19 - Singerei

32 7 0
                                    

Petra duduk di lantai ruang tamu sambil menulis banyak kertas yang akan ia sebarkan besok sedangkan Levi juga berkutat di meja kerjanya dengan pena dan penggaris. Sudah tiga jam lamanya seperti itu, Kuchel yang sejam lalu menemani Petra menulis merasakan kantuk dan sudah tidur di kamarnya, menyisakan mereka hingga larut malam.

Nada asing mengalun merdu terdengar di telinganya, atensi Levi mengarah pada Petra yang sedang menulis sambil bersenandung. Nadanya terdengar menyenangkan, membuatnya menghentikan pekerjaan sejenak menikmati alunannya. Begitu hangat dan indah. Langkah kaki Levi menjadi tergerak mendekat pada pemilik suara.

Petra yang sedang asik bersenandung jadi terhenti melihat Levi yang berdiri di samping meja kerjanya dan mematung disana, "Kau butuh sesuatu?"

Levi mengerjapkan matanya, tersadar di posisinya sekarang menjadi penasaran, "Kau bersenandung apa?"

"Oh itu" Petra melirik ke arah pintu kamar Kuchel yang tertutup.

"Tak apa, ibuku sudah tidur" Levi mengerti dari ekspresi Petra, meyakinkan agar tak perlu cemas topik elfnya terdengar oleh ibunya.

"Itu lagu penarik perhatian kupu-kupu dan lebah, hari ini aku belum bersenandung untuk bunga-bungaku" ujarnya sedikit menunduk.

"Lagu itu sepertinya akan berhasil pada manusia"

"Ya, pasti akan berhasil pada manusia dan aku pernah melakukannya" - dan itu aku lakukan agar kau tidur dengan senandung tidurku, batin Petra menambahkan.

"Itukah kelebihanmu?"

"Bukan kelebihan, itu adalah tugasku sebagai elf"

Levi jadi tertarik hingga duduk di sofa panjang di ruang tamu berhadapan dengan Petra. Levi menepuk bagian sebelahnya agar Petra duduk di situ. Petra berdiri dari tempatnya dan duduk di sebelah Levi. "Ceritakan tentangmu, Petra". Petra bercerita dengan jelas ia mulai terbentuk, tugasnya, teman-temannya, kejadian Oluo yang tertangkap, menjadi manusia berkat Ymir dengan Frühlingsglaube hingga bertemu dengan nenek dan Nifa.

"Jadi tadi kau menghindari pandangan dengan Moblit karena takut ia mengenalimu?"

Petra mengangguk.

"Kau bisa percaya padaku kalau mereka adalah orang yang bisa menjaga kerahasiaanmu. Mereka temanku, satu tim Hange dalam penelitian termasuk Nifa yang kau temui"

Petra manggut-manggut. Jadi ketua yang Nifa maksud adalah wanita berkacamata bernama Hange.

"Nyanyikan waktu kau hendak menyebarkan selebaran itu"

"Bolehkah seperti itu? Menarik perhatian banyak orang seperti itu?"

Levi melipat kedua tangannya di dada dan bersandar menyamping menghadap Petra, "kau kemarin tidak menanyakan itu padaku saat mengangkat beban satu ton di pasar?"

Petra tersipu malu betapa bodohnya ia saat itu, terlalu takjub menjadi manusia membuatnya seperti kehilangan akal sehat.

"Kau bisa mengajak mereka kalau perlu sebagai penarik perhatian" ujar Levi yang terdengar serius tapi terdengar sindirian di telinga Petra.

"Ah jangan jangan, harusnya aku jadi perempuan yang lemah lembut bukan bisa mengangkat beban seberat itu" Petra jadi sebal.

"Tidak ada kesalahan bila perempuan bisa kuat bahkan kalau manusia"

"Ya sebentar lagi aku akan jadi manusia seutuhnya dan tidak bisa mengangkat beban bahkan bersenandung seperti ini"

"Itulah, kau bersenandung pun bisa kau lakukan bahkan kalau manusia. Dengan begitu kau berhasil dalam menjaga hutan kapanpun. Aku mempercayaimu, Petra" Levi menatap lurus pada Petra.

Tiga kalimat terakhir Levi terdengar indah mengalun di telinganya.
Tiga kalimat yang membuat sebentuk cinta itu terbentuk, mungkin, ia tak bisa memastikan

The Wind at DawnOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz