Chapter 18

6.9K 595 38
                                    

Lilian membuka kedua matanya, yang pertama kalinya dia lihat adalah Bara yang ada di hadapannya dan setelahnya keadaan ruangan pemeriksaan tempat dia berada sekarang.

"Gimana, udah ingat kan lo?" tanya Bara setelah memastikan Lilian tidak lagi dalam pengaruh hipnotisnya.

Lilian menghela nafasnya, perlahan  dia menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa, berusaha merilekskan kembali dirinya yang sudah sangat lelah akibat masalah yang dia alami sebelum ini.

Mengenai dirinya yang hilang ingatan akibat over dosis obat tidur yang diberikan oleh Bara dan berakhir diracuni oleh seseorang yang sampai saat ini Lilian tidak mengetahui siapa.

"Lo udah selidiki siapa yang kasih racun ke gue saat gue berada di mansion Leo?" tanya Lilian yang kini menutup kedua matanya.

"Oh, yang kasih racun itu sebenarnya gue sendiri."

Tepat saat itu pula Lilian yang baru saja memejamkan kedua matanya terpaksa menatap Bara dengan raut wajah murka.

"Anj*Ng, Bang*at! Lo mau coba bunuh gue?" Lilian mencengkeram kerah Bara dengan kuat dan mendorongnya hingga membuat sofa yang pria itu duduki sedikit bergoyang.

"Kalau gue gak berbuat nekat, lo gak bakalan bisa keluar dari kandang singa itu, Anj*Ng!" balas Bara tidak mau kalah.

Pria itu kini bahkan mencengkeram rahang Lilian.

"Lo sendiri yang paling tau bagaimana kekuasaan Leo, jadi gak usah sok keras!"

Mendengar perkataan Bara, seolah tersadar Lilian pada akhirnya melepaskan cengkramannya.

Dia kemudian memutuskan untuk kembali duduk sembari masih menatap Bara dengan pandangan menusuk.

Benar apa yang dikatakan oleh Bara. Untuk bisa membebaskannya dari kediaman Leo bukanlah perkara yang mudah. Bahkan jika dia pada saat itu  sembuh dari amnesia sementaranya, Lilian masih tetap tidak bisa memikirkan cara untuk kabur.

"Yang penting kan lo masih hidup, masih bisa nafas."

"Terus kalau gue mati gimana?"

Bara menaikkan kedua bahunya, "Berarti udah suratan takdir."

Lilian tidak lagi melawan, lagipula jika dia meneruskan lebih lama lagi Lilian akan membuang banyak waktu.

Waktunya tinggal sedikit, sebelum dia mencapai dead end Lilian harus segera menyelamatkan dirinya sendiri.

Sontak dia bangkit dan hendak berlari ke luar dari sini, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara dari Bara.

"Mau kemana lo?"

"Mau ke novelis cenayang, minta tanggung jawab."

Bara mengetahui siapa novelis yang Lilian maksud--- terlebih karena dia sering mengantar Lilian bertemu dengan si novelis itu.

Namun yang anehnya, mengapa mesti tiba-tiba ingin berniat bertemu sekarang di saat keadaan Lilian sedang berada dalam pengawasan keluarga Emanuel.

"Tanggung jawab apaan? Jangan-jangan lo hamil anak si novelis?" tanya Bara langsung di kala pemikiran liar menyerang otaknya.

"Sembarang lo, ketemu aja baru sekali."

Baiklah, perkenankan Lilian mengatakan sejujurnya.

Kecelakaan yang terjadi lima tahun yang lalu memang sangat mengguncang kehidupannya yang dahulu sangat biasa-biasa saja. Dia harus dihadapkan pada satu fakta bahwa dirinya adalah Lilian, salah satu keturunan Emanuel yang dia ketahui merupakan keluarga fiksi di novel Secret Dark.

TrappedOnde histórias criam vida. Descubra agora