insiden 1999

1.5K 129 0
                                    

Kala itu tahun 1999 ,sosok orang bejubah hitam tengah berlari dengan gesitnya,pohon pohon maple yang ia menggugurkan daunnya,kepala nya menengok ke arah belakang,memastikan bahwa dirinya tidak terkejar oleh orang berambut putih ,namun nihil orang itu masih terlihat' mengejarnya.

"Ssshh... " Ia menatap bayi nan mungil itu yang kini tengah menatapnya sambil menangis. Dengan terpaksa pria berjubah hitam itu berhenti ,lalu merapalkan mantra untuk membuka sesuatu. Benar saja ,mantra tersebut membuat orang yang tengah mengejarnya menjadi kebingungan,ia tidak melihat sosok yang dikejar mati Matian di depan.

Pria itu tersenyum,lalu merapalkan satu mantra lagi ,terbukalah sebuah lubang dimensi lain dengan kilatan cahaya berwarna Aurora,lalu ia memasuki lubang tersebut.

Pria itu kemudian berlari sekuat tenaga menjauhi lubang tersebut karena ia tahu efek mantra pertama hanya dapat bekerja 5 menit,matanya beralih ke sebuah rumah yang terlihat tak jauh dari tempat ia berada sekarang,ia menatap perutnya yang kini berlumuran darah ,darah segarnya mengucur deras,sejak pertarungan sengit yang sebelumnya terjadi.

"Aahh... Aku baru sadar kalau dia berhasil menusuk dengan belatinya,syukurlah kamu baik baik saja" ia memeriksa keadaan bayi yang tengah di gendongnya ketika sampai di depan rumah bercat coklat.

"Manusia memang selalu kejam bukan? " Ucapan orang berambut cokelat di Gelung acak .

"Evelin,ga semua manusia itu jahat " pria itu lagi lagi menyangkal walaupun ia kini terlampau kecewa dengan sahabatnya,yang ternyata memanfaatkan nya dan menjadikan istri temanya sebagai objek penelitian.

"Dimana Alice?" Ucap perempuan itu menatap pria itu ,ia bergeming.

"Evelin tidaklah kamu mengurus winter dulu sebelum kamu menanyakan hal lain ,tubuhku sudah kehilangan banyak energi" ucapnya sambil menyerahkan bayi perempuan di gendongan nya,lalu memasuki rumah itu.

"Axel..."  ia mengamati semuanya dari bola kristal yang ia punya ,alat dimana ia bisa memantau pergerakan siapapun yang ia inginkan. Evelin kemudian mengeluas pipi mungil itu,lalu ikut masuk ke dalam rumah tersebut.

Matanya meredup ketika ia melihat banyak luka yang Axel dapat,ia kemudian meletakan bayi winter menghangatkannya dengan selimut bulu,ia tersenyum ketika winter kecil terlihat tidur lelap dengan nyaman.

"Maaf aku hanya bisa membantu mu dengan ini..." Ucap Elina datang dengan ramuan obat herbal  lalu menempelkannya tepat di luka luka pria tersebut.

"Pendarahan nya sudah berhenti,kamu tidak usah memaksakan untuk melakukan penyembuhan lagi, ada beberapa obat penghilang sakit disini ."
Pria itu tersenyum mengangguk,lalu meminum obat tersebut.

"Aku ga bisa melacak Alice dan Benedict,katakan padaku "

"Elina,maaf aku tidak bisa nyelamatin kakak mu,dan Benedict hanya menitipkan winter di pagi hari sebelum insiden penyerangan itu terjadi,hanya ada kami berdua ,Alice dan aku"

Pria itu menggeram,ketika mengingat sahabatnya itu menatapnya dengan serius.

"Elina,kamu harus tahu ini, Benedict punya anak manusia"

"Dia melanggar sumpah nya sendiri? " Ucap Elina terkejut,di balas anggukan oleh pria tersebut.

"Alice tahu tentang ini juga? " Kembali lagi Axel mengangguk.

"Alice mati tertembak benda yang mengeluarkan peluru" ia memejamkan matanya ketika ia mengingat kejadian
tersebut.

"Aku hanya bisa nyelamatin anak itu"
"Kamu udah ngelakuin hal yang terbaik,jadi kamu harus istirahat sekarang, aku sudah mengirimkan surat kepada pihak kastil agar mereka menjemput kita nanti.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang