21/9/21

10 3 0
                                    

BYURRR

Guyuran air dingin terasa amat menusuk. Membangunkan seorang pria dengan keadaan kacau.

Nampak berantakan bahkan kemeja putihnya kini sudah tidak seputih itu banyak bercak darah di sekitar kemejanya.

Gio terbangun dengan keadaan pusing yang luar biasa. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang langsung menerpa matanya.

Gio mendongak dengan mata yang sedikit buram, dirinya mendapati seorang pria paruh baya yang menjulang tinggi.

Gio tersenyum kecil. Matanya memberikan binar harapan hanya untuk sekedar di peluk saja. Tubuhnya amat terasa panas.

Bahkan kulit putihnya ikut memucat serta matanya memerah.

"Bangun Gio,"

Suara dingin yang baru saja di keluarkan membuatnya tertegun sejenak.

Mencoba untuk bangkit berdiri dengan berpegangan pada pegangan shower yang ada.

Namun kekuatannya tak sekuat itu belum lagi lebam dan beberapa goresan akibat Pecahan botol terlihat di beberapa sisi.

"Jangan lemah,"

Gio menatap sendu papah nya. Yah, dirinya di takdirkan untuk kuat. Keturunan Madison tidak ada yang lemah bukan?

"Iya pah,"

Lirihan itu terdengar. Cukup menyayat. Setelah mencoba beberapa kali, dirinya berhasil untuk sekedar berdiri.

Rasanya kepalanya ingin pecah, benar benar sangat sakit. Darah yang tadinya mengalir kini sudah mengering bahkan.

Gio menatap papahnya yang masih lengkap dengan setelan jas itu. Menatap ke arah punggung tegap dimana semakin lama semakin kecil, tertelan oleh jarak.

Gio memejamkan matanya erat, berjalan pelan dengan berpegangan pada dinding. Mengabaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Gio menatap beberapa pengawal dan maid yang menatapnya iba. Mereka tak bisa berbuat apapun karna semalam jelas Alio menginap, dan jika ada yang nekat maka mereka akan terbunuh hanya karna membantu Gio.

Keluarga Madison memang sekejam itu. Mereka manusia manusia Gila yang di lahirkan dengan memiliki sifat egois dan tak berperikemanusiaan.

Mereka gak akan segan segan membunuh siapapun itu yang menghalangi mereka sekalipun sedarah dengan mereka.

Seseornag menatapnya sendu. Gio tersenyum kecil menyapa Egi yang merupakan orang kepercayaan keluarga Madison.

Mengatakan bahwa dirinya baik baik saja.

Gio kembali berjalan dengan basah kuyup, salah satu maid memberikan Handuk yang di balas senyuman kecil oleh Gio.

Tubuh nya yang terlihat kurus menggigil kedinginan karna suhu udara yang kala itu sangat dingin.

Diluar memang sedang hujan deras. Terlihat dari beberapa petir yang bersahutan.

Genandra. Papah Gio yang kini sedang terduduk di sofa ruang tamu sambil menatap anak sulungnya dengan pandangan datar.

Bau alkohol masih tercium cukup jelas. Bahkan seisi rumah masih terdapat bau alkohol karna di sebabkan Alio yang menginap disana sambil meminum alkohol.

Gio terduduk di sofa dengan handuk yang menyelimutinya. Bibir pucatnya bergetar kala rasa dingin semakin menusuk.

"Siapa yang menyuruh dirimu untuk duduk Gio?"

Gio tersentak. Lantas langsung berdiri dari duduknya meski sedikit Ling lung.

"Sudah berapa kali saya bilang jangan pernah ikut sifat anak Bangor itu Argio,"

1/10/21 (Revisi)Where stories live. Discover now