Three

10.7K 464 19
                                    

Dua hari lagi adalah acara ulang tahun perusahaan Costa Group yang ke 20 tahun, segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membuat acaranya begitu mewah.

Tidak lupa dengan kedua orang tua Lucas yang hari ini telah sampai di Las Vegas setelah beberapa jam terbang dari California. Mereka tidak ingin melewatkan kesempatan yang bagus ini.

Kini Lucas dan kedua orang tuanya yang sedang duduk santai di ruang tamu.

"Mom tidak sabar untuk merayakan ulang tahun Costa Group," ucapnya sambil menekan kata Costa Group.

"Sudah lama dady tidak bertemu dengan kawan lama, semoga mereka datang diacara kita." Kedua orang tua Lucas sepertinya sudah tidak sabar menunggu 2 hari lagi.

Berbeda dengan Lucas yang seolah-olah tidak peduli dengan acara tersebut, padahal itu salah satu acara pentinya. Bagaimana tidak, dia kan yang sudah mengelola Costa Group sampai maju seperti ini.

Lucas yang sedang sibuk dengan leptop dipangkuanya itu sama sekali tidak mendengar apa yang sudah dibicarakan kedua orang tuanya.

Tapi tidak berlangsung lama, konsentrasi Lucas harus terpaksa menghilang karena adiknya yang tidak pernah hentinya membuat keributan.

"Lucas, kau ini bodoh atau bagaimana si?" Tanya Silva sambil menuruni anak tangga.

"Apa yang kau bicarakan Silva, apa kau tidak melihat kami disini?" Kali ini ibunya yang menegur putrinya yang sangat tidak sopan itu.

"Maafkan aku mom, tapi Lucas selalu membuatku marah mom," ucap Silva dengan raut wajah jengkel.

"Apa yang sudah terjadi dengan kalian?" Kali ini ayahnya yang bertanya pada kedua anaknya itu.

"Lihatlah, Lucas mengancel undangan untuk teman-temanku. Dia licik sekali mom." Ibunya pun langsung melirik kearah Lucas.

"Tapi itu melebihi batas yang ditentukan mom, Silva sengaja mengajak teman-temanya yang tidak terkonsep sebelumnya." Jawab Lucas sambil menatap Silva tajam.

"Hanya hal seperti itu? menurut mom itu tidak masalah Lucas. Lagi pula semakin banyak yang hadir, semakin bagus juga acaranya," ucapan ibunya yang sangat berbeda terbalik dengan pikiran Lucas sekarang.

"Bukan mas-" Belum selesai Lucas berbicara namun sudah dipotong oleh Silva.

"Lucas selalu saja begitu mom, ingin semaunya sendiri." Silva pun langsung merajuk manja pada ibunya itu. Sedangkan Lucas hanya menghela nafas pasrah.

Sebenarnya Lucas ingin sekali membunuh manusia yang bernama Silva, tapi harus dia urungkan jauh-jauh.

"Sudahlah kalian tidak usah bertengkar seperti itu, kalian membuat mood kami hancur," ucap ayahnya.

_________

Ella yang baru saja pulang dari rumah sakit dan kini ia sedang berbincang dengan kedua orang tuanya.

"Mom sebenarnya aku mendapatkan undangan untuk hadir diacara Costa Group," ucap Ella.

"Benarkah Ella?" Ella pun mengangguk.

Bukanya semangat, Ella malah menyenderkan tubuhnya di sofa tempat ia duduk.

"Huft, tapi aku malas mom." Ella yang kembali mengingat ucapan Silva dengan teman-temanya.

"Kenapa begitu? Kau harus hadir Ella," ucap ibunya dengan nada lembut. Ella hanya menghela nafas gusar.

Ting..

Seketika handphone Ella berbunyi membuat sang empunya langsung kaget dan berdiri sigap.

"Apa? kenapa mendadak sekali," ucapnya sambil melihat layar handphone nya.

"Ada apa Ella?" Tanya ibunya.

"Ah aku harus segera ke kantor mom, manajerku menyuruh untuk datang sekarang juga." Jawab Ella.

