Chapter 12

162 100 184
                                    

Pria itu tiba-tiba tepat berada di belakang Agatha. Deru napas pria itu sangat terasa di telinga gadis cantik itu. Sontak saja Agatha langsung berteriak sekencang-kencangnya.

Agatha kemudian mencoba berlari dari malaikat maut yang mungkin akan melenyapkan nyawanya, tapi belum genap ia melangkah, pria itu lebih dulu menarik rambut Agatha.

Entah kekuatan apa yang di miliki pria itu, dalam kondisi gelap gulita saja dia bisa menemukan mangsanya.

Tubuh Agatha terjungkal ke belakang karena psikopat gila itu menarik rambutnya dengan sangat kuat.

Pria itu langsung menduduki paha Agatha agar gadis tersebut tidak leluasa bergerak. Dan benar saja, Agatha kesulitan untuk bangkit bahkan meloloskan dirinya dari pria sadis itu.

Masih dalam posisi menduduki paha Agatha, pria itu lalu melepas ranselnya, membuka resleting dan mencari sesuatu di dalamnya. Pria itu lalu mengeluarkan sarung tangan berwarna hitam dan langsung mengenakannya di kedua tangannya. Ya, pastinya sarung tangan itu ia gunakan agar sidik jarinya tak tertinggal di tubuh korbannya ini.

Agatha terus menggerakan tubuhnya acak, berusaha agar tubuh pria itu menyingkir dari tubuhnya. Tapi usaha yang di lakukan Agatha hanya sia-sia, tenaga pria itu jauh lebih besar di bandingkan tenaganya.

Dengan usahanya, pria itu akhirnya berhasil mengikat tubuh Agatha menggunakan rantai yang sedari tadi dibawanya, pria itu juga menyumpal mulut Agatha dengan kain yang di ikat kuat. Setelah itu, pria tampan namun berjiwa psikopat tersebut mengikat pergelangan kaki dan tangan Agatha.

Begitu semua di anggapnya beres, pria itu lalu menarik ujung rantai yang mengikat tubuh Agatha. Ia kemudian berjalan sambil menyeret tubuh Agatha ke tempat tujuannya.

Walaupun sulit untuk melarikan diri dan mungkin saja Agatha tak akan bisa lolos dari psikopat itu, tapi Agatha tetap berusaha, ia yakin jika Tuhan akan memberikan keajaiban padanya.

Sedari tadi Agatha tak henti-hentinya menggerakan tubuh, kaki dan tangannya secara acak agar tali maupun rantai yang mengikatnya longgar dan terlepas. Agatha juga terus berteriak, namun teriakannya sama sekali tak terdengar karena sumpalan kain di mulutnya.

Rasa perih Agatha rasakan di bagian punggung dan bagian bawah kakinya yang terkena ranting dan semak belukar. Bagaimana tidak terluka? Tubuh gadis itu terus di seret tanpa ampun oleh psikopat itu.

Sesampainya di tempat tujuan psikopat itu, yaitu sebuah gubuk tua dengan dua obor di halamannya.

Pria sadis itu terus menyeret tubuh Agatha untuk masuk ke dalam gubuk yang sudah disiapkannya. Begitu sudah berada di dalam, pria itu langsung meletakan Agatha tepat di tengah ruangan.

Agatha terus memperhatikan sekelilingnya.

Gubuk yang hanya memiliki satu ruangan sepetak dengan puluhan lilin berjejer disetiap sudut bawah gubuk tersebut, membuatnya terlihat sangat horor. Agatha sempat berpikir jika pria itu bukanlah seorang psikopat, melainkan pengabdi setan dan akan menjadikan Agatha sebagai tumbal iblis.

Merasa semakin ketakutan, Agatha lantas terus berteriak walaupun suaranya terdengar sangat kecil, Agatha tak henti-hentinya meminta tolong dan terus menyebut Ibu, Ayah dan Tuhan.

Setelah meletakan tubuh Agatha di tengah ruangan, pria itu lalu berjalan ke meja berukuran kecil di pojok ruangan. Ia melepaskan ranselnya dan menaruhnya di atas meja itu, selanjutnya pria itu kembali membuka resleting ranselnya tersebut, lalu mengeluarkan isinya satu persatu dan menaruhnya di atas meja.

Kantung plastik hitam berukuran besar, gunting dan kapak yang terlihat berkarat, jauh dari kata tajam.

Kemudian pria itu kembali berjalan mendekat ke arah Agatha, sesampainya di hadapan Agatha, pria itu hanya memandang Agatha dengan tatapannya yang tak memiliki arti namun sangat mengerikan.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now