25. Holiday

483 72 17
                                    

Krist tengah berkemas untuk persiapan liburan bersama dengan Singto dan Fiat. Banyak yang harus dipersiapkan mengingat perjalanan mereka sangat jauh, Krist memasukkan beberapa helai baju dan beberapa peralatan pribadi di koper besarnya. Kemudian memasukkan earphone, iPad, powerbank, dompet dan pasport di tas ranselnya. Setelah semua selesai, Krist mengunci kopernya dan menyeretnya ke bawah sembari menunggu jemputan dari Singto.

"Kamu sudah siap pergi, Krist?" Tanya Off yang sedang duduk bersantai bersama Gun diruang keluarga.

"Iya, pi."

"Ulang tahunmu kali ini kita juga tidak merayakan bersama lagi." Ucap Gun sedih.

"Papa jangan sedih, nanti kita videocall bisa, 'kan? Aku janji, setiap hari aku akan mengabari papa dan papi."

"Tidak perlu seperti itu, nanti kau malah tidak bersenang-senang disana. Cukup kabari kita kalau kau sudah sampai disana." Kata Off.

"Siap bos."

Tak lama suara mobil masuk halaman rumah Off, pasti itu adalah mobil Singto. Krist menarik kopernya dan berjalan keluar rumah, diikuti oleh Off dan Gun. Fiat membuka pintu dan menyapa mereka semua.

"Hai grandpa, hai papa."

"Kau terlihat tampan sekali." Goda Off.

"Tentu saja, ini hari spesial karena aku akan berlibur bersama dengan papa dan daddy."

Krist tidak memperdulikan percakapan mereka karena sibuk memasukkan kopernya ke bagasi mobil dibantu oleh Singto. Setelah itu mereka bertiga pamit untuk pergi.

"Sing, jaga anak dan cucuku, kalau sampai lecet sedikit saja kau akan aku hajar habis-habisan." Ancam Off.

"Kau tenang saja, tanpa kau minta aku pasti menjaga mereka berdua." Singto menatap Fiat dan Krist bersamaan. "Sial, aku terlihat seperti bapak-bapak yang sedang berlibur dengan dua anaknya."

Mereka semua tertawa mendengar perkataan Singto. Tapi memang benar, usia Krist dan Fiat sama sehingga terlihat seperti adik dan kakak.

"Aku lahir lebih dulu, jadi papa adalah adikku. Ya, 'kan Nong Krist?" Canda Fiat yang membuat mereka semakin tertawa.

"Sudahlah, kalian cepat berangkat agar tidak ketinggalan pesawat." Kata Gun.

Mereka bertiga pun masuk kedalam mobil dan berangkat menuju bandara. Tidak jauh, hanya membutuhkan waktu 15 menit sampai kerena jalanan tidak begitu macet, mengingat sudah malam hari.

Singto sengaja memesan first class karena perjalanan yang begitu jauh, hingga 16 jam. Ia tidak ingin Fiat dan Krist merasa lelah. Fiat duduk bersama Krist dan Singto berada di belakang mereka.

Setelah menempuh perjalanan udara selama 16 jam, akhirnya mereka sampai di Bandar Udara Internasional Velana. Terlihat mobil jemputan mereka sudah menunggu, mereka bergegas untuk masuk agar segera sampai ditempat tujuan.

Mereka sampai di resort tengah pulau, terdapat bangunan mengapung yang berjejer di tepi laut. Sangat menakjubkan.

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Same but Different [Singto X Krist]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant