Chapter 6

15.7K 1.5K 10
                                    

Sean tertawa terbahak dengan tatapan yang amat tajam tertuju pada Kath yang sudah duduk diam di atas sofa tepat dihadapan pria itu. Kath menunduk dalam, tidak berani melihat Sean yang dipenuhi aura menyeramkan seakan-akan aura tersebut bisa membunuh Kath di tempat.

Dalam hatinya Kath terus saja memaki Leo yang berada di samping Sean, duduk santai sembari menatap ke arah Kath yang sudah sangat ketakutan. Sialannya lagi pria itu malah tersenyum senang, seolah sedang menikmati detik-detik Kath bakalan dipenggal oleh Sean sebentar lagi.

Baiklah, mengenai Kath yang akan dipenggal, gadis itu hanya bercanda.

Tidak mungkin juga dia langsung dieksekusi begitu saja.

Sean pastinya masih punya jiwa manusiawi.

Benar bukan?

Tiba-tiba saja Kath mengingat perkataan Leo tempo lalu mengenai Sean yang masih ingin membunuh Lilian akibat dendam kesumat pria itu kepada keluarga Emanuel--- lebih tepatnya Reandra, ayah dari Lilian.

Shit!

Nyawanya kembali tidak aman sekarang.

Seketika Kath menyesal mengikuti perintah Leo untuk datang ke ruang kerja pria itu tepat matahari baru menunjukkan sinarnya ke dunia.

Seharusnya Kath melanjutkan tidur saja sehingga dia tidak akan dipertemukan dengan Sean yang merupakan pelaku utama penusukan Lilian di Secret Dark.

"Jadi lo berencana menyembunyikan kak Lilian?"

Kath tidak menduga Sean masih memanggil Lilian dengan panggilan 'kakak', mengingat pria itu sudah terlalu tidak menyukainya semenjak dia membeberkan rencana pembunuhan Lilian secara terbuka begitu saja.

Sontak saja Kath sedikit tersentuh.

Ingat, sedikit!

Anggap saja karena Kath tidak pernah dipanggil kakak sebelumnya, palingan cuma Mbak, itu pun oleh para kolega dan karyawan di tempat kerjanya yang umur mereka lebih muda dari Kath.

Leo tampak berdehem menjawab pertanyaan dari Sean dengan tatapan masih tidak lepas dari Kath. "Lanjutkan seperti yang kita rencanakan sebelumnya dan anggap saja Lilian telah mati."

"Mati maksud lo?" dengan emosi Sean menunjuk Kath, "Gue gak bisa gitu aja anggap dia mati sedangkan jelas-jelas gue lihat dia masih tetap bernafas!"

"Mati ataupun hidup bukankah sama saja?" Bibir Leo menyunggingkan senyum sebelum melanjutkan ucapannya, "Selagi Lilian sama gue, keluarga Emanuel gak akan berhasil menemukannya. Pada akhirnya, satu-satunya pilihan adalah mengalihkan posisi pewaris kepada salah satu dari dua anak Reandra yang tersisa."

Mendengarkan penjelasan Leo, Kath langsung tersentak dalam diam. Dia tanpa sengaja melebarkan kedua matanya karena terlalu terkejut.

Tentu saja ekspresi yang terlihat dari Kath tidak lepas dari pandangan Leo yang terus saja memperhatikannya.

"Tugas lo mulai hari ini adalah mendekati Kritaka yang berkemungkinan besar menjadi pewaris," ucap Leo yang kini mulai mengalihkan fokusnya pada Sean yang tampak tidak terima dengan perintahnya.

"Sebenarnya susahnya apa? Kak Lilian udah dekat banget sama kita dan gak melakukan perlawanan sama sekali. Kita bisa aja paksa dia untuk tanda tangan surat pengalihan saham dan setelah itu langsung bunuh dia di tempat."

Oh Tuhan, sebenarnya seberapa bencinya Sean terhadap Lilian hingga pria itu ingin sekali melenyapkan nyawa wanita ini, pikir Kath dalam hati.

"Lo mulai membantah perkataan gue?"

TrappedOù les histoires vivent. Découvrez maintenant