2.Hitam Kelam

76 48 48
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Heloww,🤗

Jangan lupa berikan banyak cinta untuk RETISALYA💕

🍡🍡

Sore itu sebuah motor vespa tua sudah menunggu di gerbang sekolah. Menyambutku yang baru saja selesai menyelesaikan seabrek tugas.

Senyumnya terkembang dan menyodorkan helm untuk aku pakai. Posisi duduk yang menyamping karena bawahan seragam rok panjang, membuat tanganku bingung harus berpegangan kemana. Namun, uluran tangannya menarik tanganku untuk melingkarkan pegangan tangan pada perutnya. Dia berkata agar aku duduk lebih mendekat padanya.

Aku hanya tersenyum dan menurut saja. Menghirup aroma tembakau yang samar tercium pada tubuhnya. Dia memang pencinta batang nestapa. Kadang hal ini yang membuat kami sering berselisih paham. Dia dengan egonya dan aku dengan kasih sayangnya.

Walaupun kadang hanya berakhir kelakar ringan tanpa saling meminta maaf. Ya, cukup begitu saja. Lalu kami kembali bersama menjalani setiap hari.

Sosok itu selalu menjemputku setiap sore, menikmati senja dan semilir angin bersama. Melajukan kendaraan dengan kecepatan standar, tidak pernah ngebut, tetapi tidak juga memperlambat laju. Menjaga aku agar aman hingga tiba di rumah dan bisa segera beristirahat.

Suatu waktu pernah aku bertanya, kenapa tidak pernah menjemput ke dalam sekolah dan hanya menunggu di gerbang saja?

Dia tersenyum dan berkata kalau dirinya cukup tahu diri. Dengan perut buncit, wajah tak rupawan dan kulit kecoklatan karena seringnya terbakar matahari.

Aku terdiam menyadari bahwa minder dalam hal beauty privilege bisa juga terjadi pada kaum adam. Merasa dirinya tidak memiliki wajah rupawan dan memilih menjaga jarak.

Padahal semua perhatiannya selalu aku suka. Bahkan cerewetnya saja aku suka. Hal kecil yang kadang terlupa, baru terasa saat tidak kembali diperhatikan, betul?

Sampai suatu waktu, aku ingat saat memenangkan perlombaan di tingkat sekolah aku begitu ingin mengajaknya masuk dan memperkenalkan pada temanku. Namun, tentu saja ditolaknya dengan alasan dia akan menunggu di gerbang di atas motor vespanya.

Bibirku mengerucut kesal, sekian lama masih tidak mau menemani ke dalam sekolah. Hingga saat diantarkan pulang pun aku memilih bungkam dan tidak menanggapi semua celotehnya.

Namun, perlahan dia yang merasa dirinya tidak rupawan bisa keluar dari persembunyiannya dan mulai menampakan diri. Tidak malu lagi, malah menggenggam erat tanganku.
Bisa terbayang rasanya seperti apa?
Iya, tanganku yang digenggam namun jantungku yang melompat.

Dengan rasa gembira aku bisa menunjukkan dia, sosok ayahku yang selama ini menjadi penjaga setia.
Tidak pernah absen, bahkan dengan kesibukannya bermandikan matahari saat bertugas, tidak sedikitpun mengurangi kasih sayangnya padaku.

Katanya, hitam kelam tubuhnya karena terlalu banyak kopi hitam yang direguk setiap hari. Dahulu aku percaya begitu saja. Namun sekarang, aku paham bahwa hitam kelam rupa, tidak akan sebanding dengan perhatian dan kasih sayang yang selalu tanpa cela.

Bagi seseorang mungkin keadaan rupa mengambil peran penting terhadap caranya bergaul dengan orang lain dan bagaimana diperlakukan.
Padahal sejatinya rupa hanya pemanis dari wujud kecantikan sejati yang ada dalam diri.
Karena rupa akan lekang dimakan usia, tetapi tidak dengan senyum, akhlak dan perangai seseorang saat akan abadi malah akan terkenang hingga akhir nanti.

"Ayah, aku rindu ...."

#30HSMK #SeiraAsa #EventSeiraAsa #Menulis Kebaikan #BelajardanBertumbuh
#Day 2 #jumlahkata511

#30HSMK #SeiraAsa #EventSeiraAsa #Menulis Kebaikan #BelajardanBertumbuh#Day 2 #jumlahkata511

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cinta pertama seorang anak perempuan, siapa lagi jika bukam ayahnya🤗🤗🤗

Terima kasih.
Jangan lupa vote dan komen setiap paragrafnya🌻

2 September, 2021.

🌻RETISALYA (sebuah solilokui)Where stories live. Discover now