CHAPTER 15

1.7K 139 23
                                    

"WOY POLAR BEAR, PIKACHU, MUSON, SEDANG APA KALIAN DISINI, KALIAN DIPECAT YA, HAHAHA....KASIAN"teriak seorang pria bermata oranye terang, berambut coklat kehitaman dari arah gedung sekolah

=============================================================================

"woy kompor gas bisa tidak kalau kau sehari aja jangan buat keributan tiap kali nongol. dan juga jangan panggil aku dengan sebutan pikachu, kalau kau tidak mau mati"ucap halilintar menatap tajam pada sosok yang kini berjalan (dengan pose sok ganteng) mendekati mereka

"BISA DONG. TERUS KALO GAK MAU DIPANGGIL PIKACHU, KAU MAUNYA DIPANGGIL APA? KANG LISTRIK? GELEDEK? TUNDY? LILICHAN? ATAU HALILILILILILUTUNYA. WKWKWKWKWK"goda pria yang memiliki sebutan kompor gas tukang ngegas itu

"KAU BOSAN HIDUP YA. KALAU MAU MATI, MAJU SINI"geram halilintar melangkah maju kearah pemuda bermanik orange itu, tapi untungnya langsung dihentikan oleh ice selaku orang paling waras di perkumpulan mereka

"bisa tidak kalian berdua diam"ucap ice sambil memijat kepalanya yang seperti mau pecah ketika mendengar adu teriakan antara halilintar vs kompor gas

"OH POLAR BEARKU, BEBEBKU, CINTAKU, SAYANGKU, MANISKU, APA KAU TIDAK APA APA SAYANG, MANA YANG SAKIT, SINI ABANG OBATIN"tanya sang terduga kompor gas itu, pada ice yang kini langsung memelototinya dengan sekuat tenaganya

"kalau kau berani mendekat akan ku patahkan tulang rusuk dan pergelangan tanganmu seperti terakhir kali blaze"ancam ice dengan ekspresi datar plus tatapan dingin

"UUUH ATUT.WKWKWK...."

'PLAK' halilintar yang sendari tadi sudah kesal pada akhirnya memukul kepala blaze si tukang gas dengan sekuat tenaganya plus dengan kecepatan yang bahkan bisa menyaingi march 2 nya guru kuning tetangga sebelah

"WOY BISA GAK KALO MUKUL TU PELAN PELAN"bentak blaze sambil melotot kearah halilintar yang langsung dibalas tatapan tajam dari halilintar

"KALAU PELAN PELAN ITU NAMANYA BUKAN PUKULAN WOY, ITU MAH BELAIAN"balas halilintar tak kalah ngegas

"MAU DONG DIBELAI KALIAN"ucap blaze sambil mengedipkan sebelah matanya

"NAJIS"ucap halilintar plus ice serempak, kalau ada yang bertanya tentang keberadaan taufan sekarang, dia saat ini sedang sibuk merekam adegan ala sinetron didepannya, lumayan buat tontonan dikala senggang, sementara gempa saat ini sedang cengo dadakan karena kaget ketika melihat senior sekaligus teman bar bar pembuat onar semasa smp nya dulu ternyata ada di sini, sedangkan supra dia saat ini sedang sibuk ditarik ke sana kemari oleh duo hijau putih, siapa lagi kalau bukan solar dan thorn

"Blaze, kau ada disini juga"tanya gempa sambil menatap temannya yang kini terlihat lebih dewasa, hanya penampilannya saja tapi, kalau sifatnya sih sepertinya sama saja

"OH, GEMGEM LAMA TAK BERTEMU, KAU MAKIN IMUT SAJA. GIMANA KABARMU GEM, DAN KENAPA GEMGEM ADA DI SINI? APA TAUFAN MENJEBAKMU JUGA SUPAYA MAU BEKERJA DISINI"tanya blaze bertubi tubi sembari mendekati gempa dan duduk di samping kiri gempa atau lebih tepatnya di sebelah ice (ngomong ngomong saat ini gempa, ice, hali, taufan sedang duduk di bawah pohon rindang di dekat gerbang akademi dengan urutan dari kiri ke kanan ice, gempa, taufan, hali, karena menurut ice halilintar harus dijauhkan dari gempa sejauh mungkin demi keamanan dan kenyamanan bersama)

"iya lama tak bertemu, aku baik baik saja bagaimana denganmu blaze, apa maksudmu dengan taufan menjebak gem? "tanya gempa memiringkan kepalanya dalam pose imut disertai dengan raut wajah bingung

'imutnya'batin mereka serempak

"YAH MAKSUDKU, AKU SAJA BEKERJA DISINI KARENA DIJEBAK OLEH TRIO GAK JELAS INI, KALAU TIDAK MANA MAU AKU BEKERJA DI TEMPAT INI, APALAGI SAMA ORANG ORANG ANEH INI, BOSAN TAU DARI DULU KETEMU MUKA KUCEL MEREKA MULU"jawab blaze yang langsung mendapat tatapan tajam serta tamparan maut di kepala dari tiga makhluk tertuduh itu

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang