23 - die Wahrheit sagen

38 6 0
                                    

Hange mengamati lekat-lekat terutama Petra karena asing di matanya. Di sisi kanan tidak ada yang beda, sisi kiri juga sama dan hendak menyentuh tudung yang selalu dikenakan Petra, "Aku yakin diluar cukup terik tapi kenapa kau memakai tu-"

"Hange, kami baru saja dikejar oleh penjaga kerajaan. Beri kami kursi"
Levi menginterupsi.

"O-oh ya. Ini ini" menyerahkan dua kursi tinggi dekat meja penelitiannya.

"Terimakasih, kenalkan aku Petra" Petra mengulurkan tangannya.

"Hange" ia hanya memperhatikan tangan Petra yang nampak biasa saja tapi ia masih tetap merasakan sesuatu yang berbeda. Hange menghirup tangannya sehabis bersalaman. Wangi bunga yang tak biasa warga kerajaan seperti itu, hanya Levi yang ia kenal.

Petra duduk di kursi dan Hange berpura-pura mengikat tali sepatunya. Dari sela kaki kursi terlihat sayap keemasan, Hange berteriak tertahan melebarkan mata langsung bangkit menoleh ke arah Levi.

Levi tadi melirik sudah menduga kalau Hange akan menaruh curiga dan langsung bisa ia temukan.

"Ikut aku Levi" Hange mengajak Levi masuk ke dalam ruangan yang terpisah.

"Sejak kapan kau mengetahuinya? Kenapa kau sembunyikan dariku? Ada masalah apa di hutan sampai dia harus menjadi manusia?" Hange langsung menyelidik.

"Sebentar, kau kenapa bisa tau ada masalah di hutan?"

"Dua puluh tahun yang lalu, neneknya Nifa memberi kesaksian kalau pernah melihat manusia setengah elf. Alasannya karena hutan akan digusur dengan pembangunan pabrik logam. Sekarang ada masalah apa dengan hutan?" Hange berkacak pinggang.

"Itu karena istana kerajaan akan dipindah ke hutan untuk perluasan wilayah"

"Pantas saja. Siapa saja yang tau tentang wujud aslinya dia?"

"Aku, Nifa dan neneknya pernah ia ceritakan"

"Apa? Beruntung sekali neneknya Nifa bertemu dua kalinya. Kira-kira dia bersedia tidak ya jadi objek penelitianku?"

"Entahlah, aku sudah bilang kalau kau bisa dipercaya"

"Aku coba bicara dengannya" Hange keluar rimagan membuka pintu mendapati Petra, Nifa dan Moblit sudah akrab berbicara satu sama lain.

Petra tersenyum, "Baiklah, aku tidak keberatan untuk dijadikan objek penelitian"

Seakan banteng yang menyeruduk, Hange langsung mendekati Petra mengucapkan terimakasihnya dan antusias menanyai berbagai hal di dunia Petra yang tak ada habisnya.

Akan butuh waktu lama agar rasa penasaran Hange terpuaskan. Dan Levi tidak bisa menahan sahabatnya, setidaknya kalau keadaan diluar sudah tidak ada yang membuntuti mereka.

"Ngomong-ngomong, siapakah pendahuluku yang berubah menjadi manusia?" kali ini Petra bertanya.

"Kau mungkin akan terkejut, ibunya raja Zeke adalah elf dulunya. Alasan mengapa Zeke bukan pewaris asli kerajaan dan alasan kau juga dikejar oleh pihak kerajaan" Hange serius dengan hal ini. Nifa dan Moblit tertunduk, mereka mengetahuinya sudah lama lewat penelitian yang dilakukan.

Mata Petra bertemu dengan mata Levi karena Petra merasa takut.
Levi hanya terdiam, pernyataan Hange terdengar lelucon di telinganya.

Untuk sementara waktu atau mungkin selamanya, meski hutan akan berhasil diselamatkan, dan Petra menjadi manusia, Petra akan terus bersama Levi dan ibunya di dalam hutan.

The Wind at DawnWhere stories live. Discover now