Early

last word

Untuk Sakala.

Untuk Sakala yang sekarang yang sudah tumbuh dengan baik. Sakala ketika semuanya terhenti apa kamu merasakan sakit dan apa sakitnya masih terasa sampai sekarang?. Kalau itu benar, aku minta maaf Sakala, Sastra minta maaf, kamu lelaki baik yang selalu membuat diriku tersenyum indah, memancarkan kebahagiaan, kamu selalu memberikan yang terbaik untukku tapi aku yang menghancurkan mu, Alur dan Takdir yang diciptakan oleh Tuhan tak ku tau pasti Sakala. Aku pergi karna duniaku sudah selesai, waktuku untuk menemani mu pun cukup sampai di situ. Aku amat sangat berharap kamu hidup baik-baik saja, jangan terluka lagi. Hatimu sudah hancur karnaku.

Untuk Utara

Saat pertama kali kita bertemu kamu sangat dingin seperti namamu, entah apa yang aku lakukan hingga kamu menyukai aku Utara. Apakah kamu jatuh cinta secepat itu, dan aku dengan mudah mematahnya atau mungkin aku menghancurkan nya. Utara sekarang masih sama seperti dulu, dia tidak mau diriku terluka karna apapun, walaupun rela dirinya yang terluka. Sikap manis Utara yang tak pernah bisa terlupa, hidupmu yang sekarang bukan seperti dulu yang hanya tertuju padaku. Terkadang apa yang kita inginkan dan sangat didambakan tak tercapai dan berakhir merasa sakit Utara. Sama seperti dirimu yang menyukaiku. Itu semua berakhir menyakitkan. Maafkan aku Utara, seharusnya kita tak pernah bertemu, namun siapa aku yang bisa menentang takdir Tuhan.

Untuk Airlan

ini kisah yang singkat bukan, tapi entah mengapa sangat terkenang. Air kamu berharap tinggi karna kehadiran ku tapi di batasi oleh dinding takdir yang tak bisa di robohkan, aku berharap dirimu bahagia dengan takdir yang Tuhan beri, aku berharap kamu hidup dengan baik Air, kamu banyak terluka. mengenalmu menjadikan ku mengerti dan mengetahui bahwa tak semua cinta kita dapat dari keluarga terkadang keluarga yang menyakiti kita dengan begitu dalam, Terimakasih Air untuk segalanya.