chapter 3

2.9K 254 50
                                    

"Kamu...."

Sepasang iris ruby tajam dan menusuk itu kembali melahap warna coklat caramel mata gempa

Saat itu pula, gempa merasa bahwa roda takdir yang sempat terhenti untuknya kini mulai bergerak kembali setelah sekian lama

Semakin lama gempa menatap mata dan paras familiar orang yang saat ini kembali menatapnya, gempa merasa seperti semakin tenggelam pada rasa nostalgia,sehingga kedua mata gempa pun mulai berkaca kaca, dan tanpa sadar gempa mulai membuka mulutnya dan mencoba mengatakan sesuatu pada orang yang kini sedang tersenyum tipis, dan berpose ganteng di depannya


"Siapa ya?"

Sialan, sepertinya dia dilupakan

-----------------------------------------------------------

Masih dengan gempa kita yang comelnya tiada tara, taufan si rektor paling ngetroll sejagat raya, ice yang tampan tapu ternistakan, serta seorang terduga gengster merangkap mafia dan yakuza, atau lebih tepatnya orang tak dikenal (menurut gempa) yang kini mulai menatap gempa dengan ekspresi datar sedatar papan duplek rumah tetangga.

Setelah gempa melontarkan pertanyaan polos bin bodoh kepada orang terduga yakuza di depannya, tiba tiba suasana di dalam ruangan mulai canggung secanggung ketika datang ke nikahan mantan

"Woy, gem kau serius gak ingat padaku"si manis yang merasa dirinya dipanggil dengan nada mengerikan penuh ancaman itu hanya bisa menciut ketakutan tapi dalam hati tentu saja

'gengster ini gak akan menghajarnya atau meraepnya seperti yang dikatakan oleh adik kecilnya kan?'batin gempa ketakutan, oh demi apa sekarang gempa ngerasa situasi mereka terlihat seperti ada tindak pemaksaan so kenal so dekat dengan modus 'kayanya kita pernah ketemu deh?

(Solar yang lagi rebahan di kamarnya sambil main hp tiba tiba bersin)

Demi cinta gempa pada adik kecil dan teplon teplonnya, gempa gak pernah ngerasa kenal sama orang macam genster mafia menakutkan tapi ganteng ini, sumpah gempa ngerasa lagi di modusin

Sementara ice yang merasa kasihan pada teman bermata ruby nya yang sendari tadi terus terusan dicurigai, mencoba Membantu menyadarkan teman lainnya yang bermanik coklat caramel yang sepertinya mulai lupa diri

"Gempa, kau sungguh tidak ingat padanya?" Tanya ice pada gempa, sebuah anggukan mantap dari gempa seolah meruntuhkan harga diri pemuda bermata ruby, sementara ekspresinya di wajahnya semakin kelam.
Masa gempa ingat sama taufan dan ice sementara dia tidak diingat padanya

Setelah tertawa garing selama beberapa detik, taufan mulai berdehem untuk menarik perhatian dua orang yang masih sibuk saling beradu pandang itu

"Baik kalau begitu akan ku perkenalkan, gemgem orang ini adalah wakilku atau lebih tepatnya sih wakil rektor, namanya halilintar mahendra"ucap taufan dengan riang gembira sambil menunjuk nunjuk pria bermata ruby yang ternyata halilintar

Teh yang tadinya ingin diminum gempa tersembur tiba tiba, setelah si ngetroll taufan jadi rektor dari salah satu sekolah terbaik di asia dan sekarang gengster mafia merangkap yakuza yang jadi wakilnya, sungguh dunia sudah gila.
Tapi tunggu dulu sepertinya dia pernah dengar nama halilintar, tapi dimana? kok kesannya pasaran banget ya

"Eh.....?eeeeeeeeeeeh kak hali"kaget gempa

Tiga orang yang sendari tadi memperhatikan tindak tanduk gempa yang semakin OOC setiap detiknya itu hanya bisa menghela nafas, kok bisa pemuda yang terkenal karena kepintarannya tiba tiba jadi sebegini lodingnya

"Kak hali kok bisa jadi wakil rektor sih?selama ini kita tidak pernah bertemu bahkan setelah aku pulang?apa yang kau lakukan selama ini?apa kau mengambil kuliah jurusan pendidikan?apa itu sebabnya kau jadi staff di sekolah ini?aku sama sekali tidak bisa membayangkan kau menjadi seorang guru kak hali, tapi_"

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang