Chapter 15

117 66 93
                                    


Brian memarkirkan mobilnya di dekat kerumunan warga. Saat itu ada banyak warga berkerumun untuk melihat keadaan mayat yang diduga di bunuh.

Kedua detektif muda sekaligus tampan itu segera turun dari mobil dan segera menghimbau warga untuk menjauh dari area itu karena kedua detektif itu takut jejak atau barang bukti ada yang hilang karena kerumunan warga.

Sebelumnya juga sudah ada beberapa polisi yang sudah membentangkan garis polisi dan menjaga mayat dari kerumunan warga. Bahkan tim forensik sudah melakukan penyelidikan kepada mayat tersebut.

Setelah kedatangan Aric dan Brian, warga akhirnya mau menjauh dari area itu. Kedua detektif tersebut kemudian segera melakukan penyelidikan begitu warga telah menjauh.

Mayat pria paruh baya itu terlentang dengan penuh luka sayatan di sekujur tubuhnya. Brian dan Aric sedikit merasa terkejut karena awalnya mereka mengira jika mayat yang akan mereka selidiki adalah mayat perempuan, namun nyatanya bukan. Kedua detektif itu juga awalnya mengira akan menyelidiki mayat dengan kepala terpenggal sama seperti kedua mayat sebelumnya yang mereka selidiki. Tapi kali ini jauh berbeda, kepala mayat itu utuh. "Apakah pembunuh dari mayat ini berbeda?"

Keadaan dari mayat pria paruh baya itu membuat Aric dan Brian makin di buat pusing. Tampaknya detektif tampan itu memiliki tugas baru yang harus mereka pecahkan.

Jepretan kamera terus tim forensik arahkan ke arah mayat pria paruh baya yang belum mereka ketahui identitasnya.

Sementara Brian dan Aric mulai mencari sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau barang bukti. Mulai dari semak-semak di dekat mayat itu pun tak mereka lewatkan.

"Kamu menemukan petunjuk?" Tanya Aric pada Brian.

"Belum, aku tak menemukan apapun." Jawab Brian.

Aric lantas menghela napasnya. Lelah tentunya sangat ia rasakan, namun bukan lelah fisik tapi lelah dengan semua kasus yang datang secara berturut-turut. Lelah karena ia harus berfikir keras untuk memecahkan kasus besar ini.

"Aric, Brian!" Panggil Aaron sambil berlari ke arah kedua detektif itu.

Setelah berada dekat dengan garis polisi, Aaron lalu bertanya. "Apa aku boleh memasuki area penyelidikan?"

"Masuklah!" Jawab Aric sedikit berteriak.

Melihat Aaron datang sendirian, lantas membuat Brian bertanya-tanya kemana perginya Denzel. Brian kemudian bertanya kepada Aaron dimana keberadaan Denzel saat ini.

"Denzel pergi menemui Hugo di kantor polisi, aku dengar Hugo di tahan di sana karena ia membunuh hewan." Jawab Aaron.

"Sidangnya sudah di lakukan?" Tanya Aric.

"Ya, sidang baru saja selesai. Hei, bukankah kamu yang menangani kasus Hugo?" Jawab Aaron sekaligus bertanya kembali.

Aric lalu menjawab jika kasus Hugo telah di alihkan kepada detektif lain karena ia dan Brian ingin fokus pada kasus gila yang harus mereka pecahkan secepatnya.

Begitu selesai membahas tentang Hugo, Aric dan Brian lalu kembali menyelidiki mayat itu dan tempat di sekitarnya untuk mencari petunjuk, dan tentunya di bantu oleh Aaron. Walaupun Aaron hanya bisa celingukan, tapi mungkin saja ia bisa melihat sebuah petunjuk.

"Hei, apa itu seekor hewan?" Tanya Aaron sambil menunjuk ke arah semak-semak yang sekiranya berjarak 7 meter dari dirinya.

Kedua detektif tampan itu lantas melihat ke arah yang di tunjuk oleh Aaron, mereka sedikit menyipitkan matanya agar penglihatan mereka jauh lebih jelas saat melihat objek kecil yang berjarak cukup jauh itu.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang