MUSTIKA

310 51 0
                                    

Arthur meremas surat yang di kirimkan oleh Cynder,matanya memanas lalu pandanganya beralih kepada sosok orang yang kini tengah terbaring dengan alat medis . Arthur mengeluarkan kalung berbandul kepala kambing, ingatannya masih segar ketika ia berhasil lolos dari orang bertopeng kulit itu, masih segar juga tentang rentetan kejadian penyerangan di laboratorium Benedict waktu itu . Alice terbunuh di depan matanya, ia mendekatkan mulutnya ke arah telinga orang yang terbaring di ranjang dengan berbagai bantuan medis.

"Kapan kamu akan bangun? ,Bahkan dunia sudah kacau... Peranmu disini di tunggu, agar kesalahpahaman memudar" ucap Arthur mampu membuat liquid bening itu mengalir dengan deras, Arthur menatap orang itu yang tidak berdaya, ia prihatin dengan apa yang sebenernya terjadi.

"Kamu seharusnya tidak melakukan percobaan bunuh diri dengan sihir yang di larang" ucap Arthur memasukan surat itu ke dalam laci nakas di samping ranjang tersebut.

"Disini aku hanya berjuang sendiri untuk melindungi Mustika dan para  calon guardian "  Arthur menghela nafas, ketika melihat cincin yang melingkar di jari manis orang tersebut.

"Akan ada perang besar, kamu harus bisa bangun sobat"

.
.
.
.

Karina menggeram ketika melihat seluruh area Nordin telah luluh lantah , banyak hewan roh berkeliaran, disamping itu ia semakin tidak bisa merasakan aura dari winter, Giselle menatap Karina khawatir karena ia melihat perubahan ekspresi Karina menjadi panik kemudian masam.

"Are you okay? " Ucap Giselle

"Gak , aku ga ngerasain aura winter lagi" mata Karina menatap para hewan roh yang kini berkeliaran di atas mereka , untung saja perisai pelindung yang di buat nya sangat kuat ,Ivy hampir terperanjat ketika hewan roh sejenis Ragnarok menghantam perisai mereka.

"Everything gonna be okay, kita beresin ini semua dulu " ucap Karina akhirnya menetralkan tensi nya. Masih ada kepanikan di dalam hatinya namun sekarang tanggung jawabnya bukan lah hanya melindungi winter,melainkan 4 dunia bergantung pada nya. Tugas gilgamesh bahkan jika di bilang siap dia akan bilang tidak siap,ia hanya ingin winter ada di pelukan nya dengan selamat.

.
.

.
.

Semburat warna hijau mengelilingi tubuh perempuan itu, matanya berwarna merah , ia terduduk kemudian taring itu muncul ketika perempuan itu menampilkan seringainya .

"Akhirnya waktu untuk merebut dunia ini datang " perempuan itu menggerutu kan lehernya yang sedikit terasa kebas.

"Dengan hormat hamba ucapkan selamat datang tuan" ucap pria dengan mata biru safirnya kini merunduk 90 derajat.

"Terimakasih Bahran,  tidak sia sia aku menciptakan mu untuk menyamai wujud para makhluk anthromorps itu" ucap perempuan itu.

"Adalah kewajiban ku mewujudkan cita cita mu tuan"

"Bagaimana dengan batu mustika dan batu Ruby?" Ucap perempuan itu membuat orang berambut dark itu menunduk masam.

"Maaf kan hamba ,saya belum menemukan benda itu,tapi saya berhasil membunuh istri dari pemegang kintamani itu" seketika aura perempuan itu mendadak di penuhi asap hitam , kemudian ia mengeluarkan  kekuatan petir kuningnya kemudian mengarahkan kepada laki laki itu.

"Aku pernah bilang , carilah batu mustika dan Ruby, kamu hanya berhasil membunuh satu orang? "  Perempuan itu mendesis ,ketika pria itu mengangguk menahan sakitnya, kemudian ia menatap cermin yang tak jauh darinya.

"Istri nya juga lumayan cantik, sayang aku hanya bisa bangkit di tubuh wanita"  ucap perempuan itu seraya menghentikan aktivitas menghukumnya.

"Diluar seperti nya ada aura bedebah ,gilgamesh dan bara pengikut nya kufikir dia tidak akan kembali lagi" ucap perempuan itu kemudian menatap jalur darah yang mengalir ke tempat dia di bangkitkan.

"Kamu mengorban kan putri mustika juga? " Perempuan itu terkekeh ketika ia mengeluarkan elemen es yang langka.

"Dari yang saya ketahui , bahwa putri pemegang mustika memiliki darah special keturunan gilgamesh" ucap pria itu membuat perempuan itu tersenyum.

"Sungguh pencapaian luar biasa, tapi kamu tetap ceroboh bisa membiarkan gilgamesh bangkit lagi? Tapi kekuatan baru ini patut di coba" perempuan itu mengarahkan telunjuknya ke arah tikus yang lewat kemudian menyerap nyawanya dengan kekuatan magis khas gilgamesh ke 4 .

"Mungkin jika kamu gagal mendapatkan batu itu , kamu akan bernasib sama seperti tikus itu,mati tak berdaya"

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang