174 - Edmond Dantès.

675 117 24
                                    

Fei Du menundukkan kepala sedikit, menyingkirkan rambutnya yang berdarah dari matanya, membuatnya menghilang dari pandangan dan dari pikiran. Ia mengangguk pada pendatang baru itu. "Apa kau sakit?"

Pria di kursi roda itu memandang Fei Du dengan tatapan penuh minat, memberi isyarat agar wanita di belakangnya mendorongnya mendekat. Sopir barbar itu bergegas berdiri di sampingnya, bersikap seolah melindunginya sampai mati, seperti anjing yang sangat setia, melotot mengancam pada Fei Du — Fei Du hanya bisa tersenyum padanya dengan sangat tak berdaya, menunjukkan bahwa ia adalah orang lemah yang hanya bisa ditendang; ia tidak memiliki kemampuan untuk melompat dan menggigit seseorang dalam keadaan seperti ini.

Mereka berada di sebuah tempat parkir bawah tanah yang sudah lama terbengkalai, mungkin di gedung yang belum selesai dibangun atau pabrik yang sudah tidak digunakan. Perspektif Fei Du terbatas; ia tidak tahu.

Lantai semen dan plafon gantung di sekitarnya semuanya tidak didekorasi, dengan debu yang menumpuk selama bertahun-tahun. Beberapa kabel listrik terulur dari suatu tempat dan menggantung dengan tidak aman, beberapa bola lampu diikatkan ke kabel tembaga. Cahanya hampir tidak cukup. Dengan setiap gerakan, bola lampu bergetar. Melihatnya terlalu lama membuat pusing.

Di bawah cahaya yang kacau, bayangan manusia yang berkedip-kedip datang dan pergi. Di segala penjuru, bersembunyi sejumlah orang yang tidak diketahui. Gema langkah kaki naik dan turun. Di antara orang-orang itu mungkin adalah satpam palsu dari Pusat Longyun—Wang Jian—dan petugas patroli palsu dari Menara Genderang ... dan lain sebagainya. Mereka biasanya bersembunyi di sudut yang tak terlihat oleh orang lain, seperti alat peraga berbentuk manusia yang tidak bisa berbicara. Tidak ada yang tahu berapa banyak kebencian tak terhapuskan yang akan kau temukan jika kau membuka dada mereka.

Fei Du hampir bisa merasakan tatapan orang-orang yang mengawasinya. Tatapan itu sedingin es—sedingin penghakiman. Jika bukan karena fakta bahwa ia masih berguna, mereka mungkin ingin menaikkan tiang pancang dan meniru warga yang membakar penyihir di Abad Pertengahan, memanggangnya menjadi sate.

"Guru Fan," kata Fei Du kepada pria itu. "Tiga belas tahun yang lalu, aku pernah melihatmu di rumah, tapi itu sudah sangat lama. Aku tidak yakin ... aku mengenali orang yang benar, kan?"

"Kau lebih berkepala dingin daripada Fei Chengyu, lebih sabar darinya, lebih tenang. Dan kau bisa menyamarkan dirimu dengan lebih baik," kata pria di kursi roda itu. Ia berbicara dengan pelan, dan suaranya lirih, seolah-olah ia tidak memiliki kekuatan yang cukup, penuh dengan rasa kesakitan dan kelemahan. "Kau masih sangat muda. Kau benar-benar sangat menakutkan."

Fei Du tampak agak heran mendengar pujian setinggi itu. Ia mencoba bergerak dan merasakan nyeri yang tajam di bawah tulang rusuknya. Ia curiga bahwa pengemudi telah mematahkan salah satu tulang rusuk dengan tendangan barusan. Fei Du mengendurkan napasnya sebanyak mungkin dan mencari posisi duduk yang lebih nyaman. "Aku seorang tawanan. Seberapa menakutkannya aku?"

Fan Siyuan memberi isyarat, dan beberapa orang datang sambil mendorong sebuah ranjang rumah sakit. Ada beberapa buah peralatan penyelamat hidup sederhana di ranjang rumah sakit, melilit seorang pria tua yang telah berbaring di sana selama tiga tahun. Itu adalah Fei Chengyu, yang secara misterius menghilang dari sanatorium.

Fei Chengyu tidak bergerak sama sekali. Otot-ototnya mengalami atrofi. Lengannya—yang hanya berupa kulit dan tulang—tergeletak di samping tubuhnya, kulit pucatnya sangat kendur, seperti tekstur panekuk basi. Fei Du menatapnya tanpa sadar dan dengan cepat membuang muka, tidak merasa terkejut bahwa Fei Chengyu akan muncul di sini.

"Kau pingsan di sepanjang jalan, jadi sekarang kau pasti tidak tahu di mana ini. Kami telah menyingkirkan semua perangkat pelacak yang ada padamu. Kau sendirian dan berada di tanganku, tapi kau tidak panik atau takut." Fan Siyuan menatapnya dengan tenang dan menunjuk Fei Chengyu. "Orang ini memiliki hubungan darah paling dekat denganmu. Dia menggunakan teknik penyiksaan untuk membentukmu, membelenggumu, tapi tidak ada kebencian dalam tatapanmu saat memandangnya, aku bahkan bisa mengatakan tidak ada gerakan, seolah-olah kau sedang melihat sepotong daging kadaluarsa. Kau tidak mengenal rasa takut atau sakit, jadi kau sangat teliti dan kejam. Fei Chengyu tidak berguna selama hidupnya, tapi membentukmu seperti ini mungkin merupakan kualitas yang menebus ketidak-berhargaannya. Kau benar-benar seorang monster yang ideal."

[end] Silent ReadingWhere stories live. Discover now