[end] Silent Reading

82 - Macbeth.

Lang Qiao memandang ke luar jendela ke langit yang suram dan mendung, merasa semakin tidak ada cahaya di dunia. "Dage, itu tidak mungkin, bagaimana dia bisa kabur? Kapan kau mengetahui bahwa dia sudah lari? Jumlah kalian ada banyak, tidak bisakah kalian mengawasi satu pria tua bangka?"

Luo Wenzhou mengulurkan tangan dan mengambil telepon darinya.

Polisi kriminal di ujung sana merasa sangat bersalah, karena sebelum ini, selain harus mengawasi beberapa orang penting di negara itu karena masalah ekonomi Klan Zhou, penyelidikan yang menargetkan penculikan Zhou Huaijin terutama difokuskan pada Yang Bo, Hu Zhenyu, Zhou Huaixin, dan orang-orang semacam itu. Tentu saja orang-orang juga diminta mengawasi Zheng Kaifeng, tetapi mereka tidak mengklasifikasikannya sebagai fokus utama pengawasan dan tidak mengawasinya dengan cermat — lagipula, baik perselisihan warisan maupun pertempuran antara putra yang sah dan tidak sah tidak punya hubungan dengan pria tua itu.

Jika bukan karena perkembangan tak terduga dari Dong Xiaoqing yang menyerang Zhou bersaudara, saat akhir pekan tiba, para orang yang membuntutinya mungkin telah bubar.

"Pagi ini, Zheng Kaifeng pergi ke gedung Klan Zhou di pusat kota seperti biasa. Kami mengikutinya sepanjang hari. Saat dia meninggalkan kantor, kami melihat dia masuk ke mobilnya di tempat parkir dan kami membuntutinya ke vila Zheng Kaifeng di kota. Kemudian, kami mendengar bos menyuruh kami membawanya untuk diinterogasi. Mobil belum masuk ke halaman rumah, dan kami menghentikannya. Kemudian kami menemukan bahwa pria tua di dalam mobil itu bukan dia!"

"Seseorang menyamar dan mengecohmu, dan kau tidak tahu. Apa matamu itu untuk bernapas atau untuk makan?" Luo Wenzhou berharap besi bisa langsung berubah menjadi baja. Kemudian, pidatonya berhenti sebentar, dan ia berkata, "Bawa semua komplotan yang memikatmu itu ke sini. Tao Ran, bawa orang ke gedung Klan Zhou dan selidiki rekaman kamera pengawas. Mintalah surat perintah penggeledahan. Kantor Zheng Kaifeng, rekening bank domestiknya, kediamannya ... geledah semuanya. Dia pasti melakukan sesuatu, atau jika tidak, kenapa dia lari?

"Lang-er, hubungi departemen lalu lintas, pasang penghalang jalan di semua jalan raya dan jalan nasional di dalam dan di luar kota. Beri tahu pos pemeriksaan keamanan di semua bandara, stasiun kereta api, dan stasiun bus jarak jauh, dengan fokus pada karakteristik khas Zheng Kaifeng. Semuanya bergerak. Masih ada waktu sekarang, kita tidak boleh membiarkan dia meninggalkan Kota Yan!"

Lang Qiao sudah menantikan untuk pulang kerja setelah interogasi Zhou Huaijin selesai. Dengan naik taksi, ia masih bisa menonton film di malam hari. Sekarang sepertinya rencana itu gagal total. Ia tidak bisa menahan raungan kesedihannya. "Kenapa banyak sekali yang terjadi akhir-akhir ini? Itu semua karena Merkurius mengalami kemunduran!"

Tao Ran berpikir apa yang ia katakan masih ada hubungannya dengan kasus ini dan dengan cepat bertanya, "Merkurius?"

"Planet itu," kata Lang Qiao dengan lemah. "Dalam kemunduran."

Wakil Kapten Tao, yang dibesarkan di sebuah gua di puncak bukit, bingung. Ia tidak mengerti istilah colongan ini. "Huh? Dalam kemunduran menuju ke mana? Bukankah mereka semua bergerak dari barat ke timur?"

"..." Lang Qiao menarik napas dan menepuk bahu Tao Ran dengan simpati. "Oke, Wakil Kapten Tao, kami semua tahu kau tidak punya pacar. Maksudku, tahun ini benar-benar tidak normal. Dari paruh pertama tahun ini hingga sekarang, berapa banyak lembur yang telah kita lakukan? Beban kerja setiap bulan melampaui tahun lalu, kasus bermunculan satu demi satu, dan semuanya kasus besar—jika itu bukan sesuatu yang salah di sub-biro, maka itu adalah kasus penculikan dan pembunuhan berantai yang muncul ke permukaan setelah lebih dari dua puluh tahun, dan sekarang ini adalah drama keluarga kaya, gempar di seluruh kota—dengar, para pemimpin, para rekan kerja, apa kita masih tinggal di kota metropolitan kosmopolitan yang damai sekarang sini? Kenapa aku merasa seperti berada di garis depan di Suriah?"