8 - Verstopft

47 7 0
                                    

"Ibumu baik-baik saja, Levi" ucap Erwin menenangkan sahabatnya.

Kuchel membenarkan pernyataan Erwin, "Ibu sama sekali tidak merasa sakit kok" sambil berdeham menyembunyikan batuk.

Pemeriksaan kondisi ibunya berlangsung di dalam kamarnya. Levi melihatnya dari tempat ia berdiri dekat pintu kamar, tak sampai hati melihat ibunya yang menganga dan dimasuki besi panjang untuk mengambil dahak. Levi tau selama ini ibunya menahan rasa sakit. Saat malam hari, ibunya berulangkali berpindah posisi saat hendak tidur karena dadanya sakit, mungkin kadar oksigen saat malam hari menipis di hutan. Terpikir dirinya bertindak salah menempatkan ibunya.

Berpindah tempat di kerajaan manapun akan terus diusir, dihujat, dan dilempari batu bahkan kotoran di depan pintu yang selalu ia bereskan pintu juga orang, maksudnya adalah memberesi orang itu dengan pukulan yang setara dengan kelakuan keterlaluan orang itu.

"Bukan karena hutannya Levi. Disini jauh lebih baik dibandingkan di desa penuh dengan asap pembakaran" seakan Kuchel bisa menebak isi pikiran anaknya juga mencari alasan lain dari tindakan Levi. Tubuhnya yang kurus sudah tidak ingin mendengar perkataan kejam orang di sekitarnya yang akan membuatnya selalu kepikiran setiap malam dan tak nafsu makan. Beban psikis jauh lebih membuatnya sakit ketimbang penyakit yang ia derita saat ini. Lagipula akhir-akhir ini mudah sekali untuk tertidur.

"Erwin, sampai saat ini penyakit ibuku masih belum diketahui?" tanya Levi yang bersandar di kusen pintu. Erwin hanya menggeleng.

"Obat-obatan yang aku berikan hanya memperlambat penyebaran penyakitnya saja. Sambil aku juga mencari metode penyembuhan yang tepat untuk ibumu tanpa memperparah keadaan" ucap Erwin menunduk.

Suasana menjadi hening, hingga terdengar bunyi ketukan pintu depan. Levi sedikit heran karena hanya Erwin yang mengetahui letak rumahnya.

Rupanya penasihat kerajaan, Colt Grice, datang sambil membawa gulungan kertas yang diduga adalah surat perintah kerajaan.

"Bagaimana kau bisa-" belum habis kalimat Levi.

"Ah itu aku tadi membuntuti dokter Erwin" Colt memasang senyum tak bersalah. Padahal yang dilakukannya tadi, Tch. Rasanya memang pekerja di kerajaan licik semua. Penguntit, penggosip, dan rakus.

"Aku harus memberikan ini padamu. Kau tau kerajaan Paradies sedang membutuhkan rancangan istana dekat hutan agar kerajaan lain tidak-" kalimat Colt berhenti karena bunyi keras dan wajahnya kini berhadapan dengan pintu yang sudah ditutup. Colt membuang napasnya kasar, kemudian berbalik badan dan pergi.

Levi sudah menebak kedatangan perwakilan kerajaan, sesaat pintu itu diketuk karena seharusnya tidak ada yang mengetahui letak rumahnya kecuali Erwin.

Levi membaca surat itu sekilas kemudian menghempas surat itu di atas meja kerjanya, berjalan menuju kamar ibunya lagi.

"Siapa barusan Levi?" tanya Kuchel.

"Maaf aku tidak bisa menjaga rahasia, Levi. Tadi aku berusaha membuat jarak yang mengikutiku agar tersesat. Malah aku jadi kehilangan arah", Erwin merasa bersalah karena dalam perjalanan sudah menduga ada yang memata-matainya dan itu pasti dari pihak kerajaan yang ingin tau kediaman Levi saat ini.

"Sudahlah, akan ku buatkan teh. Tunggu sebentar" Levi berlalu menuju dapur agar bisa mengusik isi pikiran pada surat itu. Esok hari, ia akan (menggorok kepala, tidak mungkin) bertatap muka dengan raja di istana.

The Wind at DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang