Chapter 15

388 77 24
                                    

15. JAKARTA, I'M COMING!

_______

Aina sedang duduk di hadapan cermin, ia sedang memoles wajahnya dengan berlipat-lipat kali bedak tabur, kemudian memakai benda bernama blush on sampai seluruh wajahnya berwarna merah. Ia tak tahu cara pakai make up, ia memakai semampu dan sebisanya saja. Mau lihat trutorial'nya di youtube, ia sedang tak punya kuota, jadi dengan sangat terpaksa ia berdandan sebisanya.

Di lanjut dengan mengukir alis, "Gue suka liat bu Merry pake halis warna item tebel di bentuk gitu, gue juga pake deh!" Bu Merry adalah guru sekolahnya yang memang slalu berpenampilan spektakuler macam badut ancol kalau kata anak-anak murid lainnya.

Di lanjut dengan mengukir alis, "Gue suka liat bu Merry pake halis warna item tebel di bentuk gitu, gue juga pake deh!" Bu Merry adalah guru sekolahnya yang memang slalu berpenampilan spektakuler macam badut ancol kalau kata anak-anak murid lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tukan keren banget jadinya, ini pasti nyokap bokap Andra bakalan langsung demen sama kedatangan gue! Orang kaya'kan pasti suka sama mantu yang pinter dandan!" gumamnya berbangga diri.

Selesai berdandan, Aina hendak memakaikan Bintang baju bagus yang kemarin di beli.

Saat baru saja Aina berhadapan dengan Bintang, anak bayi itu menangis histeris kencang sekali sampai membuat Aina kelimpungan, sebab tak biasanya Bintang sampai menangis menjerit hebat seperti itu.

Andra yang baru saja pulang bekerja, ia masuk ke dalam kamar dan mengusap dada. "Astagfirllah alazim. Aina, ini lo atau ronggeng monyet?" Pria itu memastikannya dari dekat, memegang kedua bahu Aina dan memandangnya lekat-lekat, "Serem banget anjir"

DUG!!

Aina yang kesal mendapatkan hinaan itu, ia lantas menendang milik Andra. "BANGSATTTTT TITIT GUEEEEE!"

Oekkkk....oekkk....

"Mangkannya jangan ngomong sembarangan, gue udah dandan secantik ini malah di bilang ronggeng monyet!" sewot Aina.

"Ya emang mir---"

"Ck! Andra, lo ngomong sekali lagi, gue sunat punya lo!"

"Jangan Ai, nanti kita gak bisa buat dedek bayi yang lucu-lucu kaya cebong"

Aina menggeram emosi, "Lo berentiin nih Bintang nangis mulu, gue gak tau penyebabnya apa" Aina menyerahkan Bintang pada Andra.

"Bentar atuh ih, titit aku masih sakit" rengeknya.

"Najis!"

"Lagian lo gak sadar kenapa dia nangis?"

"Kenapa emang?----cup cup cup sayangnya Aina, jangan nangis ya, ntar gak di beliin embim-embim'an sama Andra jelek!" Aina terus mencoba membujuk Bintang, namun yang terjadi anak bayi itu semakin histeris saja.

"Dia nangis karna liat muka lo serem anjir! Simpen Bintang di atas tempat tidur, lo cuci muka dan gak usah dandan. Lo mau ketemu ortu gue atau mau ke ondangan kera sakti? Udah bagus gak perlu dandan, malah muka di bikin kek pasukan ronggeng monyet begitu"

Weird Wedding ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang