Chapter 28

339 73 5
                                    

28. TIKUS GOT

_________

Nyonya Aina'ku sayang, tuan Andra pergi berangkat kuliah dan cari monyet dulu ya. Tadi mau bangunin kamu gak tega liatnya kasian calon ibu dari anak-anakku lelap banget tidurnya kaya anak kebo :* aku udah siapin sarapan pagi, ada roti pake selai stowberry kesukaan kamu, ada nasi goreng ayam suwir buat agak siangan kamu makan. I love you gajah bengkak :* jangan marah ya kamu di bilang gajah, soalnya sekarang badan kamu ngegedein, apalagi bagian dua bola beklen yang sekarang kaya buah melon ughhh bikin ah ah terus tiap malem!

Membaca isi surat dari Andra membuat tangan Aina mengepal emosi. Bisa-bisanya suaminya mengatainya seperti gajah bengkak, Aina segera bercermin seolah ingin memastikan apakah perkataan suaminya itu benar?

"Ah enggak deh perasaan badanku bagus-bagus aja. Laki gue aja kali laknat banget! Ngapain coba bikin surat begini kalau bisa kirim chat aja, huh dasar gak waras. Pake typo segala lagi nulis monney aja jadi monyet!" Gerutunya.

Aina meraih ponselnya, membalas isi surat Andra dengan isi pesan chat.

Andra ngepet-------

Assalamualaikum, suami gizi buruk!
Kok gak bales?
So sibuk banget.
Hate you..

2 menit kemudian....

Astagfrillah alazim. Kok gizi buruk yang?

Apa ya maksud isi surat dirimu yang mengatakan bahwa diriku seperti gjah bngkak?

Hahaha. Aku canda doang loh nyonya🙏

Pulangnya beliin baskom.

Buat apa non?

Buat pelihara kepiting'lah.
Aku tertarik manggil tuyul
Anak kamu ngidam pengen ketemu tuyul

😭😭😭😭😭😭

Aina tak lagi membalas isi chat Andra. Pokoknya ia tak mau tahu, Andra pulang harus membawa baskom yang ia inginkan, Aina benar-benar ingin bertemu dengan tuyul.

Ting
Tong

Suara bel rumah Aina berbunyi, itu artinya ada tamu. Tapi siapa? Orangtua Andra kan kalau datang slalu memberi kabar dulu.

Ngomong-ngomong karna usia kandungan Aina masih 3 bulan, jadi Andra yang membawa Bintang ke tempat kerja'nya, lalu anak bayi itu di urus oleh sekertarisnya. Niatnya mau menyewa baby sitter tapi Aina tidak mau, alasannya karna ia tak ingin ada wanita lain di dalam rumah barunya bersama Andra. Untung saja Andra suami pengertian dan penyabar, ia mau membawa Bintang ke tempat kerja'nya, setelah pulang kerja baru'lah Aina yang mengurusnya.

Aina segera ke depan pintu rumah untuk membuka'kan pintu, "Siapaaaaaa...." Namun saat melihat orang yang ada di hadapannya, mata Aina terbelalak kaget. "LO? LO YANG ITUKAN... YANG PUNYA HUTANG SAMA ANDRA KAN? HUTANG PAS MOBIL LO DI SERPIS DAN LO GAK BAYAR KAN?"

Gadis bernama Cicil itu menggaruk kepalanya yang tak gatal, betul'kah dirinya pernah berhutang? Ia saja lupa.

"Masa sih aku pernah ngehutang?"

"Wah parah, lo ngelupain utang sama aja lo naro dosa terbesar untuk di bawa ke akhirat. Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih punya hutang, maka kelak (di hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham untuk melunasinya. Namun yang ada hanyalah kebaikan atau keburukan (untuk melunasinya. (HR. Ibnu Majah no. 2414, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no 437)." Jelas Aina panjang kali lebar. Biar absurd begitu ia tahu tentabg hadist-hadist loh!

"Berapa hutangku?"

"Mana gue tau, lo tanya aja sama Andra!" Aina melipatkan tangannya di bawah dada, "EH TAPI LO NGAPAIN KESINI?" Ekspresinya berubah gahar sampai-sampai Cicil hampir terjengkang saking kagetnya dengan suara bervolume full itu.

"Aku kan sekarang sekampus sama Andra, mangkannya aku sekarang datang kesini mau ajak Andra pergi ngampus bareng, sekaligus juga nanti mau ajak Andra makan siang, boleh kan? Andra'nya mana---" gadis itu langsung saja melengos masuk ke dalam rumah Aina.

Aina melotot marah, ia buru-buru menarik tangan Cicil agar keluar dari rumahnya, kemudian setelah berhasil ia tarik paksa keluar, baru'lah Cicil di hempaskan macam kucing.

"JANGAN PERNAH LO BERANI MASUK KE RUMAH GUE, APALAGI CARI-CARI SUAMI GUE. EH LO DENGER YA PELAKOR, BENTAR LAGI GUE MAU MANGGIL TUYUL, GUE BAKALAN SURUH TU TUYUL BUAT SANTET LO!" geram Aina.

"Emang tuyul bisa nyantet?"

Aina menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia sedang berfikir juga, apakah tuyul bisa nyantet?

"Bi-bisalah, masa enggak! Pokoknya lo jangan pernah berani deketin laki gue, atau gue bakalan.."

"Bakalan apa? Aku gak takut sama kamu!" Gadis itu mendekat seolah menantang.

"Oh gak takut ya? Tunggu sebentar disitu" Aina masuk ke dalam mencari sesuatu yang akan menjadi kejutan untuk gadis gila itu.

Aina membawa perabotan dapur seperti panci, tutup panci, penggorengan, sodet DLL. Dengan tanpa tanggung-tanggung, ia melemparkan perabotan itu keluar rumah. "PERGI LO TIKUS GOT"

Gubrakkk...
Prang!!

Brugggg!!!

Hal itu berhasil mengusir Cicil, buru-buru gadis itu pergi berlari terbirit-birit. Ia tak ingin jika kepalanya benjol-benjol akibat terkena barang-barang berat itu.

Sebelum benar-benar pergi, Cicil berteriak, "DASAR GAK WARAS. ANDRA GAK AKAN BETAH SAMA MANUSIA GAK WARAS KAYA KAMUUUU!!"

"LO LEBIH GAK WARAS LAGI TIKUS GOT!! LIAT LO YA KALAU BERANI DEKETIN LAKI GUE APALAGI CARI-CARI DIA KESINI, GUE PASTIIN RUMAH INI GUE ANGKAT DAN GUE LEMPAR KE MUKA LO---ITUPUN KALAU GUE BISA"

"KALAU ENGGAK?"

"KALAU ENGGAK, YA GUE BAKALAN LEMPAR BOM BUAT LO!"

Cicil bergidik ngeri, ia langsung buru-buru memasuki mobilnya lalu pergi dari rumah kediaman Aina.

Setelah Cicil pergi, Aina menarik nafas dalam-dalam, emosinya masih meledak-ledak tapi ia sadar bahwa ia sedang hamil, jadi sebisa mungkin ia mulai menyetabilkan kembali emosinya.

"Sabar Ai, sabar! Orang sabar, lahirannya di mudahin. Sabar...sabarrrr!" gumamnya sambil menarik nafas dalam-dalam, membuangnya kembali, dan menariknya lagi, seperti itu terus sampai perasaannya mulai nyaman.

Weird Wedding ✓Where stories live. Discover now