devil existence

331 52 0
                                    

Begitu mendengar kabar dari hewan kecilnya , Cynder langsung bergegas menuruni jurang yang curam itu , matanya syok ketika menangkap tubuh winter, gadis yang di depannya itu agak memundurkan tubuhnya,ia masih tidak percaya bahwa Cynder lah yang datang langsung,ia juga takut nasibnya akan lebih buruk karena orang itu yang menculik Karina,ia sekarang tidak memiliki apapun .

"Dimana Karina? " Ucap winter ,ketika Cynder berhasil meyakinkan winter agar tenang , dan mau di bawa ke atas.

Winter kini berada di punggung Cynder. Mengalungkan tangannya ke leher cynder , gigi Cynder bergemerutuk, tubuh winter yang pucat dan dingin,bahkan di cuaca ekstrem seperti ini normalnya tubuh akan mengeluarkan panas ,ini benar benar berbeda,dia masih ingat ketika winter pernah menggenggam tangannya ketika dirinya menggigil karena terlalu lama mencari kayu bakar di hutan, tangan winter masih menyalurkan kehangatan. Tidak untuk sekarang.

"Kita belum bertemu dengannya lagi" ucap Cynder sambil menatap salju yang sudah menumpuk tebal di jalanan.

"Kita berpisah setelah tahu bahwa paman Benedict berencana jahat,aku datang bersama Xander ,dan aku menyuruh Karina membawa giselle dan Ivy"

Winter menopang kan dagunya ke pundak Cynder.

"Aku bingung, kenapa kamu berubah dengan cepat? " Cynder terkekeh.

"Pada akhir nya ,balas dendam tidak akan membuat mu puas" Cynder mengepulkan Helaan nafasnya ke udara.

"Jadi ... Kalian berbaikan begitu saja?"

"Hei ,kamu ga suka kita berbaikan? Bahkan kita bisa jadi trio lagi loh " ucap Cynder tertawa, namun senyumnya tiba tiba terhenti,ketika winter mengucapkan kata kata dengan lirih.

"Aku tidak punya apa apa lagi" ucap winter lirih.Cynder tahu hal ini .ia lebih memilih diam lalu masuk ke dalam gua tempat singgah rombongannya.

.
.

SRET!

suara tubuh winter yang turun dari gendongan Cynder membuat semuanya mengalihkan atensi nya ,termasuk aldrict, semuanya kaget , mereka tidak menyadari atau memang tidak merasakan kehadiran aura milik winter.

"Winter...?! "Aldrict memeluk erat adik nya ,ia memastikan bahwa winter baik baik saja. Tapi tetap sama , seperti Cynder ia juga tidak bisa menangkap hangatnya kulit winter ,bahkan hembusan nafasnya yang tadi menggeletik telinganya ketika winter mengatakan

"Yes i'm well"

Hembusan itu terasa dingin ,ia menatap wajah pucat winter sekarang.

"Kakak ga bisa merasakan aura mu ,apa yang terjadi? " Aldrict memeluknya lagi erat.

"Dimana ayah dan yang lainnya? " Winter menatap seluruh rombongan yang ada di gua tersebut ,hanya aldrict sebagai orang bermarga Foster disini.

"Winter... kakak minta maaf... I cant ... Aku ga bisa melindungi mereka"

"Apa maksudmu ? Don't say ... "

"Sejak penyerangan papah dan kamu dibawa pergi,papah datang dengan teman temannya, kami ga bisa nanganin ..."

Liquid bening itu mulai menetes melewati pipi tirus winter , rekaman memory nya berputar, dia di bawah kontrol pria yang tak lain adalah ayahnya, winter membunuh semuanya, termasuk kakak terdekatnya Aaron. 

"It's my fault.... Ini semua salahku kak, sudah sepantasnya bahwa orang itu mengambil seluruh elixir ku" suara serak itu terdengar, membuat semua orang menatap winter, khawatir, dan penasaran. Bagaimana bisa winter masih hidup ketika seluruh elixir nya di ambil.
.
.
.

