Chapter 31

67 25 88
                                    

Untuk memastikan kebenarannya, Aric dan Brian memutuskan untuk membuntuti Denzel.

Mereka mendatangi gedung apartemen Denzel. Saat melihat-lihat kawasan apartemen, keduanya berpapasan dengan salah satu penghuni apartemen. Aric dan Brian lantas menanyakan sosok seperti apa Denzel di mata penghuni itu.

"Mahasiswa tampan itu? Dia sangat baik dan ramah." Ucap penghuni wanita itu yang berusia sekitar 52 tahun.

"Apa anda pernah melihat gerak-gerik yang mencurigakan darinya?" Tanya Aric.

Wanita berusia setengah abad itu mencoba berpikir, "pernah sekali dia tampak mencurigakan. Saat itu pukul 1 malam, aku dan suamiku baru saja pulang dari Washington. Kami bertemu dengannya di parkiran bawah tanah, Denzel saat itu seperti baru pulang dan menjinjing plastik berukuran cukup besar. Aku lantas bertanya dari mana dirinya dan apa yang dia bawa, lalu dia menjawab dirinya baru pulang dari supermarket dan membawa sayuran yang dibelinya. Sebenarnya aku sedikit heran mengapa dia membeli sayuran selarut itu, tapi... aku membuang jauh-jauh rasa curigaku."

Brian menoleh ke arah Aric seraya bertanya, "memangnya ada supermarket yang buka selarut itu?"

Aric menggelengkan kepalanya, tak tau. Kemudian ia bertanya lagi pada wanita tua di hadapannya, "dari yang anda lihat, menurutmu apa isi dari plastik yang Denzel bawa?"

"Sesuatu yang terlihat cukup berat, seperti.... Daging? Aku juga mencium bau amis darah saat itu," jawab wanita itu.

"Da-darah?!" Tanya Aric, syok.

"Kira-kira kapan kejadian itu?" Brian.

"Aku lupa, tapi kalau tidak salah... Sekitar 3 minggu yang lalu," jawab wanita itu.

Brian kemudian mengucapkan terimakasih atas informasi yang diberikan wanita itu.

Wanita itu lalu pergi setelah kedua detektif tersebut selesai menanyainya.

"Mungkinkah Denzel pelakunya?" Tanya Aric pada Brian.

Brian menggelengkan kepalanya, "ayo buntuti dia." Ucapnya kemudian.


















🔪☠️☠️🔪
















"William, kamu mau kemana?" Tanya Riana begitu melihat putranya hendak keluar dari rumah dengan membawa sebuah box kardus di tangannya.

"Pergi," jawab Denzel singkat sambil terus berjalan menuju pintu.

Tidak puas dengan jawaban Denzel, Riana lantas menghampiri putranya dan menahan tangan Denzel. "Tapi kemana? Lalu apa yang kamu bawa?" Tanya Riana.

Denzel menghela nafasnya jengah, lalu ia menoleh ke arah Riana dengan tatapan sinisnya, "jika kamu ingin tinggal disini, diamlah!" Pinta Denzel yang kemudian menghempaskan tangan Riana dengan kasar.

Setelah itu Denzel segera keluar dari apartemennya.

Riana kini tinggal di apartemen Denzel sejak kepulangan mereka dari Chicago kala itu.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now