Chapter 13

141 98 118
                                    

Denzel pulang tepat waktu sesuai janjinya pada ayahnya.

Berbagai macam hidangan sudah terjejer rapih di meja makannya yang minimalis. Di sana juga sudah ada Charles yang menunggunya.

Ayah dan anak itu lalu makan malam bersama. Saat sedang makan, Denzel kemudian bercerita pada ayahnya tentang apa yang telah terjadi hari ini. Denzel juga berkata jika dirinya merasa sedih saat melihat Hugo dibawa ke kantor polisi.











°°
















Setelah makan malam bersama putranya, Charles lalu segera bergegas untuk kembali ke Chicago. Walaupun hanya sebentar mereka menghabiskan waktu bersama, tapi Charles maupun Denzel merasa amat senang tentunya.

Denzel menelepon ayahnya yang tengah dalam perjalanan menuju Chicago. Denzel hanya ingin memastikan jika ayahnya pulang dengan keadaan selamat.

Saat mereka sedang berkomunikasi, tiba-tiba Denzel mendengar bunyi decitan ban mobil dari teleponnya. Denzel lantas segera bertanya apa yang telah terjadi pada Charles.

"Bukan apa-apa, hanya kelinci yang melintas begitu saja." Jawab Charles di teleponnya.

Mendengar jawaban dari ayahnya membuat Denzel merasa lega. Ia kemudian berpesan agar Charles berhati-hati, setelah itu Denzel menutup teleponnya agar konsentrasi ayahnya tidak terganggu.











































...🔪☠️☠️🔪...












































Pagi harinya, kantor kepolisian Cascandel kembali di buat pusing setelah laporan ditemukannya mayat tanpa kepala di tempat mayat Alice ditemukan. Beberapa polisi, ahli forensik dan dua detektif yaitu Aric dan Brian di terjunkan ke lokasi kejadian.

Begitu tiba di tempat lokasi, para polisi dan juga dua detektif itu langsung membentangkan garis polisi dan menghimbau warga untuk menjauh dari mayat agar barang bukti tak ada yang hilang karena kerumunan yang dilakukan para warga itu.

Saat semua warga menurut, ada dua orang yang tak henti-hentinya memeluk jasad itu sambil menangis. Aric lalu menghampiri dua orang itu.

"Tuan, Nyonya. Apa anda mengenali mayat ini?" Tanya Aric begitu tiba di hadapan dua orang itu yang mungkin adalah orang tua dari korban pembunuhan tersebut.

"Dia putri kami...hiks... Agatha! Hiks...hiks..." jawab ibu itu sambil menangis sejadi-jadinya.

Begitu mendengar jawaban dari ibu itu, Aric langsung menyuruh polisi untuk segera membawa orangtua mayat tersebut agar tidak menggangu penyelidikannya. Awalnya orangtua mayat itu menolak, tapi setelah di bujuk dan diberi penjelasan oleh polisi, mereka akhirnya mau bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki putrinya.

Kini di dalam garis polisi itu hanya ada Brian, Aric dan tentunya tubuh mayat yang diketahui bernama Agatha.

Saat Brian sedang memperhatikan mayat tersebut, Aric tiba-tiba menyuruh Brian untuk berpindah posisi karena ada sesuatu yang Brian injak.

Sontak saja Brian langsung memindahkan posisinya untuk melihat apa yang di maksud oleh Aric.

GOD DOESN'T EXIST! tulisan yang terbuat dari darah tersebut membuat dua detektif itu membulatkan kedua matanya.

"Jelas ini ulah psikopat!" Kata Aric sambil terus menatap tulisan darah itu.

Brian kemudian menyuruh salah satu ahli forensik yang tengah berada di tempat itu untuk memotret tulisan tersebut.

Ahli forensik itu langsung saja menuruti perintah Brian, ia lalu memotret tulisan berdarah tersebut dan objek lainnya yang tampak bisa dijadikan barang bukti.

Sementara Aric dan Brian memeriksa kondisi mayat tanpa kepala itu.

"Pak, kami sudah mewawancarai orang tua korban." Kata salah satu polisi kepada Brian dan Aric sambil memberikan buku catatan.

