ILUSI

436 63 2
                                    

Winter membuka tirai jendela dari tandu yang ia tumbangi, burung burung berkicau dengan ruang seolah menyapa rombongan tersebut.

Benar winter sampai di perbatasan kota Nordin ,ia melongok ke arah luar.

"Hei.. kufikir kita harus beristirahat sejenak" ucapnya kepada kusir di luar.

Rombongan tersebut akhirnya memutuskan berhenti di pinggiran jalan, winter tersenyum kepada pelayan pelayannya.

"Kalian makan dulu, jangan sungkan aku tahu kalian lelah" ucapnya kemudian menghampiri tandu milik aland .

"Ayah!" Ucapnya membuat aland terkekeh.

"Mau sampai kapan manggil kak aland kaya gitu" ucap Aaron  yang sedang asik memakan buah apel.

"Huh? Kenapa Lo yg risau sih? "

"Sudah sudah jangan bertengkar" ucap benedict yang keluar dari tandu,winyer tetap saja tidak menggubris akan kedatangan Benedict . Winter merasa bahwa benedict adalah suatu ancaman ,entah hanya feeling atau Karen sudah terbiasa hidup tanpa Benedict.

"Kenapa aku merasakan sesuatu byang aneh?" gumam aldrict sambil mengedarkan pandanganya,tempat mereka berada seharusnya tidak terasa asing baginya karena aldrict lebih sering keluar masuk kota lewat jalur perbatasan tersebut.

Mata nya masih mengedarkan pandangannya ,matanya menangkap kejanggalan ketika ia melihat asap dari dalam hutan .

"Bukan ini jebakan?! " Aldrict akhirnya sadar dengan apa yang tengah terjadi, matanya akhirnya menangkap bahwa sekarang mereka berada di tempat asing   yang gelap, ia menatap winter dan yang lainnya terlihat biasa saja,namun kejanggalan lagi lagi ia temukan, ia melihat sosok Benedict dengan mata birunya tengah menatap tajam ke arah winter.

"Winter,! ," Teriak Aldrict ketika Benedict berhasil menarik tubuh winter ke tanganya, sontak membuat aaron dan aland.

Aland mengeluarkan pedangnya menatap tajam Benedict, sama  Aaron juga menggeluarkan senjatanya, aldrict yang berlari menyerang Benedict dengan mengeluarkan kristal es langsung di buat terpental hanya dengan satu jentikan dari Benedict.

"Lepasin winter!! "Aland mulai murka, sedangkan winter hanya bisa pasrah karena titik pusat kekuatanya di block.

"Aku udah ngerasa kalau anda mempunyai niat buruk!" Ucap winter menggeram mencoba melepaskan sulur sulur tersebut dari tubuhnya.

"Kkk... Kamu memang anak yang cerdas ya winter, tapi reaksi mu terlalu lambat" ucap Benedict semakin mengeratkan sulur sulurnya ke badan winter

"Sssh... Sialan apa mau mu?!"  Geram winter merasa sulur itu melukainya.

Benedict kini sibuk menyerap seluruh darah milik pelayan itu dengan sulur nya.

Aland berlari berusaha menyerang Benedict dengan pedangnya, pedang itu mampu di patah kan begitu saja dengan sulur milik Benedict.

"Lebih baik kalian tidak mengganggu,kita akan mudah membuat ibu kalian bangun lagi!"

Aaron menggeram

"Sialan!! Apa maksudmu?!" Aaron melesat berhasil memukul pipi Benedict membuat sulur itu sedikit melemah.

"Arghh... " Benedict  kemudian  membentuk sulur itu menjadi lebih tajam , menusukan ke dada milik Aaron,  semua orang membelalak  ,Aaron merasa tidak percaya dengan apa yang tengah terjadi, ia menatap sulur itu yang terhunus di dadanya,detik kemudian darah segar dari mulutnya keluar.

"AAARON!!!! " Teriak winter histeris ketika melihat kakaknya menjadi korban .

"Aaron Foster, darahmu juga akan berharga untuk ibumu,jadi kufikir menyerap beberapa milikmu..."

SRASHH!!!!

Sulur itu terputus begitu saja ketika aldrict melancarkan serangan dengan pedang kristalnya, aldrict langsung menarik Aaron jauh dari jangkauan Benedict.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang