04. Where Am I?

487 72 24
                                    

Krist terbangun dari pingsannya, ia tidak tahu berapa lama ia pingsan. Krist melihat sekitarnya dan sadar jika ia masih berada didalam terowongan. Krist mencoba bangun dan berjalan mencari jalan keluar, ia terus berjalan lurus mengikuti arah jalanannya hingga menemukan cahaya yang menyorot masuk kedalam terowongan, Krist yakin itu adalah ujung dari terowongan ini.

Krist keluar dan ia baru sadar jika hari sudah pagi, jadi tadi ia pingsan selama semalaman. Krist mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin malam, ia mengejar pencopet hingga masuk ke dalam terowongan kemudian gelap dan Krist tidak ingat apapun lagi.

Krist berjalan ke jalan raya untuk mencari taksi, untung saja dompetnya tidak dicopet juga jadi ia bisa naik kendaraan umum. Setelah sampai jalan raya Krist merasa aneh karena jalanan tidak seperti biasanya, bahkan mobil-mobil yang lewat juga terlihat berbeda.

Krist tidak ambil pusing, ia memberhentikan salah satu taksi dan menaikinya, tujuannya adalah rumah. Ia tau pasti papi dan papanya sangat khawatir karena Krist tidak pulang semalaman dan tidak mengabarinya juga. Setelah beberapa menit akhirnya Krist sampai dirumahnya.

"Berapa Khun?"

"25 bath Khun."

"Apa? Sejauh itu cuma 25 bath? Apa tidak salah Khun?

"Tidak Khun, memang 25 bath."

Krist masih tidak percaya karena jarak dari tempatnya memanggil taksi ke rumah lumayan jauh namun hanya 25 bath. Mungkin saja ada promo, pikir Krist.

"Ini Khun."

"Maaf, ini uang apa ya Khun?"

"25 bath kan? Saya kasih anda 30 bath sisanya untuk Khun saja."

"Anda mau menipu saya? Ini uang palsu."

Krist terkejut, tidak mungkin uangnya palsu karena itu hanya 30 bath kecuali jika 1000 bath palsu Krist akan percaya.

"Uang saya asli Khun."

"Kalau uang anda asli itu seperti ini. Ini pasti uang palsu atau uang mainan."

Supir taksi menunjukkan uang 30 bath miliknya dan Krist semakin terkejut karena itu adalah uang lama bagaimana supir taksi itu bisa mengatakan jika yang asli adalah miliknya dan uang Krist palsu.

"Ini uang lama Khun, ini yang terbaru. Saya tidak punya uang yang seperti itu."

"Kalau tidak punya uang jangan naik taksi, mau menipuku lagi. Keluarlah dari mobilku."

Krist geram karena supir taksi malah memarahinya padahal Krist sudah berbaik hati menambah ongkosnya. Krist keluar dari mobil dan menutupnya kasar.

"Dasar tidak berguna." Ucap supir taksi kemudian pergi meninggalkan Krist.

"Sialan! Kau yang tidak berguna!" Teriak Krist.

Krist membuka pagar rumahnya dan mengetuk pintu, tidak biasanya pagi-pagi begini pintu rumahnya tertutup. Krist mencoba bersikap tenang agar orang tuanya tidak memarahinya.

Tok.. tok..

"Sebentar." Ucap seseorang dari dalam rumah.

"Sial kenapa papi belum berangkat ke kantor, pasti dia akan menceramahiku hingga malam."

Seorang pria remaja yang sedikit lebih tua dari Krist membukakan pintu membuat Krist mengerutkan dahinya, namun setelah dilihat orang tersebut napak tak asing untuknya.

"Kau siapa?" Tanya Krist

"Ya kau yang siapa? Kau datang ke rumahku tapi kau tidak tahu siapa pemilik rumah ini."

Same but Different [Singto X Krist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang