[end] Silent Reading

56 - Humbert Humbert.

Di ruangan redup, tempat yang disemprot dengan larutan luminol bersinar dengan pijaran samar. Lantai, langit-langit, celah-celah di sekitar pintu ... bercak semprotan yang banyak itu saling terkait, di mana-mana, seperti wallpaper yang memusingkan.

Di tempat di mana sofa telah dipindahkan, ada noda darah lama yang belum dibersihkan. Di lantai yang putih bersih, noda itu tampak sangat mengejutkan; sebuah ketidakadilan dari entah berapa tahun yang lalu akhirnya terungkap.

Dindingnya dilapisi peredam suara. Di ruang tamu, ada satu sisi dinding yang dipenuhi dengan gantungan foto-foto. Persawahan dan pemandangan alam yang indah ditampilkan di sana, memberikan suasana budaya yang menggugah selera—jika bukan karena fakta bahwa foto-foto itu juga dilapisi dengan semprotan larutan pijar.

Sementara itu di kamar tidur, tergantung sebuah gambar penggembalaan domba. Bingkai setinggi satu meter itu sangat kokoh. Seorang teknisi TKP menatapnya sebentar, berpikir ada sesuatu yang tidak normal. Ia menurunkannya untuk diperiksa dan menemukan sebuah kamera tersembunyi terpasang di dalamnya. Lensa kamera mengintip melalui mata sang gembala—yang tersenyum tipis pada gadis muda itu dengan jejak ambiguitas yang tidak beralasan.

Di ruang penyimpanan yang terkunci di sebelah kamar tidur terdapat semua alat pemotong dan pengikat yang dibutuhkan pemeriksa medis ....

Tapi tidak satu pun dari semua ini yang lebih mengerikan daripada foto super besar di jendela.

"Lihat, Wakil Kapten Tao, jendela ini adalah salah satu jendela model lama yang dibagi menjadi lapisan dalam dan luar. Di tengah-tengahnya ada tirai penghalang seperti yang biasa kau temukan di hotel, dan foto itu menempel di bagian luar kaca," kata teknisi TKP kepada Tao Ran. "Dengan cara ini, bahkan jika ada badai matahari di luar, tirai penghalang UV masih akan melindunginya. Tidak ada cahaya kuat yang akan menembus kertas foto ... Ckck, foto ini benar-benar telah ditata di sini dengan sangat terampil!"

Foto itu telah diperbesar dengan teliti ke proporsi yang akurat. Dalam kegelapan di sekelilingnya, berdiri di ruangan itu, seseorang tidak akan bisa membedakan antara fajar dan senja, siang dan malam. Sepintas, kau mungkin berpikir bahwa di luar kaca jendela adalah pemandangan malam itu—jalan sempit, gedung-gedung tua yang tipis terhampar berjajar, lampu jalan berbaris memanjang dengan jarak lebih dari seratus meter, petak bunga dibiarkan tumbuh liar; bunga-bunga halus dan rumput liar yang kusut hidup bersama. Sebagian kecil telah layu entah bagaimana, dan dari sudut pandang yang tinggi ini, kau bisa melihat cahaya redup di tengah cabang-cabang kering. Cahaya terpantul dari suatu tempat ke basement yang setengah tersembunyi—melewati hamparan bunga, dan basement itu menampakkan sudut sebuah jendela kecil, dengan wajah buram seorang gadis.

Ini adalah bukti penting. Dua teknisi TKP pun dengan hati-hati mendekat dan menurunkan foto itu bersama dengan kaca jendelanya.

Tao Ran membuka tirai yang menghalangi cahaya dan membuka jendela luar. Pada saat itu, pupil matanya sedikit berkontraksi, keringat panas mengalir deras di bawah matahari yang surut seperti air pasang—

Tao Ran tiba-tiba melihat bahwa di luar jendela, lokasi tongkat kayu staf dan batu-batu yang digunakan untuk merepresentasikan rumah Wu Guangchuan sangat cocok dengan foto saat jendela ditutup.

"Wakil Kapten Tao! Wakil Kapten Tao!" Seorang peserta latihan dari Tim Investigasi Kriminal yang ditugaskan untuk menginterogasi manajemen properti berlari mendekat, mulai berteriak saat masih di koridor. "Manajemen properti mengakuinya! Mereka mengatakan apartemen ini memang disewakan secara ilegal, tetapi penyewa tampaknya tidak tinggal di sini secara normal, mungkin hanya karyawan kantoran yang bekerja di dekat sini dan datang kemari untuk tidur siang atau semacamnya. Orang-orang manajemen properti mengatakan penyewa itu tidak menggunakan kompor, dan pengguaan air dan listriknya tidak banyak, jadi mereka pikir tidak ada bahaya keamanan, jadi ... sialan!"