BAHAYA

546 71 0
                                    

Cynder menatap Karina yang kini tengah memainkan api kecil nya, lalu mengarahkan api itu ke tungku pemanas.

"Chaterine?" Suara Cynder melembut , setelah beberapa hari yang lalu Cynder mengucapi sumpah serapah dan berniat untuk membunuh gadis berambut merah itu kini malah ia duduk bersama dengan nya menikmati api tungku pemanas,Karina menengok ke arah Cynder.

"Apa kamu tahu alasan kenapa aku tidak menghapus ingatanmu juga? " Ucap karina sambil tersenyum tipis, Cynder menggeleng cepat lalu menggosokan tangannya untuk menambah rasa hangat karena udara kota Nordic sekarang sangat dingin.

"Seseorang pernah mengatakan padaku ,tanpa langit yang gelap,tanpa matahari bulan tidak akan bisa bersinar,bintang juga tidak akan bersinar tanpa kegelapan,jatuh kedalam sana mungkin tidak masalah asalkan sifatmu tidak berubah"  Cynder tidak mengerti dengan apa yang Chaterine katakan.

"Pada dasarnya orang akan berubah tergantung dengan apa yang telah di laluinya"   Chaterine menunduk ketika mengingat siapa dalang dari kekacauan 7 tahun yang lalu.

"Berawal dari paman Kevin... Dia dengan mudah memanfaatkan situasi itu" ucap Chaterine ,membuat Cynder agak sensitif ,giginya menggertak.

"Obsesi, terkadang membuat orang lupa akan jati dirinya bukan?"  Cynder kini ikut menatap api di tungku pemanas.

"Dan aku tahu, seberapa besar kau terobsesi untuk membalas dendam,kau tidak akan merubah keinginanmu untuk menjadikan dunia bayangan berdamai bukan?"  Cynder kembali menatap Chaterine, tidak di pungkiri bahwa pernyataan Chaterine tidak pernah salah, Chaterine tahu apa yang Cynder impikan dan rasakan.

"Kita Sama,kamu ingat ? Bagaimana ayahku meninggal di depan mataku? " Cynder membelalakan matanya pasalnya Cynder melupakan fakta tersebut,di dalam fikiran nya ia hanya mengingat bahwa karena melindungi Chaterine ayahnya meninggal,ia lupa fakta bahwa ayah Chaterine di dunia manusia pernah menyelamatkan nya , jika tidak ada orang di sekitar situ pasti nyawanya sudah menghilang sejak dulu.

Cynder menunduk,rasa malu menyerangnya,rasa bersalah juga menyerang nya jika saja ia mengingat bahwa Itu sepadan dengan apa yang dilakukan di korbankan oleh ayah Chaterine.

"Kelopak bunga dandelion bisa tumbuh dimana saja ,aku senang bahwa kamu menjadi kakak yang semakin kuat,bahkan karena tekanan seperti itu kamu masih memiliki setitik cahaya yang menerangi mu " Chaterine tersenyum menampilkan giginya yang rapih.

"Maaf , Chaterine....aku menyesal" ucap Cynder memeluk erat adiknya .sedangkan Chaterine hanya mengerjapkan matanya ,tersenyum lalu membalas dekapan Cynder.

"It so fine cynder"

BLAM!

suara pintu itu terbuka , menampilkan sosok Xander yang kini terengah engah menatap tidak percaya dengan apa yang dia lihat,Cynder dan Chaterine menikmati hangatnya tungku pemanas,tapi kali ini Xander tidak ingin menanggapi nya dengan serius,ada hal yang lebih penting dari apa yang sekarang ia saksikan.

"Akai dalam bahaya!" Cynder menatap tidak mengerti dengan perkataan Xander.

Xander memperlihatkan surat yang ada di genggaman nya ,surat dari Wiliam Axelton,tentang penyerangan Benedict .

"Winter dan yabg lainnya ada di Akai sekarang" ucap Cynder meremas surat di genggaman nya.

"Dia masih hidup?" Ucap Chaterine bergetar ,ia baru sadar bahwa selama peperangan terjadi Benedict tidak menampakan dirinya.
Cynder menatap Chaterine yang menegang sekarang.

"Winter,..."ucap Cynder dan Chaterine bersamaan menyadari satu hal bahwa tujuan Benedict adalah membangkitkan Alice , berarti winter adalah satu satu nya orang yang mewarisi darah Alice dan kekuatan Alice, winter dalam bahaya.

Chaterine beranjak ,ia berdiri dengan kuku nya yang kini memutih,matanya memerah. Cynder menahan Chaterine dengan tangannya.

"Jika kamu pergi dengan seperti itu apakah kamu pikir bisa menyelamatkannya? "

"Cynder?! Kamu harus tahu bukan hanya Akai yang akan lenyap jika Benedict menjalankan rencananya! " Suara Chaterine meninggi ,ia tidak sengaja mengeluarkan api dari tangannya membuat cynder melepaskan tanganya. Cynder mengeluarkan kekuatan sihirnya untuk menahan gerakan Chaterine.

"Bagaimana pun kamu ga bisa pergi tanpa persiapan apapun"

"Seorang seperti ku harus siap dengan apa yang harus di hadapi Cynder"

"Apa kamu pikir seorang gilgamesh akan pergi begitu saja tanpa memikirkan strategi?kita bukan gilgamesh"  Ucap Cynder membuat Chaterine duduk tersadar ,kini Chaterine hanya bisa mengontrol nafasnya yang tadi memburu.

"Mungkin ini akan jadi strategi yang bagus ,karena mereka pergi mencari kita"

"Cynder... Aku ga bisa ngebuat kamu di serang oleh mereka"

"Satu satunya... Cara chaterine, aku harus memerankan apa yang sudah di takdirkan padaku..." 

"Ada 2 orang yang harus kita bawa ... Tanpa mereka rencana kita tidak akan berjalan" Cynder menatap Chaterine yang bingung.

" Trivia dan Giselle" ucap Xander menjawab apa yang ada di pikiran Chaterine.

"Kamu harus pulang ke kwangya aku dan Xander akan menyusul Dante dan Wiliam " ucap Cynder membuat Chaterine mengkerut kan keningnya.

"Kamu bisa nyetir mobil kan?,pakai mobilku "ucap Cynder melemparkan kunci mobilnya, dengan sigap Chaterine menangkap benda kotak tersebut.

Cynder melipat surat itu lalu memasukan ke dalam amplop itu lagi,bawa ini ,ini akan membuat mereka percaya,aku yakin mereka akan datang bersamamu. Chaterine mengangguk ,kemudian mereka pergi dengan arah yang berbeda.


MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora