27. Kala Waktu

23 11 3
                                    

Tarik napas dalam-dalam
Kedua sisi dadamu mati rasa
Sampai sedikit sakit
Bernapas lebih banyak
Tidak ada yang tersisa di dalam dirimu
Sampai kamu merasakannya

Tidak apa-apa bahkan jika kita kehabisan napas
Tidak ada yang menyalahkanmu
Terkadang kita bisa membuat kesalahan
Karena siapapun
Katakan tidak apa-apa
Itu hanya kata-kata penghiburan

🥀LeeHi-Breathe

Biarkan RETISALYA mengambil cerita tentang semesta, kala waktu.

Enjoy

🎐🎐

Hai, saat ini aku mengaku sedang dalam posisi tidak baik-baik saja. Segenap rasa terasa samar, hanya tersisa aku yang merasa seorang diri berkubang nanar. Bukan hanya perihal kamu, namun rasanya seluruh semesta sedang berkonspirasi untuk membuat aku sedih.

Aku sadar, setiap manusia memiliki pemikiran tersendiri. Entah itu akan  berujung pembenaran atau hanya serupa penyangkalan. Semesta ini akan terus melaju. Ada atau tidaknya aku. Tidak peduli telah memberi cerita yang pelik hingga rasanya mencekik seluruh impian. Ataupun sesekali bersenda gurau seperti sandiwara dalam kenangan. Tetapi, yang jelas aku harus tetap melangkah mengikuti apa yang semesta mau, bukan apa yang aku mampu.

Orang bilang, selain hujan dan senja. Ada konspirasi waktu lain yang akan membuat kita semakin terasa kerdil. Tentang langit dan bintang-bintang yang juga pandai memutar balik ingatan. Menahannya pada suatu hal di masa lalu dalam kurun waktu yang lama, padahal kita ingin lupa. Sehingga saat mereka muncul, akan menguarkan aroma kenangan yang tak jua usai. Derana alam semesta demikian menggila kali ini.

Mungkin memang semestinya hanya tanya yang ada. Akan benci dan cinta itu, jaraknya setipis apa? Padahal hanya setipis jarak antara fajar dan pagi juga setipis jeda antara senja dan petang. Tak pernah bisa terpisah jauh. Selalu dekat melekat. Saling terkait, posesif, padahal hanya sebuah elusif–tidak akan kekal.

Kita adalah sepasang salah yang menolak pasrah. Kamu yang berputaran dalam kala waktu, dan aku bergeming dalam kumparan sendu. Sejauh apapun waktu memisahkan, tidak akan menemukan titik jemu. Beruntungnya kamu selalu setia. Bisa menerima apapun kondisi yang sedang aku alami.

Namun, tetap saja. Rasanya aku hanya ingin masuk dalam tempurung ketidaktahuan. Memutar waktu kala masih masa kanak-kanak. Penuh dengan suka cita dan tidak usah berpikir bagaimana menghadapi dunia. Walaupun terkadang  nyatanya semesta selalu disalahkan oleh manusia yang berusaha berjalan menjadi dewasa.

Hingga sesak kan berganti riak yang lebih tenang. Awan hitam akan berganti pada pelangi di ujung hari. Gigil dingin berangsur hangat sedekat matahari. Jantung berdetak dengan alunan merdu. Hingga akhirnya aku akan menemui dunia lebih bersahabat untuk dinikmati perlahan. Semesta akan tersenyum menawan dan aku, mungkin saja masih bisa bercengkerama dengan aneka rasa gula gula dunia.
Semoga, jika kala waktu masih tersisa

Kamar Hening, 27 September 2021.

#30HSMK #SeiraAsa #EventSeiraAsa #Menulis Kebaikan #BelajardanBertumbuh
#Day27  #jumlahkata430

#30HSMK #SeiraAsa #EventSeiraAsa #Menulis Kebaikan #BelajardanBertumbuh#Day27  #jumlahkata430

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Feel so sad for today.
Semoga esok hari lekas pulih.

Sorry 🥀🥀

Terima kasih hingga posisi ini. Jika berkenan boleh follow IG @ummuzahraqonita

Banyak caption dan musikalisasi puisi bisa diintip.

Vote jangan ketinggalan.

🎊

🎊

🎊

🎊

🎊

🌻RETISALYA (sebuah solilokui)Where stories live. Discover now