11 - Julien

999 153 8
                                    

Konselor itu mengamati Fei Du dengan seksama. Untuk sesaat, ia melihat ekspresi rumit dari sebuah kejengkelan yang tak terkatakan melintas di wajah pemuda itu, yang membuatnya tampak lebih dari sekadar muda dan bergairah. Ia agak tercengang melihat hal ini.

Fei Du telah dirujuk ke Dr. Bai beberapa tahun yang lalu. Konselor sebelumnya adalah juniornya, seorang ahli dalam menangani permasalahan remaja. Sebelumnya, ia telah menemui konselor entah berapa banyaknya; mungkin Fei Du sendiri tidak ingat dengan jelas berapa jumlahnya. Kedengarannya, ia hanyalah orang yang sulit.

Saat merujuk klien kepadanya, juniornya tentu sudah menghubunginya terlebih dahulu. Dr. Bai ingin mengetahui masalah apa yang menyebabkan anak ini mencari konseling psikologis dan juga mengapa konselingnya saat ini tidak bisa dilanjutkan.

"Sebenarnya, aku tidak tahu apa masalahnya," kata juniornya. "Dia sangat kooperatif. Jika kau memintanya untuk mengatakan sesuatu, dia akan mengatakannya. Aku sudah mencoba membahas masalah kurangnya kasih sayang selama masa kecilnya, kematian ibunya yang malang, dan lain sebagainya. Dia tidak menghindari apa pun, sikapnya sangat tulus. Saat kau kehabisan bahan bahasan, dia terkadang akan memberimu topik pembicaraan dengan penuh perhatian. Bai-Jie, kau mengerti, kan?"

Dr. Bai dengan cepat mengerti implikasinya — klien tidak mau bekerja sama.

Dr. Bai telah bekerja selama bertahun-tahun. Ia telah bertemu segala jenis klien yang tidak kooperatif: ada yang mengarang-arang selama evaluasi, ada yang dipaksa keluarganya, ada yang keras kepala berpikir bahwa mereka tidak punya masalah, ada juga yang menganggap dirinya sangat pandai dan mencoba untuk memutar-balikkan analisis konselor, dan kemudian prosesnya menjadi pertarungan kecerdasan.

Seorang konselor psikologis itu tidak maha kuasa. Selalu ada orang yang—karena berbagai alasan—tidak akan pernah bisa membangun hubungan saling percaya dengan konselor, dan pada akhirnya konseling akan gagal. Klien-klien ini dirujuk ke konselor lain atau perlahan-lahan menyerah pada konseling psikologis dan tidak datang lagi.

Fei Du, tanpa diragukan lagi, adalah sebuah kasus istimewa di antara kasus-kasus istimewa.

Ia termasuk tipe yang mengarang-arang pada evaluasi awal, dan terlebih lagi karangannya sama sekali tidak bisa dibantah. Ia juga seorang pembicara yang menarik selama sesi. Ia sangat sedikit menghindar. Sekilas, ia bahkan memberi kesan tidak ada yang disembunyikan. Dari saat masih agak muda, ia sudah sangat mahir dalam pengendalian diri; jika percakapan menyentuh topik yang sensitif, ia tidak akan menunjukkan sikap agresif atau defensif terhadap konselor; umpan balik emosionalnya langsung dari awal sampai akhir.

Satu-satunya masalah adalah itu sangat bersih dan terus terang.

Menghadapi rasa sakit yang sangat tajam, orang yang paling sehat dan paling kuat pun masih tidak bisa mempertahankan ketenangan intelektual batin dari awal hingga akhir — hanya AI yang maha perkasa saja yang bisa mengisi baterainya; tidak perlu konseling psikologis.

Dr. Bai menggunakan metode yang tak terhitung jumlahnya tanpa mampu membangun saluran komunikasi psikolog-klien yang efektif. Ia hanya bisa meletakkan kartunya dan mengakui kekalahan kepadanya, "Tingkat keahlianku berakhir di sini. Aku mungkin tidak bisa membantumu. Jika kau yakin kau masih membutuhkan bantuan, aku bisa mencoba merujukmu ke konselor yang lebih baik."

Ia tidak mengira Fei Du akan menolak. Terlebih, setelah melalui sebulan lebih perawatan tanpa hasil, seperti orang yang punya lebih banyak uang daripada otak, ia telah melipat-gandakan biaya konseling, membeli dua jam terakhir dari jadwal Dr. Bai setiap Rabu malam. Dan setiap kali datang, ia akan memuji dengan sangat manis, "Aku merasa sangat nyaman di sini bersamamu. Ini benar-benar sangat membantuku." Jika Dr. Bai tidak berpikir ia cukup dewasa untuk menjadi ibunya, mungkin ia akan mendapat kesan yang salah dan curiga playboy kecil ini datang untuk mencoba menjemputnya kencan.

[end] Silent ReadingWhere stories live. Discover now