Chapter 22

75 33 95
                                    



Waktu habis!

Bella dan Dwynee sudah di ikat di sebuah kayu berbentuk salib. Mereka sebelumnya jatuh pingsan karena Denzel menghantamkan balok kayu di tengkuknya.

Sesuai peraturan permainan yang di buat olehnya. Jika anggota polisi gagal menemukan mayat Valerie, maka Denzel akan membunuh dua orang sekaligus. Dan sekarang sudah ada dua wanita di hadapannya yang siap untuk Denzel penggal.

"Sudah bangun?" Tanya Denzel pada Dwynee begitu gadis itu telah siuman.

Dwynee amat heran dan terkejut karena dirinya dan Bella terikat seperti itu, ia mencoba melepaskan ikatan yang mengikat kedua tangan, kaki dan pinggangnya. Tapi usahanya tetap sia-sia, Dwynee hanya semakin menyakiti dirinya saja.

"Denzel? Apa yang terjadi? Kenapa aku dan Bella terikat seperti ini?" Tanya Dwynee yang lalu menoleh ke arah Bella yang belum siuman.

Denzel tersenyum miring, "Bukankah kamu ingin tau perasaanku?"

"Tapi, kenapa kamu mengikatku dan Bella seperti ini?" Tanya Dwynee lagi.

Denzel berjalan maju, mendekat ke arah Dwynee. Setelah berada di hadapan Dwynee, Denzel pun menjawab, "Setiap kali melihatmu, jantungku berdebar. Nafsuku juga bergejolak-"

Pipi Dwynee memerah begitu lelaki yang ia sukai berkata demikian. Gadis itu lantas memotong ucapan Denzel dan bertanya, "Apa kamu menyukaiku juga?"

"Tidak. Nafsuku bergejolak karena aku ingin memenggal kepalamu!" Jawab Denzel yang kemudian tersenyum devil.

Bingung dengan situasi aneh yang di alaminya saat ini, membuat Dwynee hanya terdiam. Dirinya masih amat heran, apakah yang dilakukan Denzel saat ini sungguhan atau hanya sebuah lelucon?

"Denzel, tolong hentikan lelucon ini. Jika kamu tak menyukaiku katakan saja, jangan seperti ini!" Pinta Dwynee.

"Kamu menganggap bahwa ini hanya sebuah lelucon? Aku bersungguh-sungguh, Dwynee. Aku ingin membunuhmu!" Kata Denzel.

"Ini tak lucu, Denzel! Tolong lepaskan aku! Hentikan lelucon mu!" Pinta Dwynee sambil kembali menggerakan tangannya acak, agar tali yang mengikatnya longgar.

"Ini bukan lelucon, sialan!" Pekik Denzel.

Tak lama setelah itu Bella akhirnya sadar dari pingsannya. Bella mengamati sekitarnya dengan tatapan bingung, kemudian ia mencoba melepaskan dirinya dengan menggerakkan tubuhnya acak.

Sadar jika usahanya sia-sia, Bella akhirnya memutuskan untuk menyuruh Denzel melepaskan ikatan tali itu, "Apa-apaan ini?! Denzel, lepaskan aku!"

Denzel menghela napasnya, selanjutnya pria tampan namun sadis itu berjalan ke arah belasan gergaji mesin yang terletak tak jauh dari sisi samping Bella.

Denzel lalu mengambil satu gergaji dan kembali berjalan ke arah dua mangsanya seraya berkata, "Tentu saja. Dengan senang hati aku akan melepaskan jiwamu."

Denzel berdiri di antara Bella dan Dwynee. Kemudian Denzel menatap Dwynee dengan dengan tatapan tajamnya. "Ini bukan lelucon, Dwynee. Aku ingin membunuhmu, itulah perasaanku!"

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Where stories live. Discover now