Forty Three

7.4K 199 29
                                    

Komen sebanyak-banyaknya ya beb

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Komen sebanyak-banyaknya ya beb. Oh iya, cuma mau kasih tau. Buat kalian yang suka fanfiction boleh tuh mampir di cerita aku yang lain.

*-*-*-*

Sudah satu minggu semenjak kejadian Joe yang memukul habis kedua orang tua Silva. Tak hanya menimbulkan luka yang mendalam saja, tetapi juga membuat api kemarahan dari seorang Lucas dan Silva yang tak bisa dihentikan lagi.

Seperti sekarang ini, seorang dengan menggunakan pakaian serba hitam tengah mengintai seorang wanita yang baru saja keluar dari mobil yang ditumpanginya. Wanita itu adalah Kimberli yang baru saja diantar pulang Joe. Setelah kepergian Joe, seseorang berjubah hitam itu langsung membekap mulut Kimberli menggunakan kain yang sudah di beri bubuk obat terlebih dahulu. Kerja bagus, tanpa membuat orang-orang melihat kegiatannya.

Dengan segala kekuatan seseorang misterius itu yang kini sedang menyeret tubuh Kimberli melalui semak-semak. Selama perjalanan menuju tempat yang diinginkan, seseorang itu masih menyeramenyeret kedua kaki Kimberli hingga sekujur tubuh Kimberli penuh dengan luka karena goresan dari aspal dan ranting pohon.

Sudah dua kilo seorang misterius itu menyeret Kimberli hingga sampai di sebuah tempat yang sepi, lembab dan tak berpenghuni. Sialnya Kimberli tidak juga kunjung sadar dari pingsannya, mengingat orang tersebut memberikan obat bius dengan dosis yang paling tinggi. Ditambah keadaan Kimberli yang tampak mengenaskan. Kepala belakang yang kehilangan sebagian kulit dan rambut karena diserut di atas aspal yang sangat kasar.

Sekitar satu jam lebih, akhirnya Kimberli tersadar dari pingsannya, ia merasakan sekujur tubuhnya yang tak bisa digerakkan, apalagi terdapat sebuah tali yang mengikatnya di kursi. Bau anyir menyeruak di idera penciuman Kimberli, ditambah hawa dingin yang menusuk ke dalam pori-pori kulit yang terkelupas.

Kimberli tak bisa menahan tangisnya saat merasakan tubuh belakangnya merasakan sakit yang amat tak terkira. Hingga pendengarannya berhasil menangkap suara benda tajam yang tengah diasah.

"Tolong! Siapapun tolong aku hiks." Tangisnya yang sudah bergerak gemetar karena matanya melihat sosok misterius yang berdiri di depannya dengan pakaian serba hitam.

"Aku mohon jangan bunuh aku, aku akan melakukan apapun untukmu." Justru orang yang di depannya malah tertawa mengejek.

"Kau sudah terlambat, Kim." Balas manusia mesterius itu dan dibarengi depannya dibukanya topeng yang menutup wajahnya.

'Deg'

Betapa terkejutnya wanita yang bernama Kimberli itu saat melihat Silva yang tengah berdiri dengan membawa pisau tajam di kedua tangannya.

"Lepaskan aku Sil, aku mohon jangan main-main denganku." Silva pun tertawa untuk menanggapi ucapan Kimberli.

"Bukankah dirimu yang sudah main-main di belakangku?"

A Mafia Da Costa [TAMAT] Where stories live. Discover now