🍙01/07:00🍙

44 12 1
                                    

"jangan hanya menyuruhku untuk melupakan dan pergi, tapi ajari aku juga caranya membenci."

BUMI MANUSIA 🌍
____________________

HAPPY READING 🥚🥚

Apa yang terlintas dibenak kalian saat mendengar kata dilupakan? Apalagi yang melupakanmu itu orang terpenting dalam hidupmu, Rasanya pasti tidak dapat menerima takdir karena orang yang selalu mengisi hatimu tiba-tiba menatapmu dengan risih, asing atau bahkan benci?

Aren terduduk lemas dengan menyandarkan punggungnya ketembok bercat putih disebuah lorong. Pandangannya kosong entah pikirannya melayang kemana, kejadian beberapa menit lalu berhasil membuatnya seakan dihantam sebuah bongkahan batu besar.

FLASHBACK ON

Suara decitan pintu yang dibuka keras membuat semua atensi manusia yang ada di ruangan tersebut menoleh kearah pintu masuk.

"Ah Aren sini nak, Odi sudah sadar loh." Perempuan paruh baya dengan kursi rodanya terlihat berada disamping ranjang rumah sakit dengan seorang gadis mungil diatasnya tengah terduduk memeluk sang Daddy.

"Eh i-iya Oma." Aren masuk dan mengambil duduk dibangku sebelah berangkar, perempuan yang tengah memeluk daddy-nya itu merasa ada seseorang yang datang langsung melepas pelukan dan menoleh pelan kearah Aren.

Pandangan mereka bertemu, dengan Aren yang menatap sayu Riana dan gadis itu yang menatapnya balik dengan dingin? Aren tentu saja sedikit terkejut dengan tatapan Riana yang sekarang, sangat berbeda dengan Riana yang riang dan tak pernah dingin pikirnya.

"Hey ... How are you baby?" Tanya Aren lembut seraya mencoba mengambil tangan Riana untuk ia genggam. Aren kembali terkejut saat dengan kasar Riana menarik tangannya sehingga genggaman Aren terlepas.

"Jangan sentuh gue!"

Deg

A-ada apa dengan gadisnya? Riana tak pernah seketus ini setelah kejadian tempo dulu saat dimana Riana benci padanya karena menghina kedua orang tuanya.

"Kamu kenapa? Aku salah apa?" Tanya Aren kembali mencoba sabar, mungkin Riana marah karena dia bangun tidak ada Aren mungkin?

"Lah mana gue tau bamvang! Kenal aja kaga!" Jawab Riana ketus.

BUMMM

Semua orang ada di ruangan itu seketika menegang mendengar perkataan Riana, Oma Mira dan Aiden saling pandang dan mencoba mencerna situasi.

Aiden seketika teringat sesuatu, tatapan Riana kepada Aren sekarang mengingatkan ia dengan sifat Riana 2 tahun lalu sebelum kehilangan Claudia.

Riana adalah gadis bad dengan tingkah liarnya dimasa dulu dan Claudia adalah sosok penyeimbang Riana, semua kekacauan yang disebabkan Riana akan Claudia urus sendiri, setelah meninggalnya Claudia karena bunuh diri Riana mulai berubah, jika diluar dia akan terlihat seperti gadis ceria dan bar-bar, tapi jika sudah memasuki kamarnya Riana akan terduduk sendirian dengan memeluk foto Claudia dan dirinya, ketakutan Aiden yakni jika Riana tengah sendirian, anak semata wayangnya itu pernah ketahuan sedang mencoba memutuskan urat nadinya dengan sebuah kaca panjang yang runcing. Semenjak kejadian itu Riana 2 Minggu tidak masuk sekolah dan menjalani perawatan selama libur sekolah, setelahnya Aiden memutuskan untuk memindah sekolah Riana karena ia yakin semua kenangan Claudia kebanyakan ada di sekolahnya yang dulu dan itu memicu Riana yang masih dilanda kesedihan atas meninggalnya satu satunya sahabat gadis itu.

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now