Chapter 33

62 21 46
                                    

"Bagaimana Ayah tau jika ayahnya Hugo yang menyayat kelinci itu?" Tanya Denzel pada Charles.

Charles terus bungkam seraya menatap Denzel. Sementara Denzel terus memojokan Charles dengan pertanyaannya.

"Semua orang bahkan polisi mengira jika kelinci itu di sayat oleh pembunuh yang membunuh ayahnya Hugo, lantas mengapa Ayah mengira jika kelinci itu di sayat oleh ayahnya Hugo?"

"Ayah, aku ingin jujur padamu. Penutup lubang di halaman belakang, aku masuk ke sana tempo hari. Aku penasaran mengapa dulu kamu selalu menyuruhku untuk menjauhi penutup lubang itu, jadi aku masuk ke sana karena penasaran. Tidak apa-apa, kan?"

Charles tersenyum lebar, kemudian ia berkata, "pada akhirnya kamu tau siapa aku. Bagaimana? Apa kamu takjub setelah melihat ruangan rahasiaku? Aku juga begitu takjub saat melihat ruangan rahasia mu!"

Denzel sontak tertawa sejadi-jadinya setelah mendengar pengakuan Charles, psikopat berusia 20 tahun itu sampai meneteskan air mata saat dirinya tertawa.

"Aku merasa di bodohi," ujar Denzel kemudian.

"Kamu ingin tau, kan? Bagaimana aku mengetahui bahwa kelinci itu di bunuh oleh ayahnya Hugo?" Tanya Charles.

Ayah kandung dari Denzel itu lalu menceritakan kronologi tempo hari saat dirinya membunuh ayahnya Hugo.










*Flashback

Saat di perjalanan menuju Chicago, sepulang dari apartemen Denzel. Mobil yang Charles kendarai melewati sebuah jalan di dekat hutan Cascandel woods.

Charles terus melaju di gelap nan sepinya jalan itu. Saat ia fokus menyetir, tiba-tiba ponselnya berdering. Pria yang berprofesi sebagai tentara itu lalu segera mengangkat telepon yang masuk ke ponselnya.

Tangan kirinya Charles gunakan untuk memegang ponsel yang ia dekatkan ke telinganya, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk mengendalikan stir mobil.

"Ayah, apa kamu sudah sampai?" Tanya seseorang di telepon itu, yang tak lain adalah Denzel.

"Ayolah Denzel, baru 15 menit ayah pergi dari apartemen mu, bagaimana bisa kamu bertanya seperti itu?"

"Hehe... Aku khawatir pada Ayah, jadi aku bertanya. Tolong berhati-hatilah saat menyetir."

"Tentu, ayah akan berhati-hati-"

Cittt....

Tiba-tiba saja Charles menginjak pedal remnya karena ada sesuatu yang menghalangi mobilnya.

Mendengar decitan ban mobil dari telepon, lantas membuat Denzel segera bertanya, "Ayah! Bunyi apa itu? Kamu baik-baik saja?"

"Ya, aku baik-baik saja. Hanya ada seekor kelinci yang melintas," jawab Charles sambil terus menatap ke arah pria tua yang menghalangi laju mobilnya.

Pria tua itu berjongkok di tengah jalan sambil memegang seekor kelinci putih penuh darah di tangannya. Charles juga melihat jika pria tua itu memegang sebuah pisau kecil.

"Denzel, sudah, ya? Ayah harus fokus menyetir. Ayah akan mengabarimu jika ayah sudah sampai di rumah," ucap Charles pada Denzel, Charles kemudian menutup teleponnya.

"Dasar pendosa!" Ujar Charles sambil terus menatap pria tua itu dengan tajam.

Charles mengambil sarung tangan dari laci dashboard dan memakainya, setelah itu Charles keluar dari mobil dan berjalan menghampiri pria tua itu.

"Kamu menyayatnya?" Tanya Charles pada pria tua di hadapannya, ketika Charles telah tiba di hadapan pria tua itu dan melihat jika kelinci yang di pegang pria tua itu penuh akan luka sayatan.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang