Chapter 11

11.7K 1.1K 40
                                    

Panggilan diputus secara sepihak oleh Leo. Setelah meletakkan kembali ponselnya di atas nakas, Leo mengecup dahi Kath sekilas lalu mengambil pakaian milik pria itu yang tersebar secara acak di lantai kamar--- yang tentu saja Kath menutup mata ketika Leo mulai memakai pakaian mengingat tubuh Leo yang terlihat tidak tertutup apapun selepas membuka selimut.

"Lo mau pergi?" tanya Kath spontan setelah Leo selesai berganti pakaian.

Leo berdehem dan sebelum benar-benar pergi meninggalkan Kath, pria itu menoleh dan berkata, "Walaupun gua biarin saudara lo bertingkah, gue gak bisa selamanya diam. Bukankah harus ada sedikit halangan agar mereka tau diri dan berhenti mencari?"

Sontak saja mendengar perkataan Leo membuat Kath langsung berang,  tangannya terkepal kuat di balik selimut. Namun sayangnya, belum sempat Kath mencerca Leo dengan kalimat penuh makian yang sudah memenuhi otaknya. Keberadaan Leo sudah terlebih dahulu lenyap dalam pandangannya.

Setelah beberapa detik sepeninggalnya Leo, Kath menghela nafas berat.

Sialan!

Ini badan kok gampang banget digoda?! Pikirnya dalam hati.

Tetapi dia sebenarnya tidak sepenuhnya menyalahkan tubuh Lilian.

Pasalnya, malam itu dia juga sedikit terbawa suasana hingga berakhir seperti ini.

Lagipula memang ada perempuan yang gak terpesona melihat pria tampan menawarkan diri untuk saling bersentuhan?

Untuk Kath yang tergolong makhluk halu tentu saja kesempatan itu tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Tanpa sengaja Kath mengarahkan pandangannya ke kanan, ke arah cermin besar yang tengah memantulkan dirinya saat ini--- dengan rambut yang berantakan, rona lipstik yang menyebar pada luar bibir dan ruam kemerahan terpatri acak pada setiap sudut tubuhnya.

Kath memeluk tubuhnya sendiri, merasa merinding ketika kembali mengingat apa yang terjadi pada malam itu.

Leo melakukannya begitu menuntut tanpa mengetahui bahwa Kath baru pertama kali melakukannya.

Kath mengacak rambutnya yang sudah terlebih dahulu acak-acakan, matanya kemudian menangkap pakaiannya yang sudah berserakan di lantai.

Langsung saja secepat kilat Kath memungut pakaiannya lalu memakainya.

Setelah selesai, Kath melangkah keluar dari kamar dan bergegas menuju ruangan kerja Leo yang untungnya tidak terkunci.

Selepas mendengar bahwa Leo akan bertindak kepada Gerald dan Kritaka, Kath tentu saja tidak dapat tinggal diam. Setidaknya dia harus mengetahui apa yang sebenarnya sebelum melangkah menyelamatkan mereka berdua.

Walaupun Kath sendiri tidak yakin dia akan berhasil atau tidak untuk menyelamatkan mereka berdua, mengingat dirinya saja belum pasti akan selamat.

Kath menghidupkan televisi yang berada di ruang kerja Leo lalu berusaha mencari channel berita yang tengah menayangkan berita perkembangan pencarian terhadap Lilian.

Sebenarnya Kath bisa saja menghidupkan televisi di ruang keluarga. Tetapi yang menjadi permasalahannya adalah para pelayan yang belakangan ini selalu sigap mengawasi pergerakannya.

Setiap kali Kath menghidupkan televisi dan menonton berita, selalu saja para pelayan yang diperintahkan Leo akan langsung mematikan layar televisi.

Sudah sepatutnya, mengingat Leo tidak ingin dirinya mengetahui bagaimana perkembangan kasusnya di luar sana.

Disaat Kath mencari channel berita, yang terlihat hanya pemberitaan mengenai perkonomian dan juga masalah bisnis. Hal ini sontak membuat dahi Kath mengeryit--- merasa kesal karena dia tidak menemukan satu pun berita mengenai hilangnya Lilian.

TrappedHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin