🍡Gula gula dunia, siapa tidak suka?
Manis hingga membuat terlena
Walaupun diselingi dengan berbagai tawa dan duka.
Semua bisa dinikmati sejak dalam buaian hingga sampai liang lahat.
Agar kita mengerti cara untuk menikmati setiap hari. Menjadi leb...
Aku melingkari sebuah tanggal pada kalender di atas meja. Membuat suatu jadwal yang harus dikerjakan atau sebagai pengingat akan suatu momen. Kadang malah sengaja berlama menatap dan berhitung tentang banyaknya hari pada setiap bulan. Menantikan saat akhir pekan dimana aku bisa bertemu denganmu atau rencana liburan singkat. Bisa juga meluangkan waktu agar aku bisa di rumah seharian.
Rasanya setiap senin, mendadak putaran hari akan melambat menuju jumat. Namun, sabtu minggu terasa lebih cepat berakhir dan aku harus bersiap bertemu senin kembali. Maaf, tapi aku memang tidak menyukai hari senin.
Hari dimana aku akan terpisah denganmu yang jauh di sana. Berandai-andai apa saja yang kamu lakukan dan segala jenis manusia yang dengan mudahnya mendampingimu setiap saat. Sedangkan aku, hanya diam melalui pergantian lima hari dengan sepi.
Benar, hanya kamu yang bisa membuat suasana hatiku seolah terang benderang. Bukan silau, namun dengan membuat dunia seolah lebih jelas. Kamu mengajarkan aku tentang banyak rupa dan segala celotehan yang membuat heningku menjadi terlupakan. Sebagai pelindung sekaligus sahabat dekat.
Aku sadar diri, tidak bisa menaruh hati padamu demikian dalam. Cukup melangitkan doa pengharapan agar setiap akhir pekan kita bisa berjumpa. Kamu dengan bisingmu dan aku dengan heningku. Tak jarang di minggu malam kamu akan berkata sampai jumpa jumat malam saat kita akan kembali bersua.
Itulah mengapa terkadang aku heran saat Tuhan ciptakan hari senin untuk memulai aktivitas. Dengan kenangan yang menjerat sendu sekaligus pilu. Aku tanpamu terasa semu. Kadang terlintas jika aku bisa, kenapa tidak memulai aktivitas dari hari jumat? Agar berkah barokah sebagai hari raya setiap pekannya bagi para muslim. Sedangkan senin, selalu diawali dengan upacara bendera, jalanan penuh dengan aktivitas manusia juga setumpuk target yang harus diusahakan.
Kamu hanya berkata, teruslah bersemangat apapun harinya. Kita tidak tahu kapan dan senin keberapa dalam hidup tidak kita lalui lagi. Saat semua hari seolah sama, tidak akan terasa. Kamu bilang kelak jika kita telah mati, tidak akan ada lagi hari senin dengan sendu, atau hari jumat yang bersemu.
Aku pikir benar, semua yang ada di dunia hanya pergantian malam kelam dengan siang terang benderang. Terus saja berputar selama hampir ribuan tahun. Hingga suatu saat semua akan lelah dan hilang. Tidak tersisa apa-apa karena semua manusia telah tiada.
🌞Nikmati setiap hari-hari dunia, semoga berkah hidup selalu.