"Tapi kau baru saja sembuh Ella."

"Aku sudah sembuh mom, sepertinya aku harus berganti pakaian." Ella pun langsung berlari menuju kamarnya.

Skip

Tidak membutuhkan waktu lama, untuk gadis itu sampai di tepat ia kerja. Ella menggunakan pakaian yang sederhana, tetapi sangat sexy dan pas ditubuh langsingnya itu.

Kini Ella yang sedang berhadapan dengan menejer yang menurutnya lumayan galak.

"Kau lama sekali Ella," ucap manajernya sambil membereskan berkas- berkasnya.

"Em, maafkan aku. Tadi aku baru saja pulang dari rumah sakit." Jawabnya jujur.

"Hm, lupakan itu karena CEO Joe ingin bertemu denganmu sekarang juga." Ella pun langsung membulatkan matanya kaget.

"Ken-kenapa harus diriku? kau bisa saja menyuruh Silva atau yang lainnya," ucap Ella.

"Kalau itu mauku pasti sudah ku tunjuk Silva, tapi CEO ingin bertemu dengan dirimu." Ella pun hanya memutarkan bola matanya malas.

"Tapi aku belum pernah bertemu dengan nya."

"Sudahlah Ella, kau tidak punya banyak waktu. Cepat pergilah ke ruangan nya, aku akan mengantarmu."

Setalah sampai di depan pintu, Ella merasa gugup sekali. Ia pun memasuki ruangan itu dan langsung disambut hangat oleh pria yang bernama Joe Alexander itu.

"Ah, apa kau yang bernama Ella?" Ella pun mengangguk pelan dan berjalan dengan sangat anggun.

"Kemari dan duduklah, kau ternyata jauh dari eskpetasiku," ucapan Joe yang tidak dimengerti Ella.

"Em, maaf sebelumnya sir. Untuk apa anda memanggilku?" Tanya Ella to the point yang justru membuat Joe terkekeh.

"Sebenarnya tidak ada masalah serius yang harus dibicarakan, aku hanya ingin bertanya."

"Mengenai apa sir?"

"Tentang undangan untuk hadir diacara Costa Group." Jawab Joe yang membuat Ella terdiam sejenak.

"Kenapa anda tidak langsung bertanya pada Silva, karna itu keluarga nya yang mengadakan acara," ucap Ella.

"Ah tadinya memang ingin seperti itu, tapi tidak enak juga kalau bertanya dengan yang bersangkutan." Benar juga yang dikatakan Joe.

Oh, kita lupa memperkenalkan Joe. Joe Alexander adalah salah satu pewaris dari keluarganya yang kini harus mengembangkan bisnisnya dibidang fashion dan majalah. Usia Joe yang terpaut 3 angka lebih tua dari usia Ella. Joe merupakan singel parent karena sudah putus dari pacarnya 2 tahun yang lalu.

"Aku ingin bertanya, apa kau dekat dengan keluarga Costa?" Tanya Joe

"Tidak, bahkan aku baru kali ini mendapatkan undangan diacara Costa Group." Jawab Ella.

"Benarkah itu? aku juga begitu," ucap Joe yang sebenarnya ingin mencari tahu tentang keluarga Costa.

"Apa kau merasa sia-sia telah memanggilku?" Tanya Ella.

"Tentu saja tidak Ella, aku sangat senang bertemu denganmu." Ella menaikan kedua alisnya.

"Ah, maksudnya aku senang bisa mengobrol denganmu." Lanjut Joe.

"Baiklah," ucap Ella.

"Em Ella, bagaimana kalau kita berangkat bersama diacara itu. Lagi pula ini pertama kalinya untuk kita bukan?" Ella sempat berfikir untuk menerima ajakan Joe.

"Tentu," Jawab Ella.

"Baiklah, besok aku akan menjemputmu." Ella mengangguk sebagai jawaban.

_________

Halo, jangan lupa like dan komen ya. Semoga kalian suka sama ceritanya....


A Mafia Da Costa [TAMAT] Where stories live. Discover now