Chapter 20

5.9K 576 14
                                    

Leo tersenyum tipis ketika Lilian balas menjabat tangannya. Tidak seperti dugaannya, perempuan itu dapat mengendalikan ekspresinya walaupun Leo tau bahwa Lilian tengah terkejut atas kedatangannya.

"Suatu kehormatan juga bagi saya," ucap Lilian menanggapi perkenalan dari Leo seolah perempuan itu mengikuti alur kebohongan yang Leo ciptakan.

Ayolah, Leo bahkan mati-matian menahan tawa ketika melihat Lilian seolah tidak mengenalnya sekarang.

"Sebelumnya maaf karena sudah mengganggu acara makan malam anda, Tuan Reandra." ucap Leo setelah berjabat tangan dengan Lilian. Sedangkan Lilian yang sebelumnya bangkit dari kursinya untuk menyambut salam dari Leo kini kembali duduk di tempatnya.

Lilian menyunggingkan senyuman lembut kepada Leo, seolah-olah sekarang adalah pertemuan mereka dan Lilian menyambut baik akan hal tersebut.

"Tidak sama sekali," Reandra menarik bangku yang berada di sebelahnya lalu berucap, "Bergabunglah bersama kami."

Lilian yang tadinya mengamati ekspresi Leo langsung menatap Reandra ketika pria itu berkata demikian.

Sungguh.

Belum cukup dengan kedatangan Leo yang begitu suprise untuknya. Kini Reandra malah menambahkan masalah baru dengan mengajak Leo bergabung untuk makan malam bersama.

Ayolah, kalau begini terus bisa-bisa ekspresi gundah yang tengah dia sembunyikan bisa terlihat di mata Leo.

"Kebetulan saya sedang sendiri, beruntung sekali bisa berjumpa dengan Tuan Reandra dan makan bersama dengan keluarga kecil anda."

Leo langsung duduk di bangku yang sebelumnya ditarik oleh Reandra yang juga berdekatan langsung dengan posisi duduk Lilian.

Melihat Leo telah duduk, Gerald langsung memanggil pelayan dan mempersilahkan Leo untuk memesan makanan.

"Wah, dari dekat anda benar-benar sangat tampan."

Baiklah, yang baru berkata barusan adalah Kritaka.

Jangan heran jika perempuan perfeksionis seperti Kritaka bisa berkata seperti itu.

Nyatanya wajah Leo memang tampan-- lebih tepatnya sangat tampan. Maka dari itu Lilian bisa luluh walaupun tau nanti dirinya akan berakhir terbunuh oleh Leo.

Jika dibandingkan dengan Sean, ketampanan mereka memang sejajar. Namun karena Sean terlalu banyak mempertontonkan ketampanannya, pria itu sudah termasuk mainstream di mata Kritaka.

Bahkan adik perempuan Lilian ini bersikap biasa saja di saat Sean datang ke rumah sakit untuk menjenguk Lilian tempo lalu.

"Terima kasih pujiannya," balas Leo dengan suara lembut.

Tanpa sadar Lilian memalingkan tatapannya yang sadari tadi fokus pada buku menu.

"Jadi ingin pesan yang mana?" tanya Reandra menengahi suasana yang mulai terasa berwarna menurut mereka--- selain Lilian tentunya.

Selepas itu, Gerald menyebutkan pesanannya diikuti dengan Kritaka dan juga Leo.

Hingga giliran Lilian, perempuan itu tersenyum dan berkata, "Moules Marinieres."

Lilian kemudian menutup buku menu lalu menatap orang-orang di meja makan ini.

Seperti dugaannya, tidak ada yang menyadarinya selain Leo yang kini tampak mengeraskan rahangnya.

Hanya pria itu dan juga Sean yang mengetahui bahwa dirinya alergi seafood dan Moules Marinieres merupakan hidangan yang berbahan dasar seafood.

Sebenarnya Lilian sendiri agak bingung dengan reaksi Leo. Pria itu tampak marah setelah mendengar bahwa Lilian memesan makanan yang akan memicu alergi perempuan itu, terlebih Lilian baru saja pulih dari keracunan tempo lalu.

TrappedWhere stories live. Discover now