One

18.6K 628 27
                                    

Las Vegas City, 07.50 P.M

"Kenapa kau selalu meminta diriku untuk menuruti kemauan mu huh?"

"Memangnya diriku akan meminta dengan siapa lagi?"

"Kau memiliki pacar Sil, tapi kau bodoh."

"Tapi kau kakakku, sialan."

Tampak sepasang kakak beradik yang sedang berada di ruangan yang bernuansa abu-abu, dia adalah Lucas dan adik perempuannya yang bernama Silva Da Costa. Silva adalah adik satu-satunya Lucas yang notabennya seorang model papan atas. Lucas sangat menyayangi adiknya itu, hingga dirinya rela bertaruh nyawa demi adiknya.

Lantas orang tua mereka? orang tua Lucas yaitu Mr. Milner dan istrinya yang harus berbeda tempat tinggal dengan Lucas. Kedua orang tua Lucas yang sekarang tinggal di California, sengaja memisahkan diri dari kedua anaknya.

Mungkin itu, sedikit cerita mengenai keluarga Lucas. Kita kembali lagi dengan perdebatan antara Lucas dan adiknya.

"Lihatlah, kau sudah dewasa Sil. Kau sudah berusia 25 tahun, tapi kau tidak ada mandirinya sama sekali," ujar Lucas seraya menunjuk kaca yang tergantung di dinding.

Sedangkan gadis itu hanya mendengus kesal karena Lucas selalu saja mengejek dirinya dewasa. Lucas memang tidak salah, Silva memang sudah dewasa diusianya yang ke 25 tahun.

"Tapi ini masalah serius, kau harus membantuku." Silva yang geram pun mulai meninggikan suaranya.

"Maka dari itu, kau harus belajar bersikap mandiri." Jawab Lucas dengan wajah datar.

"Aku muak berbicara denganmu Luc, lebih baik aku tidak meminta bantuanmu." Gadis itu pun menyerah begitu saja dan pergi meninggalkan Lucas dengan perasaan kesal.

"Gadis pintar," ucap Lucas saat melihat adiknya pergi dan hilang dari balik pintu.

Tidak biasanya Lucas menolah permintaan Silva, tapi entah kali ini Lucas benar-benar tidak mau membantu adiknya.

Setelah satu menit kepergian Silva, pintu menuju ruangan Lucas pun kembali dibuka dan memunculkan pria dengan stelan formalnya.

"Hei, kau sepertinya sedang kurang baik," ucap pria yang baru saja masuk dan kini pria itu sudah duduk di sofa dekat meja Lucas.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Lucas sambil memainkan ujung pena yang ia genggam.

"Tidak, tidak. Aku hanya memastikan dirimu saja." Kini pria yang bernama Adrew itu berjalan dan berdiri disamping tempat duduk Lucas. Otomatis Lucas pun mendongakan kepalanya untuk menatap Adrew.

"Pergilah, aku sedang tidak ingin bicara dengan siapapun." Lucas pun sengaja mengusir temannya itu, tetapi tidak digubris sama sekali.

"Ahh, sudah kuduga. Sepertinya kau kurang baik hari ini sobat." Adrew pun menepuk bahu Lucas cukup kuat.

"Ayo kita bermain sebentar, aku dengar Rey kembali membuka club nya didekat sini." Tawaran yang bagus sepertinya.

Tidak menunggu lama, Lucas pun meng iya kan ajakan Adrew untuk bermain disalah satu club milik temannya itu.

Benar saja, tidak membutuhkan waktu lama mereka kini sudah sampai ditempat tujuan. Mereka pun langsung disambut oleh jalang-jalang yang begitu sexy dengan menggunakan pakaian yang serba kurang bahan, membuat siapapun akan bergairah. Tetapi tidak berlaku dengan Lucas, ia merasa jijik kalau ada jalang yang mendekatinya.

Seperti sekarang ini seorang jalang yang dengan beraninya menyentuh dada bidang Lucas, alhasil tinjuan yang didapat jalang itu. Ah kasian sekali jalang itu, Lucas benar-benar psycopat.

Adrew yang melihat itu pun sudah tidak keget dengan kelakuan Lucas. Mereka pun berjalan kembali untuk memasuki club tanpa memperdulikan jalang yang sudah mengeluarkan darah di hidungnya itu.

Adrew sengaja memesan ruangan VIP untuk mereka, karena ia tahu bahwa Lucas tidak akan mau bergabung dengan para jalang sialan itu.

"Sepertinya kau harus belajar lembut dengan seorang wanita Luc," ucap Adrew saat mereka sudah sampai diruangan.

"Itu tidak akan terjadi." Jawab Lucas dengan datar.

Namun, bukan Lucas namanya kalau ada orang bicara ia mendengarkan. Justru sebaliknya ia akan bersikap masa bodo.

Tidak lama setelah itu, pintu terbuka dan menampilkan sosok pria pemilik club ini. Sebut saja Rey, dia memiliki beberapa club yang tersebar di Las Vegas. Selain untuk sekedar minum atau bercumbu dengan para jalang. Club milik Rey pun biasanya digunakan untuk melakukan judi oleh para poker profesional.

"Ah, kau semakin menggila saja Rey," ucap Adrew yang memuji bisnis Rey.

"Oh aku juga tidak ingin kalah dengan Lucas, sialan." Jawab Rey yang membuat Lucas tersenyum miring.

"Jangan bicarakan pria itu Rey, dia baru saja meninju jalang," ucap Adrew sambil menenggak wine.

"Benarkah itu Luc? Kau memang gila." Rey pun bercanda sambil meninju perut Lucas.

"Aku tidak sudi tangan mereka menyentuhku," ucap Lucas sambil menyeringai.

"Oh sialan dirimu Luc." Adrew pun tidak hentinya mengumpati Lucas.

____________

Halo, jangan lupa like dan komen ya guys. Aku harap kalian suka sama cerita ini, mohon dukungannya ya guys💜

Kalo Rame lanjut nih...

15/10/2021

A Mafia Da Costa [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang