Chapter 18

107 57 56
                                    

Seperti biasa, setelah memberi rasa sakit yang amat menyiksa, Denzel lalu memenggal kepala korbannya yang sudah menjadi kewajibannya.

Begitu juga yang di lakukannya kali ini pada tubuh Valerie. Denzel memenggal kepala wanita itu menggunakan pisau daging miliknya.

Layaknya memotong hewan, Denzel sama sekali tak merasa ngeri atau jijik sedikitpun. Ia terus memotong leher Valerie layaknya ia sedang memotong seekor kambing.

Darah menyelimuti sarung tangan yang Denzel gunakan, ia memenggal kepala Valerie dengan diselimuti darah yang sudah membeku di tangannya itu.

Setelah selesai memenggal kepala Valerie, Denzel lalu membopong tubuh Valerie di pundaknya. Tangan kanannya ia gunakan untuk menjinjing kepala Valerie, sementara tangan kirinya ia gunakan untuk membawa pisau daging dan garpu petani yang ia gunakan untuk menghabisi nyawa Valerie.

Denzel membawa tubuh Valerie ke tempat mobilnya berada saat ini.

Kemudian Denzel meletakan tubuh Valerie di tanah dan juga melempar garpu petani yang dibawa olehnya begitu saja.

Lalu, Denzel berjalan ke arah mobilnya. Ia mengambil ransel miliknya yang berada di bangku kemudi.

Denzel mengambil kantung plastik dari dalam ranselnya, ternyata kantung plastik berwarna hitam dan lumayan cukup besar itu ia gunakan untuk membungkus kepala Valerie, begitu juga dengan pisau daging miliknya. Kemudian ia menaruh kantung plastik itu di bangku yang Valerie duduki sebelumbya.

Sebelum membereskan tubuh Valerie, Denzel harus lebih dulu membereskan mobilnya. Plat nomor yang sebelumnya telah ia ganti dengan plat nomor palsu, harus ia ganti dengan plat nomor yang asli. Untungnya Denzel telah menyiapkan semua peralatan untuk mengganti plat nomornya.

Selesai dengan kepala Valerie dan mobilnya, Denzel kembali ke arah tubuh tanpa kepala Valerie. Entah apa yang dilakukan oleh Denzel, tapi yang jelas Denzel mencoba menghilangkan semua DNA dan sidik jarinya di tubuh Valerie dan segala sesuatu yang dapat menjadikan bukti jika dirinya adalah orang yang menghabisi nyawa Valerie.

Dirasa selesai menghilangkan jejak, Denzel lalu mengambil garpu petani yang sebelumnya ia lempar. Lalu Denzel menancapkan garpu petani itu tepat di atas perut Valerie.

Tenaga Denzel begitu kuat, hingga membuat garpu petani itu berdiri tertancap ke tanah, menembus perut Valerie.

Denzel kemudian menaburkan uang dengan jumlah yang banyak di atas tubuh jalang itu.

"Itu bayaranmu, terimakasih telah memuaskan nafsuku," ucap Denzel.

Denzel lalu kembali masuk ke dalam mobilnya.

Pria tampan namun sadis itu melihat tas Valerie yang masih berada di dalam mobilnya, kemudian ia mengambil tas Valerie dan mengeluarkan ponsel milik Valerie. Setelah itu Denzel menghapus semua percakapan dirinya dan Valerie di aplikasi chatting.

Selanjutnya Denzel mematikan ponsel Valerie dan memasukannya kembali ke dalam tas Valerie. Nantinya, tas dan bukti yang masih berada di mobilnya akan ia hilangkan begitu Denzel tiba di apartemennya.

Sebelum pergi dari bukit itu, Denzel melepaskan semua pakaian yang ia gunakan saat ini dan menggantinya dengan pakaian yang telah ia siapkan di dalam ranselnya. Begitu selesai mengganti pakaian, Denzel lalu memasukan tas Valerie dan pakaiannya yang ia gunakan saat menghabisi nyawa Valerie ke dalam ransel miliknya.

Yang sebelumya berpakaian serba hitam dan nampak misterius, kini Denzel terlihat rapi dengan kaos putih dan celana berwarna coklat.

Begitu semuanya beres, Denzel menyalakan mesin mobilnya lalu pergi meninggalkan tubuh tanpa kepala Valerie.



































