🍡Gula gula dunia, siapa tidak suka?
Manis hingga membuat terlena
Walaupun diselingi dengan berbagai tawa dan duka.
Semua bisa dinikmati sejak dalam buaian hingga sampai liang lahat.
Agar kita mengerti cara untuk menikmati setiap hari. Menjadi leb...
riaknya masih saja membawa suka tuturnya masih saja membawa tawa dan wajahnya masih saja mengurung raga
lalu, kemanakah harus sembuhkan luka?
🍃
Aku tutup sebait diksi yang masih tersisa dalam hati. Kamu memang selalu menjadi pemenang di setiap hari. Tidak pernah jemu membuat segala rasa tertumpah ruah dan membuncah. Ah, lagi-lagi hanya kamu yang bisa.
Pucuk rindu makin subur menjelma menjadi sebuah genangan derana. Aku harus bagaimana saat semua bayangan menyerupai sosok utuh. Selalu terbayang dengan jelas di pelupuk mata. Enggan terlupa malah semakin terasa dekat. Memang dulu kita sedekat nadi, saling berkaitan satu sama lain.
Menikmati fajar kala senin hingga senja saat minggu. Berputar tanpa kehabisan pelita. Lalu kemudian jarak kita serupa matahari, dekat meranggas seluruh sabar hingga berpeluh dan jauh dengan gigil luka yang semakin bengis.
Namun jelas saja itu dahulu. Saat ini, senin hanya berlalu dengan sepi sendiri dalam hening diri. Ada yang berubah … adalah rasa yang masih seperti dahulu atau apakah waktu berhasil meniadakan kehangatanmu?
Perputaran rasa demikian cepat. Seperti berlari, padahal bukan ajang perlombaan atau kasus pelarian sekeping rasa. Senin tidak akan terburu menjadi rabu. Ataupun kamis tidak akan terenggut dengan harum manis seperti sabtu atau hari libur lainnya. Semua sudah ada takaran dalam menggantungkan harapan setiap insan.
Akan tetapi aku sadari, setiap hal tidak harus ada jawabannya hari ini dengan sebuah kata pasti. Tidak semua keinginan harus tercapai sekarang. Ada dzat yang lebih Maha Segala mengetahui berdasarkan porsi masing-masing.
Adalah Allahu Rabbi lebih tahu mana yang terbaik, lebih paham mana yang pantas. Terus saja berupaya, melakukan segala. Bila memang sudah waktunya. Jika Allah lihat kita sudah siap. Tidak ada lagi tanya, semua akan menjadi nyata.
Jadi, mari merayakan setiap hari dengan nikmat anugerah hidup yang selalu ditangisi banyak perindu surga. Aku dan kamu walau tidak menjadi kita namun, masih sama-sama belajar mengeja dari makna cinta sesungguhnya. Dunia tak akan habisnya dengan segudang luka. Saling berkejaran dalam harapan juga rasa pasrah akan sebuah entitas abadi. Kenali penciptamu, dan kita akan semakin terasa tenang dalam menjalani setiap senin dan sepinya.
