🍙01/04:00🍙

74 14 1
                                    

"Jika aku boleh minta ke Tuhan buat jadiin kisah kita selamanya, kamu bakal bantu doa ke Tuhan?"

"Aku gak janji cantik ...."

Ku rasa aku paham tentang satu hal ... Cukup aku yang tau ....

BUMI MANUSIA 🌍
_____________________

HAPPY READING 🌟🌚


"Eh Sel Sel gue minta maaf ... Sel sumpah gue gak bermaksud Sel maafin gue ...."

"Sel sorry ... Gue gak bermaksud ... Gue cuma gak mau lo kelelahan atau kerepotan, lo kan tau gue belum masuk kuliah tahun ini gue masih bingung ambil jurusan apa ... Dan mungkin baiknya gak ngelanjutin, tau sendiri kan sekarang gue udah jadi ibu rumah tangga ... Gue gak mau nelantarin suami cuma demi masa depan, lagian meski pendidikan gue cuma SMA gue masih bisa kerja di toko bunga gue sama cafe, gue gak bisa handle semua kalo gue kuliah ... Tapi kalo cuma jagain anak lo gue masih sanggup kok!!" Jelas Riana panjang lebar, Selvi tersenyum mengangguk.

"Iya gue percaya ... Maaf yah akhir akhir ini gue sensi banget." Cengir Selvi dan dibalas kekehan Riana, ah akhirnya gak jadi salah paham.

Ini bukan pertama kalinya, kemarin hampir saja Selvi bunuh diri karena ada tetangga apartment Riana yang mengatakan kalo Selvi itu perempuan murahan hanya karena tidak sengaja Selvi muntah-muntah di toilet umum apartment. Riana bertekad akan melindungi sahabat sahabatnyaa.

"Akhirnya gue punya tujuan hidup Tuhan ...." Riana tersenyum.

Obrolan mereka berakhir saat seorang siswi membuka pintu dengan kasar, Riana yang tau siapa dia memilih memainkan smartphone nya tanpa mau melirik sang pelaku.

o0o

Rintik hujan turun mulai menderas, Angin bertiup saling bersiulan dan petir petir dengan kilatan cahayanya yang menakutkan mulai terdengar di indra pendengaran. Seorang gadis tengah terduduk dengan menangkupkan kedua tangannya yang kedinginan, kakinya ia ayun ayunkan karena sekarang dirinya tengah berada di atas sebuah bangunan yang didirikan diatas pohon. Sepulang sekolah dia langsung mengganti bajunya di rumah pohon tanpa pulang terlebih dahulu.

"Ishhh ... Aren mana sih! Udah mau ujan gak jemput jemput!" Gumam gadis bercardigan pink itu. Dia kembali melirik jam jelly yang ia kenakan ditangannya, jangan tanyakan berapa harga jam tersebut karena kalian gak bakal percaya seorang penerus Abraham group memakai barang dibawah 20k🌚

Sebenarnya bukan masalah harga, gelang itu adalah pemberian seseorang yang termasuk spesial dihidupnya namun sekarang dia sedang tidak ada disini di negara ini.

Riana menatap langit sore yang mendung hitam. Dirinya sendirian disini, sejak pulang dari sekolah setelah selesai ujian susulan, ah dia jadi ingat kejadian beberapa jam lalu di UKS sekolah.

FLASHBACK ON

Suasana UKS kini lumayan tegang sesaat setelah kehadiran seorang siswi berbando biru dan lolipop ditangannya.

Terdapat 2 siswi lainnya yang tengah terdiam karena merasa canggung akibat 2 Minggu ini tidak bertegur sapa, lebih tepatnya setelah Amel putus dengan Aren.

"Hei! Kalian ngapa pada diem?" Tanya Amel memecah kecanggungan, tidak ada yang menyahut membuat gadis itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gu-gue ada sa-salah?" Tanya Amel kembali dengan ragu. Selvi tersadar lalu mempersilahkan Amel duduk dibangku sebelah berangkarnya lebih tepatnya bersebrangan dengan Riana.

"Lo gak ada salah kok Mel cuma-"

"Kalo gue gak ada salah ... Berarti Riana yang hutang penjelasan sama gue!!" Potong Amel cepat dengan meninggikan suaranya, Selvi terperanjat. Riana melirik sekilas lalu kembali fokus pada smartphone nya yang memang dari awal sudah dimainkan.

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now