Aric kemudian mengambil buku catatan itu dan membaca isinya, semua keterangan dari orang tua korban sudah tercatat rapi di buku itu.

"Terimakasih. Kami berdua akan kembali ke kantor polisi, tolong bawa mayat itu ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi. Rantai yang mengikat tubuhnya serta barang-barang lain tolong sita dan simpan di ruang arsip." Suruh Brian pada polisi itu.

"Baik, Pak!" sahut polisi muda tersebut.

Brian dan Aric lalu kembali ke kantor polisi untuk berdiskusi membicarakan tentang kasus ini dengan kapten mereka dan juga detektif lainnya.




















...🔪☠️☠️🔪...





















Berita tentang pembunuhan di Cascandel woods, California sudah menyebar di negara Amerika bahkan negara tetangga. Banyak yang mengasumsikan bahwa pembunuhan itu adalah pembunuhan berantai. Oleh karena itu Komisaris dan jendral kepolisian Amerika datang ke kantor polisi Cascandel woods untuk melihat sejauh mana kasus itu berjalan.

Keduanya juga ingin mengadakan rapat dengan detektif, ahli forensik dan sejumlah polisi yang menangani kasus itu.

Semua yang bersangkutan telah hadir di ruang rapat. Mereka duduk dengan dihadapkan meja panjang dan lebar di ruangan itu. Kemudian Komisaris mulai membuka topik yang akan dibahas di rapat kali ini.

"Sejauh mana kalian menangani kasus ini?" Tanya Komisaris kepada Aric, Brian, kapten Kevin, ahli forensik yang bernama Viny dan Delvin, serta sejumlah polisi yang membantu menangani kasus pembunuhan itu.

"Kami masih menyelidiki kasus ini." Jawab Brian.

"Ya, aku tau kalian sedang menyelidiki. Tapi itu bukan jawaban dari pertanyaanku." Kata Komisaris tersebut.

Semuanya hanya tertunduk, mereka merasa dirinya payah karena belum juga memecahkan kasus ini dan juga belum menemukan pelakunya.

"Kasus korban yang bernama Alice saja belum dipecahkan, dan sekarang sudah ada kasus baru. Apa kalian mampu menangani kasus ini? Jika tidak, kami akan menyuruh detektif lain untuk mengambil alih kasus ini." Kata Jenderal yang bernama Darwin.

Aric sontak berdiri begitu mendengar perkataan yang keluar dari mulut jendral itu. "Kami mampu! Tolong beri kami waktu, kami berjanji akan menemukan psikopat itu!"

"Kalian yakin jika pelakunya seorang psikopat?" Tanya Komisaris yang bernama Alex.

"Kami yakin, Pak!" Jawab Brian.

"Sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan, cari tau lebih dalam lagi agar kalian tidak salah berasumsi!" Kata Komisaris Alex.

"Lalu bagaimana dengan kalian?" Tanya Komisaris Alex yang kini bertanya kepada Viny dan Delvin.

"Kami tidak menemukan sidik jari atau DNA pelaku yang tertinggal di tubuh Alice. Soal mayat Agatha... Kami belum melakukan otopsi karena mayatnya baru saja dikirim ke rumah sakit." Jawab Viny.

"Kami yakin pelakunya adalah psikopat, mereka memiliki otak yang jauh lebih cerdas dari kita. Mereka biasa menyembunyikan, membuang bukti dengan ahli. Bahkan psikopat sengaja membuat kami, pihak kepolisian dan ahli forensik dibuat pusing olehnya. Ada banyak kasus pembunuhan berantai di sejumlah negara, dan mereka juga butuh waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk memecahkan kasus ini. Jadi tolong beri kami waktu, Pak!" Mohon kapten Kevin kepada komisaris Alex dan jendral Darwin.

"Ya, kami mengerti. Kami juga meminta tolong kepada kalian untuk segera menemukan pelakunya agar tak ada korban selanjutnya." Pinta jendral Darwin.

Komisaris Alex kemudian berdiri dengan diikuti oleh jendral Darwin.

"Rapat selesai, kami akan datang lagi ke California untuk melihat penyelidikan ini berlanjut." Mohon Komisaris Alex, setelah itu Komisaris dan Jendral tersebut pergi meninggalkan ruangan rapat.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now