chapter 9

2K 183 22
                                    

"Ich kok ice gitu, kan harusnya ice takut, terus sujud sujud di kaki ku supaya gak di pecat" Rengek taufan mengguncang bahu ice

"Najis" Ucap ice singkat padat dan menyakitkan

Alhasil taufan pun kembali mojok di belakang sofa

=====================================================

Setelah puas menertawakan penderitaan taufan, akhirnya ice pun kembali duduk tegak dan memasang kembali ekspresi datar miliknya sebelum mulai beralih ke dalam mode negosiasi, yang sering digunakannya ketika menemui kolega ataupun tamu tamu yang datang ke akademi baik yang dalam skala nasional ataupun internasional, jika ada dari kalian yang bertanya tanya mengapa ice yang notabennya seorang guru biasa melakukan negosiasi dengan tamu akademi yang seharusnya dilakukan oleh taufan atau halilintar selaku rektor dan wakil rektor akademi. itu karena duo sejoli itu sama sekali tidak bisa diandalkan dengan kata lain tidak berguna dalam hal negosiasi, bukannya akan menjalin hubungan kerja sama,yang ada malah akan membuat tersinggung tamu tamu yang datang, bagaimana tidak kalau yang satu orangnya terlalu santuy dan tidak pernah mau diajak bicara serius, yang satu lagi memiliki sumbu pendek, jadi terpaksa ice harus turun tangan dalam mengatasi permasalahan negosiasi, (inilah derita bawahan yang punya bos tidak bisa diandalkan alias tidak berguna. Poor ice).

"Solar, daripada kamu meminta kakakmu untuk berhenti bekerja di sini, kenapa tidak kau saja yang bersekolah disini, lagipula komplek sekolah dasar disini dekat tempatnya dengan ruang guru, jadi kau masih bisa memantau keselamatan kakakmu dan menjauhkannya dari paman merah buas disana " Ucap ice sambil menunjuk halilintar, sementara halilintar yang ditunjuk tunjuk oleh ice hanya bisa merengut kesal

"juga kau tidak perlu mengambil paksa keinginan kakakmu yang ingin mengajar disini, ditambah kau bisa terus bermain bersama thorn, karena thorn kan juga bersekolah disini, bagaimana"tawar ice pada solar, yang kini mulai menatap tajam pada ice seakan akan mencari cari alasan mengapa ice bersikap baik padanya dan juga kakaknya?apa sebenarnya yang diinginkan ice dari dirinya dan juga kakaknya, apa jangan jangan dia sedang mengincar kak gem nya, sama seperti hewan buas bermata merah yang kini sedang duduk tak jauh darinya

" Itu benar solar, kalau solar sekolah disini, thorn bisa terus main dengan solar sepuasnya, jadi solar mau ya sekolah dengan thorn disini"pinta thorn sambil menatap solar dengan ekspresi penuh harapan dengan mata berkaca kaca

Sementara solar yang ditanyai seperti itu oleh ice dan thorn langsung mengalihkan tatapannya pada gempa, seolah menyelidiki apakah benar kakaknya masih mau bekerja disini setelah mengalami kejadian traumatis seperti itu. dan karena gempa tidak ingin adiknya khawatir padanya, dia hanya menawarkan senyum meyakinkan pada solar, dan solar yang tidak ingin melihat kakaknya sedih hanya bisa menghela nafas pasrah

" Baik jika kak gem masih mau bekerja disini, solar tidak akan menghentikan kak gem, tapi solar memiliki syarat yang harus kakak penuhi, kak gem gak boleh protes kalau solar melakukan apapun untuk menjaga keselamatan kak gem, kalau kak gem gak setuju, solar akan menelpon ayah sekarang juga supaya kak gem dibawa lagi keluar negeri sama ayah, apa kak gem setuju"ucap solar menatap gempa penuh tekad tak lupa dengan smartphone yang kini sudah bertengger cantik di telapak tangan kecilnya

Fix solar brother complex

Gempa yang diancam oleh solar hanya menganggukkan kepalanya pada persyaratan yang di ajukan solar, karena mana mau gempa kembali tinggal dengan ayahnya yang ke overprotektifan nya bahkan melebihi solar. Dan kalau ayahnya tau tentang masalah sofa tadi, yang ada gempa tidak akan dibiarkan keluar rumah, dan hanya akan disuruh tinggal di rumah seperti ibu rumah tangga

"Baik karena semuanya sudah terselesaikan, senin depan kau bisa langsung mengajar gem (disini ceritanya gem datang ke akademi pas hari jumat), untuk sekarang kau lebih baik pulang dan beristirahat, sementara untuk dokumen dan semua hal yang menyangkut pemindahan solar ke sekolah ini nanti aku yang urus" ucap ice pada gempa, yang dibalas anggukan dan senyuman manis serta ucapan terima kasih dari gempa.

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang