08. Doubt

426 70 16
                                    

Off dan Gun masih belum percaya dengan cerita Singto namun mereka mencoba untuk memahaminya, semua bukti-bukti yang diberikan oleh Singto memaksa dua orang tua Krist itu harus menerima kenyataan pahit bahwa anaknya saat ini berada sangat jauh dari mereka. Tidak terima, iya. Namun tidak ada yang bisa mereka lakukan, mereka tidak memiliki time mechine untuk menjemput Krist dimasa lalu.

"Aku masih belum bisa memahami bagaimana Krist bisa berada dimasa lalu." Ujar Off.

Singto hanya tersenyum kecil, bahkan ia sendiri juga tidak bisa memahami yang sebenarnya terjadi. Krist tidak pernah menceritakan apapun, ia pergi meninggalkan banyak teka-teki yang belum terselesaikan.

"Kenapa kau tidak memberitahukannya dari awal Phi Sing?" Tanya Gun.

"Aku telah mempelajari banyak hal tentang konsep waktu, jika masa lalu berubah maka masa depan juga akan berubah. Jika Krist tidak hilang dan terjebak dalam masa lalu maka Fiat tidak akan pernah ada, semua itu akan membentuk realitas yang bercabang. Jika aku memberitahu kalian dari awal maka kalian akan mencegah hal ini terjadi dan merusak tatanan masa depan."

"Jadi kau membiarkan semua terjadi hanya demi eksistensi Fiat? Kau mengorbankan anakku Sing!" Ujar Off yang amarah mulai naik.

"Kau sangat menyayangi anakmu bukan? Aku juga menyanyangi anakku. Dia sangat berharga untukku, aku hanya memilikinya dan tidak akan aku biarkan siapapun menghilangkannya."

Off sangat marah, tangannya mengepal keras dan matanya melotot tajam. Gun juga tak kalah emosinya, ucapan Singto membuatnya tak bisa menahannya. Ia menghampiri Singto dan mencengkram eram kerah bajunya.

"Kau sialan! Gara-gara kau anakku jadi menghilang!"

Gun berteriak didepan wajah Singto kemudian memukulnya dengan keras. Singto tidak membalas ia hanya diam merasakan sakit dari pukulan Gun. Singto sadar jika dirinya adalah salah satu penyebab hilangnya Krist karena tidak mencegahnya dan membiarkan putaran waktu terus terjadi tanpa berujung.

"Kau boleh memukulku sepuas hatimu, aku akan terima. Tapi asal kau tau aku juga sama kehilangannya seperti kalian, bahkan aku merasakannya hampir 18 tahun. Apa kalian tidak bertanya bagaimana perasaanku? Aku tau kalian orang tuanya, aku tau kalian menyayanginya, tapi aku, aku juga kekasihnya, aku sangat mencintainya." Teriak Singto.

Off menggebrak meja dan berdiri mendorong Singto hingga jatuh tersungkur. "Jika kau mencintainya kau akan mencegah hal itu brengsek!"

"Daddy?"

Fiat terkejut saat pulang langsung melihat daddynya terjatuh dilantai, Fiat kemudian mendekati Singto dan membantunya berdiri.

"Apa yang kalian lakukan pada daddyku?" Teriak Fiat pada Off dan Gun.

"Fiat bicara yang baik dengan orang yang lebih tua."

"Tidak, mereka sudah melukai daddy."

Fiat sangat geram untuk apa ia harus menunjukkan sopan santunnya, dua orang yang ada dihadapannya seperti menabuh genderang perang karena berani melukai satu-satunya orang yang Fiat miliki.

"Kau jangan ikut campur anak kecil."

Off yang kesal dengan tingkah Fiat hampir memukulnya jika saja tangan Singto tidak mencegahnya. Singto menghempaskan tangan Off dengan kasar.

"Jangan pernah bersikap kasar pada anakku, ingat bahwa dia juga cucumu." Bisik Singto ditelinga Off.

"Bangsat!"

Off kemudian menarik tangan Gun untuk pergi dari rumah Singto tanpa basa-basi lagi. Sedangkan Singto langsung menjatuhkan dirinya di sofa. Singto sudah tahu akhirnya akan seperti ini, ia menggadaikan persahabatannya dengan Off saat ia memilih untuk mengatakan segalanya.

Same but Different [Singto X Krist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang