17. Dua Buah Cangkir

27 19 5
                                    

Gas, agak panjang, agak beda dari biasa. Tetapi satu, laranya.

Enjoy RETISALYA.

🤗

🤗

🤗

🤗

Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍵☕🍵☕

"Matcha Latte-nya satu, less sugar."

Aku terkejut mendengar suara di sebelah. Tidak salah lagi, itu kamu. Dengan sosok yang masih sama. Potongan rambut, postur dan aroma tubuh yang tidak akan kulupa. Aku hanya bisa memalingkan wajah dan terus menatap aneka display setoples biji kopi. Berusaha untuk fokus dan bertahan, setidaknya hingga kopi pesananku datang.

Sebisa mungkin semua bisik berisik yang mericuh di kepala aku kedapkan. Kenangan kita terlalu indah untuk aku butakan. Segala hal tentangmu, nyatanya masih melekat erat dalam dekap. Jika rindu adalah sebuah kendaraan, maka saat ini aku dan kamu ialah roda-roda yang membawanya ke perapian. Agar gigilnya mencair dan lelahnya terusir. Sehangat fajar yang selalu bersanding dengan kilap embun pagi. Selalu bisa seirama dalam beku dan hangatnya sebuah awal hari.

Tubuhku terasa rubuh saat kamu menyapa. Mengetahui aku berada di sebelah, bersisian hanya terpisah beberapa meter saja. Jelas terlihat senyum terkembang pada gurat wajah teduhmu. Aku mohon jangan tersenyum. Aku tidak kuat menahan remuk yang perlahan terangkum. Hadirmu jelas membuat seluruh benteng pertahanan ambruk. Rasa ingin aku memelukmu, berbanding lurus dengan aku ingin pergi jauh darimu.

Aku mengutuk jarum jam yang seolah lambat berdetak dari biasanya. Meninggalkan aku dan kamu dalam jarak nyata. Aroma kopi yang memenuhi isi kepala tidak bisa menguar penat yang ada. Beruntung beberapa detik kemudian cangkir kopi pesanan tersedia. Asap menari-nari seolah mengejek aku yang masam terdiam dalam kenangan kelam. Aku memilih pamit pergi, merangkum seluruh aroma kopi bercampur wangi tubuhmu untuk aku simpan dalam sudut ingatan. Tempat kamu berada sebelumnya.

Aku masih bisa mendengar sayup suaramu yang berkata, "Hati-hati." seolah menyadarkan aku di mana hati ini diletakan. Aku tahu salah menaruh hati akan retak. Tidak utuh lagi dan meninggalkan bekas. Hati-hati dengan hati karena mudah sekali salah hati dan berpengaruh pada setiap harinya. Setiap duka yang tercipta karena hati yang terluka dan tawa yang terlihat karena hati yang bahagia. Sesederhana itu.

Namun, sayangnya. Kita tidak pernah tahu akan di mana, pada siapa dan bagaimana akan menjatuhkan hati. Beberapa kali melalui orang yang mungkin tidak tepat. Menjadikan setiap diri akan mudah mencari nilai tersendiri dalam sanubari hati.

Dalam hati, aku hanya bisa berkata. Meski pada akhirnya kita bukan sebuah takdir, Terimakasih banyak untuk dirimu yang sudah hadir.

🍵☕

"Kenapa pilih matcha? Pahit kan?" Aku bertanya saat kita duduk berhadapan di sebuah kafe.

"Kamu juga, kenapa hanya menyeruput sedikit kopi. Hanya dihirup aroma saja. Unik, bukan?"

Lagi-lagi hanya tawa yang kamu tawarkan. Jangan salahkan aku jika meleleh dibuatnya.

"Kamu tahu, kadang kita tak perlu memiliki alasan untuk jatuh hati pada sesuatu. Saat dirasa nyaman dan dirimu sepenuhnya bahagia. Di sanalah kamu akan melabuhkan hati. Kamu dan aroma kopi. Tak peduli dengan rasa pahit atau manis. Kamu hanya suka aroma saja bukan? Sedangkan aku memilih matcha yang pahit namun memiliki ketenangan sendiri."

Kamu mereguk secangkir matcha terakhir lalu menggenggam tanganku erat. Seolah tenangnya matcha bisa menghangatkan penatnya pikiranku.

Kalau sudah begini aku bisa apa. Kenanganmu terasa nyata, seperti saat kita jumpa.


Kamar Hening, 17 September 2021

#30HSMK #SeiraAsa #EventSeiraAsa #Menulis Kebaikan #BelajardanBertumbuh
#Day17 #jumlahkata525

#30HSMK #SeiraAsa #EventSeiraAsa #Menulis Kebaikan #BelajardanBertumbuh#Day17  #jumlahkata525

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Done, besok lanjut atau finish sampai sini?

Vote manteman, terima kasih

🍵

🍵

🍵

🌻RETISALYA (sebuah solilokui)Where stories live. Discover now