159 - Edmond Dantès.

700 107 6
                                    

"Apa yang dia katakan?"

"Dia bilang ... 'Manusia adalah jenis hewan yang sangat aneh. Contohnya latihan fisik. Latihan anaerobik berintensitas tinggi yang dikombinasikan dengan konsumsi energi rendah dalam jangka waktu yang lama akan memiliki hasil yang jauh lebih baik daripada melakukan joging terus-menerus dengan intensitas sedang. Melatih pikiran itu mengikuti logika yang sama. Mengingat pemukulan dan makian yang terus-menerus, dia akan menjadi terbiasa, mati rasa, bahkan mendekati batas melakukan pemberontakan. Jadi hal utama yang harus kau lakukan adalah menciptakan seperangkat aturan dan suasana dengan penghargaan dan hukuman yang jelas perbedaannya. Saat dia melakukannya dengan baik, kau harus memberinya hadiah yang sesuai. Saat dia melanggar aturan, kau harus memberikan hukuman yang paling berat. Level itu baru saja berhasil. Kau harus menghancurkannya dengan satu pukulan ....'"

Penyelidik menghentikan mini-recorder dan menatap pria di hadapannya.

Pan Yunteng telah berulang kali diinterogasi selama setengah minggu dan berhasil tetap tenang, tetapi matanya merah. Ekspresinya agak bingung pada awalnya, tetapi saat ia mendengar separuh rekaman itu, ekspresi bingungnya memudar. Ia mendongak memandang penyelidik dengan tidak percaya, lalu menatap tajam ke mini-recorder itu, seolah-olah sesosok setan akan melompat keluar darinya. "Dia ... bilang itu?"

"Kata-kata Fan Siyuan sendiri. Tanda tangan Fei Du ada di kesaksian," kata si penyelidik. "Apa kau perlu melihatnya?"

Fei Du dan Pan Yunteng itu sangat amat berlawanan. Yang satu punya jawaban untuk setiap pertanyaan, yang lain punya mulut seperti kerang. Zhang Chunjiu mengatakan Proyek Album Gambar tidak dinamai olehnya, mendorong Pan Yunteng ke tengah perjuangan. Namun selain mengakui bahwa ia telah menamai Proyek Album Gambar kedua, Pan Yunteng tidak mengatakan sepatah kata pun dari awal hingga akhir.

"Kau tahu bahwa Fan Siyuan belum mati." Penyelidik itu menatap matanya. "Itulah kenapa kau menamai Proyek Album Gambar kedua."

Postur Pan Yunteng agak kaku.

"Kau secara anonim melaporkan bahwa Wang Hongliang dan Sub-Biro Distrik Pasar Bunga terlibat dalam perdagangan narkoba. Menggunakan posisimu, kau melewati channel khusus. Di paruh belakang laporan itu, kau secara tidak langsung merujuk pada kelalaian mantan direktur jenderal Zhang Chunjiu, bahkan menyembunyikannya dengan sengaja, dan mempertanyakan tingkat kejahatan selama masa jabatannya, dengan mengatakan bahwa itu sangat rendah untuk dicurigai. Karena sama sekali tidak ada dasar untuk separuh terakhir kecurigaanmu, itu dipotong dan tidak dimasukkan. Siapa yang memberimu file untuk laporan itu?"

"Sebagai seorang warga negara, aku memiliki hak untuk melaporkan pelanggar hukum secara anonim, dan hak untuk melindungi keselamatan dan kebebasan pribadiku dari ancaman karena laporanku!" kata Pan Yunteng sambil menggertakkan gigi. "Siapa yang memberimu wewenang untuk memaksaku memberi tahu sumber informasiku?"

Penyelidik itu berkata, "Kau boleh melaporkan secara anonim, tapi itu bukan berarti kau bisa secara anonim melaporkan tuduhan palsu, secara anonim mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiranmu."

"Bukti tentang Wang Hongliang itu meyakinkan. Apa itu melaporkan tuduhan palsu?"

"Bagaimana dengan tuduhan yang kau buat terhadap Zhang Chunjiu? Apa juga ada buktinya? Jika ada, tolong serahkan."

Pan Yunteng sedikit tersedak.

"Itu semua dugaan." Penyelidik itu memandangnya dan mengetuk mini-recorder di sebelahnya. "Profesor Pan, apa kau merasa bahwa Fan Siyuan adalah tipe orang seperti ini?"

Mata Pan Yunteng berkedip samar. Ia menatap mini-recorder tanpa bersuara.

"Kenapa kau mengizinkan seorang siswa yang baru saja mulai sekolah untuk bergabung dengan Proyek Album Gambar?"

[end] Silent ReadingWhere stories live. Discover now