🔪☠️☠️🔪
































Denzel tiba di parkiran apartemennya. Ia turun dari mobil dengan memakai ransel dan juga menjinjing kantung plastik berisikan kepala Valerie dan pisau daging yang digunakannya untuk memenggal kepala wanita cantik itu. Jika dilihat memang tak ada hal mencurigakan, Denzel tampak seperti menjinjing suatu belanjaan.

Hingga tiba di dalam unit apartemennya, Denzel lalu menuju ke lemari hias yang berada di pojok ruangan.

Denzel menggeser lemari hias itu, ruangan rahasia mulai terlihat ketika lemari hias itu terbuka.

Denzel lalu masuk kedalamnnya dengan membawa ransel dan juga kantung berisi kepala Valerie.

Di ruangan itu terdapat lemari hias dengan kepala Alice dan Agatha yang sudah di awetkan terpajang disana, terdapat juga seperti sebuah kamar mandi atau tepatnya seperti sebuah pencucian untuk Denzel mencuci kepala wanita yang di penggalnya dan mengawetkan kepala itu.

Denzel membuka kantung plastik tersebut. Kemudian ia mengeluarkan kepala Valerie, lalu mencucinya di sebuah bak di pencucian khusus yang di buatnya. Setelah itu ia mengawetkan kepala Valerie dengan berbagai macam bahan kimia. Tentunya kepala Valerie tidak bisa langsung di pajang di lemari hias, Denzel harus menunggu 3 sampai 4 hari agar kepala Valerie mengering tanpa cacat. Beberapa proses lainnya juga harus Denzel lakukan agar kepala Valerie terawetkan dengan sempurna.

Setelah selesai, Denzel lalu menumpahkan semua isi ranselnya ke dalam tong yang terbuat dari bahan baja. Terdapat hoodie, sarung tangan, masker mulut, tas milik Valerie, plat nomor palsu. Semuanya ia tumpahkan ke dalam tong yang berada di ruangan rahasianya. Lalu ia tumpahkan minyak tanah dan melempar korek api ke dalam tong itu. Seketika api menyala di dalam tong tersebut dan membakar barang bukti yang dihilangkan Denzel.

































🔪☠️☠️🔪





















Denzel dan Aaron kembali menemui Hugo dengan membawa selembar foto yang dapat membuat Hugo percaya pada mereka jika ayahnya telah dibunuh. Sebelumnya Denzel dan Aaron meminta foto itu dari Aric, mereka berdua memohon pada Aric agar mau memberikan foto itu agar mereka dapat membuat Hugo percaya.

Hugo termerenung sesaat ketika melihat foto yang diberikan Denzel dan Aaron. Foto itu memperlihatkan wajah pucat ayahnya dengan luka sayatan. Kini Hugo percaya pada dua sahabatnya jika ayah yang disayanginya telah tiada.

Air mata seketika menetes dari mata Hugo dan membasahi pipinya. Walaupun Hugo selalu bersikap dingin dan jarang sekali menunjukan perasaannya, tapi begitu ia mengetahui jika sosok ayah yang merawatnya sejak ia kecil telah meninggal, tentu saja Hugo juga bersedih.

Ia tak mampu menahan kesedihannya itu, amarah juga membara pada si pembunuh yang tidak diketahui siapa orangnya.

"Siapa orang yang membunuh ayahku?! Siapa?!!" Seru Hugo sambil menangis.

Kedua sahabat Hugo langsung menghampiri Hugo yang sudah membungkuk sambil menangis. Mereka berdua mencoba menenangkan Hugo yang terus bersujud dan menangis, meluapkan semua emosinya.

"Kamu harus katakan pada semuanya jika kamu tak melakukan kejahatan itu. Jika kamu bebas, kamu bisa mencari pembunuh ayahmu, Hugo!" ucap Denzel.

"Benar Hugo. Berhentilah menangis, ayo bekerja sama dengan Aric dan Brian agar kita dapat tau siapa yang membunuh ayahmu!" Aaron.

Ucapan Denzel dan Aaron benar, Hugo akhirnya berhenti menangis dan bangkit. Dengan dendam di hatinya, ia akan melakukan apapun untuk mencari pembunuh ayahnya.

"Ya Hugo, marahlah! Kamu harus membantuku mencari pembunuh yang bersembunyi di belakangku!" Ucap Denzel di benaknya.


TBC

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now