Sejak dahulu eksistensi Bangsa iblis selalu bersinggungan dengan bangsa anthromorps, bisa di hitung berapa kali mereka melakukan perjanjian perdamaian, perjanjian 1 ,yang pernah di tanda tangani oleh raja vampir sebelum invasi perang di masa lampau, dan perjanjian ke 2 ketika gilgamesh pertama lahir, setelah beruluh -puluh tahun ,bangsa iblis kembali mengingkari perjanjian perdamaian dengan makhluk anthromorps karena mereka menilai bahwa dunia anthromorps mulai tidak menjalankan hakikat nya dengan tepat.

Alsean Raja iblis ke 10 , berfikir bahwa menguasai dunia anthromorps dan mengatur seluruh tatanan kehidupan dunia  sesuai dengan prinsip dan jalan bangsa iblis jalankan akan mendatangkan sebuah keseimbangan yang telah tertulis di prasasti perjanjian dengan gilgamesh pertama .

"Devil akan menjadi pilar bangsa anthromorps jika bangsa anthromorps menyeleweng kan hakikat dan kewajibannya"

Ucap Arthur ketika benar benar yakin bahwa retakan magis di dunia manusia menutup.

"Aku heran? Seberapa banyak kamu mencuri informasi? " Sahut KAI yang kini berdiri menatap pemandangan kota Cosmo ,kai begitu terpesona dengan keindahan lampu lampu kota.

"Kita tidak punya waktu lagi Arthur" kini kai beralih menatap pinggiran wajah pria berhidung mancung itu.

"Itu alasanku selalu bersikeras membunuh Benedict, maksudnya orang itu"

"Siapa? " Tanya kai membuat Arthur menghela nafas.

"Pengikut setia alsean ,pengikut raja iblis ke sepuluh, namanya bahran" kai mengangkat alisnya , bagaimana Arthur bisa tahu lebih detail dibandingkan 3 guardian teratas, dirinya,Silver dan Danish.

"Bukan hanya ramalan masa depan yang aku lihat, aku tidak sengaja melihat rentetan masalalu di kastil glanarte ."

"Jadi? Bangsa iblis kembali datang untuk mendapatkan haknya? " Arthur menggeleng setelah mendapat pertanyaan dari kai.

"Aku tidak tahu , tapi eksistensi iblis akan segera datang, dan Anthromorps memang sudah berada di luar garis nya" ucap Arthur

"Aku tidak mengerti, bukanya anthromorps menjadi dunia yang damai setelah perang besar terakhir? " Arthur malah tertawa.

"Itu adalah titik akhir dari bangsa anthromorps sebelum benar benar melenceng di luar jalur nya"  Arthur menatap langit dengan semburat warna merah yang terbit dari timur .

"Jadi ? Alsean akan kembali? Atau Ravaliya? " Tanya kai.

"Kuharap Ravaliya akan berada di pihak kita" ucap Arthur sebelum gawai itu bergetar .Atensi itu kemudian beralih ke saku jacketnya.

"Kau tahu siapa yang membawa kintamani atau lebih sering disebut dengan batu mustika? " Arthur berujar,air wajahnya berubah dari masam menjadi tersenyum cerah.

"Kintamani? Bukankah itu? Batu satu tingkat lebih kuat dari Ruby? ,"

"Kita punya semuanya, gilgamesh akan lebih unggul dari alsean jika dia membawa kedua jenis batu itu" ucap Arthur.

"Dan jika Ravaliya benar benar di pihak kita? " Ucap Kai .

"Jadi mau ikut? Menemui orang yang sudah lama tertidur? " Ucap Arthur terkekeh.

"Siapa? "

"Mari menyamar menjadi manusia jika kamu ingin tahu " Arthur berjalan agak cepat menuju mobilnya, namun bagi kai  hanya dengan jantikan jari dia sudah bisa duduk di kursi samping kemudi.

"Hei ? Kenapa  kamu masih lambat?? " ucapnya setelah ia mendapati sang pemilik masuk ke dalam mobilnya,Kai memainkan Boneka karikatur smile yang terpajang di dashboard,sedangkan Arthur hanya merotasikan matanya ,malas dengan sifat kai yang dengan seenak jidat menyentuh barang barangnya.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang