itu saat kejadian berlangsung." Jelas salah satu anak buah Aren. Maharen menghembuskan nafasnya panjang, dia memijit pelipisnya yang sedikit pening.

"Bngst!! Lenyapin satu nyawa aja gak pada becus lo!!" Batin Aren berperang, tolol semua orang-orangnya.

"Siapa yang-"

Drttt ... Drttt ...

"Shit!!"

Panggilan tersambung ...

"Hm?"

"..."

"Iy benar."

"..."

"Yah dia istri saya!"

"Maaf pak kami dari Rumah sakit bakti kencana ... Ingin menginformasikan bahwa saudara Claudia sebagai istri bapak baru saja mengalami kecelakaan ...."

DUARRR

Bagai petir disiang bolong yang menyambar, detik itu juga jantung Aren seperti ada puluhan peluru yang menghujamnya. Pandangannya berubah menjadi kosong menatap para orang-orangnya yang sedang dilanda bingung sekaligus takut kala melihat ekspresi ketuanya.

"Ren, lo harus tanda tangani perjanjian sama organisasi asal pran-" ucapan Erlan terpotong saat berdiri dihadapan atasan sekaligus sahabatnya di dunia bawah maupun atas. Yah! Erlan merupakan panglima BLACK DIAMOND sekaligus penyusunan strategi dalam menghadapi pemberontakan, atau penyerangan dari para musuh BLACK DIAMOND.

Erlan mengkode pada sekertaris Aren yang berada disamping agar menjelaskan apa yang terjadi, dan tak direspons oleh sang empu, Erlan berdecak sebal.

"Halo ... Pak, apa bapak masih dengar suara saya pak? Jika bapak berkenan tolong datang ke alamat Rumah sakit kami di jln*** ... Harap cepat yah pak, kondisi saudara Claudia memburuk."

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now