26. Surprise Party

632 68 20
                                    

Warning⚠️
Slight🔞

Pagi ini Krist sedang duduk santai di teras resort sambil menikmati angin laut yang sepoi-sepoi dan pemandangan air biru yang sangat jernih hingga ikan-ikan didalam sana nampak dengan jelas. Tak lupa dengan susu hangat di genggaman tangannya yang menambah kesan santainya lebih nikmat.

Jika saja Krist berada disini bersama dengan Singtonya mungkin akan lebih menyenangkan. Menikmati setiap keindahan ini bersama dengan pelukan. Singto pasti akan mencoba menggodanya dengan pujian setinggi langit, membandingkan semua keindahan lautan dengan dirinya. Krist tersenyum membayangkannya, semua itu indah meski hanya hidup dalam benaknya tanpa jadi nyata.

"Kau suka pantai, 'kan? Pasti kau akan suka disini Phi Sing." Monolog Krist.

"Papa, ayo kita berenang." Ucap Fiat membuyarkan imajinasinya.

"Daddymu kemana?" Tanya Krist yang belum melihat keberadaan Singto di resort sejak bangun tidur.

"Aku tidak tau." Jawabnya singkat.

"Ayo kalau gitu. Mau berenang di laut atau di kolam renang?"

"Laut!"

Krist melepaskan semua bajunya dan hanya menyisakan celana dalamnya, begitu pula dengan Fiat. Mereka mengambil kaca mata dan cerobong udara yang memang sudah tersedia di resort. Krist turun lebih dulu kemudian di susul oleh Fiat, dinginnya air langsung menyapa kulit telanjang mereka.

"Ayo kita cari Nemo, pa."

"Memangnya ada?"

"Coba saja."

Mereka pun menyelam untuk mencari ikan badut yang berwarna oranye dan putih itu. Menenggelamkan diri mereka hingga dasar laut, namun yang mereka cari tak kunjung muncul. Sampai akhirnya mereka menyerah dan kembali ke permukaan.

Fiat memutuskan untuk menyelesaikan aktivitas berenangnya karena badannya sudah kedinginan, sedangkan Krist masih betah berlama-lama didalam air. Berenang adalah hobinya dari dulu, apalagi berenang di laut lepas yang seindah ini, ia tidak akan melewatkan kesempatan menyenangkan itu.

Lagi-lagi pikirannya melayang jauh pada kenangannya, biasanya selesai berenang pasti Singto akan membawakannya handuk dan minuman hangat agar badan Krist tidak kedinginan. Entahlah mengapa Singto selalu melakukan itu, padahal ia adalah pria yang kuat, hanya berenang saja tidak akan membuatnya sakit. Dulu Krist mencibirnya karena terlalu berlebihan, namun sekarang ia merindukannya. Memang susuatu akan terasa berharga saat kita kehilangannya.

Lama Krist berenang hingga kulitnya mulai keriput dan perutnya kelaparan, akhirnya ia memutuskan untuk menyelesaikannya. Krist ke atas bertepatan dengan datangnya Singto yang entah habis dari mana dengan membawa sepeda.

 Krist ke atas bertepatan dengan datangnya Singto yang entah habis dari mana dengan membawa sepeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaga, kamu berenang hingga kulitmu pucat seperti ini? Tunggu disini, aku ambilkan handuk." Singto menaruh sepedanya asal kemudian berjalan cepat menuju kamarnya.

Same but Different [Singto X Krist]Where stories live. Discover now