Chapter 5

17.9K 1.6K 26
                                    

Matanya menatap tajam ke arah pria yang tengah menikmati sarapan pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya menatap tajam ke arah pria yang tengah menikmati sarapan pagi. Walaupun ditatap sedemikian rupa, pria di hadapannya tidak berkutik sama sekali, bahkan terlihat santai dengan tampang tidak berdosa karena sudah menculik dirinya dan mengurungnya di mansion yang sialannya berada di tengah hutan belantara.

Bayangkan saja, hutan belantara!

Mencoba kabur? Jika selamat akan berakhir tersesat dan jika tidak selamat akan berakhir menjadi santapan hewan buas.

"Lo nyadar gak sih kalau gue udah lo kurung selama seminggu?"

Sebelum membalas pertanyaan Kath, Leo terlebih dahulu menghabiskan sepotong sandwich dan juga segelas susu. Hingga setelah sekian lama menunggu acara makan Leo, Kath sukses mengeluarkan decakan kesal.

Leo yang dia baca di Secret Dark benar-benar persis seratus persen dengan apa yang dia lihat sekarang.

Egois, cuek, dan yang lebih parah sering kali mendahulukan keinginannya daripada keinginan orang lain.

Rasanya ingin sekali Kath melemparkan sepotong sandwich yang belum dia sentuh sama sekali tepat di wajah tampan Leo agar pria itu sadar bahwa Kath sedang berbicara dengan pria itu sekarang.

"Anggap aja mansion ini rumah lo sendiri," ujar Leo setelah sekian lama Kath menunggu pria itu berbicara, "Lagipula sebentar lagi lo juga bakalan jadi nyonya di seluruh rumah yang gue punya," lanjutnya dengan nada datar sembari menatap ke arah Kath.

Kath mengeryitkan dahi, tidak mengerti dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Maksud lo?"

Bukannya menjawab pertanyaan Kath, Leo beralih melempar pertanyaan lain.

"Lo gak makan?"

Kath sontak menatap sarapannya yang sama dengan sarapan yang baru saja dihabiskan Leo. Setelah beberapa detik menatap makanannya barulah Kath menggelengkan kepalanya.

"Gak nafsu," sarkas Kath.

"Kalau gitu pertahankan sampai lo benar-benar mati karena kelaparan. Dengan begitu, gue gak perlu ngotorin tangan gue sendiri."

Shit! Skakmat.

"Bukannya lo yang memohon agar diselamatkan hidupnya? Tetapi yang gue lihat lo malah gak serius dengan kehidupan yang lo jalani." Leo bersidekap setelah mengatakan kalimat barusan. Pria itu tampak tengah menelisik raut muka Kath yang tengah menahan amarah.

"Gue gak pernah ingat milih ngejalanin kehidupan bareng cowok bangsat macam lo!"

Hah, Kath sukses terbakar emosi.

"Terus... dengan gue yang biarin lo bebas di luar sana, bakalan menjamin kehidupan lo tenang?"

Leo bangkit dari duduk dan langkahnya tertuju ke arah Kath.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang