🍡Gula gula dunia, siapa tidak suka?
Manis hingga membuat terlena
Walaupun diselingi dengan berbagai tawa dan duka.
Semua bisa dinikmati sejak dalam buaian hingga sampai liang lahat.
Agar kita mengerti cara untuk menikmati setiap hari. Menjadi leb...
Semakin nanar Membuat semua harapan kian buyar Kamu yang pergi tanpa sepatah kabar Meninggalkan hati yang belum kau sirami dengan benar
Aku di sini, menantikan dirimu untuk hadir kembali. Namun, semua ini hanya bayang meredup kehabisan harap, kemudian kembali, Samar.
🌻
Selamat datang di dunia tipu-tipu
Manusia berlagak lupa Lupa malah berlagak seperti memiliki nyawa–bak manusia Hingga gila karena lupa menjadi manusia sudah tidak lagi suatu perkara
🌻
Bagai arunika yang baru saja dilukiskan dengan kuas Maha ajaib Sang Khalik Oooh, Indah nian Teramat
Hingga perlahan swastamita itu menyapa hingga buyar lintasan memori yang tengah terpatri
Fana amerta? Planet Bumi, 20 September 2021
🍭
Terkadang kenangan manis lebih mudah hilang jika tidak diabadikan. Semua akan tertindih derit nestapa, lalu hilang begitu saja. Begitupun kebaikan seseorang yang mudah terlupa, tergantikan dengan semua luka yang dia perbuat.
Aku memilih di kala rehat, sekilas mengenang tentangmu. Mencoba sedikit uji nyali apa hati ini masih sakit saat bersinggungan dengan kenangan dirimu. Ataukah sudah sembuh sepenuhnya?
Entah ....
Hatiku terus saja berdenyut merdu, membaca setiap goresan diksi hingga sampai ke relung hati. Nyatanya sembuh itu tidak bisa dipaksakan, namun bisa aku usahakan. Masih banyak hal indah yang aku temui setiap harinya. Melihat embun pagi, matahari bersinar dengan lembut dan mendapati sosoknya akan berubah menjadi tegas dan lugas saat siang terik. Lalu kembali meredup kala senja dan beristirahat dengan anggun dalam dekapan gemintang.
Aku sadar setiap hari akan berganti, sejengkal rasa tidak akan pernah sama. Menjadi manusia seutuhnya yang bisa menakar rasa dengan penilaian terbaik. Tidak mudah menyalahkan, tidak mudah menyerah dan mungkin saja tidak mudah jatuh cinta.
Hal terakhir yang aku usahakan, biar saja belajar menjadi sedikit bebal pada perhatian kaum adam. Toh, kamu memah ahli membuat sandiwara hati berujung aneka eskpektasi dalam gula gula asmaraloka. Kamu, sang ahli membuat baper, dan aku mungkin terlalu sensitif bucin.
Hingga sebuah notifikasi membuyarkan lamunanku dalam menggoreskan diksi tentang retisalya. Aku tersenyum saat membaca sebuah pesan pendek darimu, Planet Bumi-ku. Pesan singkat yang cukup membuat renjana kembali menari hingga ke gugusan awan jingga.