Chapter 2

259 136 105
                                    

Laura berdiri sambil menggendong anak kucing miliknya yang sudah disakiti oleh William. Setelah itu Laura berjalan ke arah William dengan penuh amarahnya.

"Aku akan katakan ini pada ibuku!" Ancam Laura begitu tiba di hadapan William.

Tak terlihat sedikit pun rasa penyesalan di wajah William. William hanya menatap Laura dengan datar.

Saat Laura berkata akan melaporkannya pada ibunya, William sama sekali tak merasa takut. Biasanya anak seusia dirinya akan takut jika hal itu terjadi sekarang. Tapi tidak dengan William.

Laura lalu pergi dengan membawa kucingnya untuk pulang kerumah dan mengadu pada ibunya. Teman-teman William yang lain juga ikut pergi mengikuti Laura.

William terus menatap kepergian Laura dan ke empat temannya yang lain. Kini William sendirian di taman itu.

































William kembali kerumahnya. Dari kejauhan, ia melihat ibunya Laura tengah memaki-maki Ely dan juga Riana, kakaknya yang sepertinya baru pulang bekerja.

William terus menatap ke arah rumahnya sambil mendengarkan kata-kata kasar yang ibunya Laura lontarkan. Kerasnya suara ibu Laura membuat tetangga William yang lain keluar untuk menyaksikan keributan di rumah William.

"Tolong didik anakmu nyonya Ely! Dia hampir saja membunuh kucing putriku!" Marah ibunya Laura sebelum ia pergi meninggalkan rumah William.

Begitu ibunya Laura pergi, William lalu kembali melangkahkan kakinya menuju rumah.

Para tetangga yang belum bubar terus menatap William aneh. Mereka juga berbisik, membicarakan sikap aneh William yang berbeda dari anak pada umumnya. Sementara William tak berkutik sama sekali, tatapannya fokus ke depan tak berekspresi. William juga masih memegang gunting yang berlumuran darah kucing milik Laura.

William kini telah berada dirumahnya. Ia melewati kamar kakaknya saat menuju kamarnya. Tapi tiba-tiba William mendengar pembicaraan ibunya dan juga Riana, kakaknya yang terpaut umur 17 tahun lebih tua darinya.

"Ibu, tak seharusnya aku melahirkan William! Lihat 'kan? Dia bersikap layaknya seperti seorang psikopat! Bagaimana jika dia membunuh seseorang seperti ayahnya!?" Cemas Riana dari dalam kamar.

William terus mendengarkan pembicaraan mereka berdua dari luar.

"Melahirkan William? Apa maksudnya? Apa aku ini bukan anak ibu, melainkan anak kak Riana?"  Tanya William dibenaknya.

"Tenang Riana, Willian tak akan menjadi psikopat! Ayo kita didik anakmu itu dengan baik agar dia tak berbuat seperti itu lagi." Ucap Ely.

Entah apa yang dirasakan William saat ini. Setelah mengetahui kebohongan besar keluarga, lantas membuat hatinya bergejolak. William belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.

"Apakah ini amarah? Apa aku sedang marah?" Tanya William lagi dibenaknya.

William mengepalkan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegang gunting dengan sangat kuat. Ingin rasanya William menancapkan gunting yang sedang di pegangnya itu pada seseorang sebagai luapan rasa amarahnya.

Kret...

Pintu kamar Riana terbuka. Alangkah terkejutnya Ely begitu melihat William berada di hadapannya.

"Wil-William? Sejak kapan kamu di sini?" Tanya Ely pada William.

William tak menjawab pertanyaan Ely, ia terus menatap Ely horor. Mendengar nama William disebut, Riana yang berada di dalam kamar lantas terkejut, ia kemudian keluar dari kamarnya untuk melihat keadaan di luar.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now