MISTERI DI BALIK KOTA NORDIN

488 70 0
                                    

Dante memutuskan pergi ke dunia bayangan ,sedangkan sander pergi menyusul Cynder ke kuil terpencil Utara kota Nordic, kota yang hampir mirip dengan kota Nordin di dunia bayangan , Cynder membawa Karina di dunia manusia, bukan Cynder namanya jika dia tidak pintar untuk menyembunyikan aura seseorang ,terlebih mudah bagi Cynder untuk menyembunyikan jati diri Karina yang tengah melemah karena efek segel milik servant.

Dante sampai di sebuah kota bernama Nordin,kota dengan segala daya magis ,kota yang di percaya oleh penduduknya  sebagai  pusat pemerintahan para dewa dewa yang mengatur seluruh kehidupan di dunia anthromorps.

Dante menutupi kepalanya dengan tudung, kemudian berjalan dengan santai seolah dia adalah bagian dari kota Nordin yang memang tidak menjadi sebuah kesatuan dengan pemerintah daerah Akai, atau lebih tepatnya adalah Akai menguasai seluruh daerah bekas perang dunia 2 kecuali Nordin ,karena kota tersebut tidak pernah berpartisipasi dalam perang dunia baik perang dunia 1 ,kota dengan independen berdiri sendiri hampir mirip dengan negara di tengah negara.

Dari kejauhan dante berpapasan dengan orang misterius dengan jubah merah yang baginya mencolok karena dari seluruh penduduk Nordin hanya pria itu yang mengenakan jubah warna merah dengan ukiran sulur emas membentang mengelilingi jubahnya.

Dante mengangkat alisnya ,kemudian mengaktifkan matanya ,mata ood eye , benar saja dia bisa melihat aura hitam yang keluar dari tubuh orang tersebut,dengan bergegas ia berlari mengikuti orang itu yang sudah jauh darinya.

Mata Dante sedikit terkejut ketika ia melihat orang itu masuk ke sebuah menara yang bisa disebut menara dewa, bagi warga Nordin menara ini adalah menara tempat para dewa tinggal ,termasuk silver God, tapi sampai saat ini mereka penduduk Nordin ataupun anthromorps yang lainnya tidak pernah melihat perwujudan asli dari  ketiga dewa utama yang mengatur seluruh tatanan kehidupan anthromorps.

Dante berlari dengan tergesa memasuki portal pintu masuk yang di buat oleh sosok misterius tadi,detik kemudian portal itu menghilang setelah Dante masuk ,seolah menunggu pria bermata ood eye segera masuk dan tidak membiarkan semua orang tahu.

Dante mengendap ,bersembunyi dibalik tiang tiang besar penyangga, ia tidak mengira jika dia akan masuk ke sebuah istana dengan seluruh ornamen emas menghiasi dinding dinding istana tersebut.

"Aku belum pernah melihat istana seperti ini" gumamnya matanya masih mengedar mencari sosok misterius yang dia ikuti,matanya menyipit ketika ia melihat sosok misterius itu kini tengah menggendong seseorang, orang itu terlihat di tutupi sebuah kain berwarna hitam,dari yang Dante lihat ,sosok yang di gendong itu adalah perempuan ,namun Dante masih bingung kenapa sosok berjubah misterius itu menggendong seseorang yang bahkan menurut Dante tidak dalam kondisi hidup atau pun mati,kejanggalan yang Dante rasakan mulai jelas dan tergambar ketika Dante mengikuti orang tersebut di sebuah ruangan bawah tanah, bau anyir bisa Dante cium , ia bersembunyi dari balik tembok ,Dante kembali terkejut ketika dia melihat sosok lain yang mungkin pernah dia lihat sebelumnya,sosok misterius yang sedari tadi dia ikuti Ternyata adalah orang yang pernah membunuh ayahnya.

"Benedict? Masih hidup? " Gumam nya ,kemudian ia melihat orang itu meletakan sosok perempuan yang tadi ia gendong ,pria berjubah itu meletakan perempuan itu di tengah tengah altar , jauh dari altar tersebut ada sebuah darah yang mengalir ke arah altar tersebut namun tidak terlalu banyak, sehingga darah tersebut hanya berhenti di tengah tengah .

"Sedikit lagi bukan? Kamu akan kembali ,kita akan bersama lagi alice" ucap orang tersebut membuat Dante terkejut setengah mati, Dante bingung apa maksudnya dari semua ini.

JLEB!! TAK TAK!

Suara pisau itu menancap di balik tembok yang di gunakan Dante untuk bersembunyi,Dante tertangkap basah.

"Aku ingin berterimakasih kalau kamu mau datang secara sukarela untuk menyumbangkan darahmu..." Dante berlari sekuat tenaga namun pria itu mampu mengimbangi nya membuat dirinya terkena beberapa serangan dari pria tersebut, Dante mencoba mengeluarkan api biru nya untuk menyerang, berhasil Dante mampu lolos dari pria tersebut ketika api biru itu  berhasil mengenai kaki pria tersebut.

Dengan segera Dante membuka black hole ,di dalam pikirannya adalah Akai satu satunya yang ia tuju .

.
.
.
.

.

"Argh! "Dante terkena pisau pria berjubah itu ,ketika ia berhasil memasuki portal tersebut,Dante menengok portal itu menutup dengan sempurna , ia menghela nafas ketika pria itu tidak menyusulnya, ia menelan salivanya  tanda haus dahaga menyerangnya, nafasnya memburu ketika ia berhasil mencabut sebuah pisau yang tertancap di punggungnya. Dante berjalan  tertatih ,ia merasa lelah, terpaksa dia menonaktifkan mata nya  ,mata ood eye Dante adalah mata langka yang hanya di miliki oleh keturunan asli dari raja anthromorps gilgamesh 1 , sebelum adanya perpecahan dan pertumpahan darah , dunia anthromorps di pimpin oleh Lord dengan sebutan gilgamesh ,hingga sampai di pemerintahan gilgamesh 4 , semuanya mulai memperebutkan kekuasaan mereka,sehingga gilgamesh 4 memutuskan untuk membagi seluruh wilayah kekuasaan berdasarkan ras makhluk di anthromorps secara adil ,namun tetap saja sama halnya dengan manusia makhluk bayangan juga memiliki sifat tidak puas dengan apa yang di putuskan,sehingga mereka memulai perang dunia pertama untuk memperluas kekuasaan.

Dilain sisi ,sesosok pria berjubah putih kini tengah tergesa berlari mendekati Dante , membuat Dante terkejut ketika pria itu memegang bahunya.

"Aaah!! Ampuuun!! " Ucap Dante latah ia mengira pria berjubah merah tadi mengejarnya.

"Dante?? ,Kenapa kamu kaya gini?? Apa yang terjadi" suara itu membuat Dante membuka matanya , ia benar benar terperangah,ia tidak pernah menyangka bahwa partner nya dulu di akademi yang ia kira mati di peperangan 7 tahun lalu masih sehat walafiat,bahkan dia bisa melihat pria di depannya ini lebih terlihat kekar.

"Wiliam???oh jadi pekerjaan Lo sekarang bantu malaikat maut ya???  Kayanya emang gue udah Deket ajalnya, syukur deh kalau yang jemput itu Lo"

Ucapnya sambil tersenyum sebelum ambruk karena kehilangan banyak energi dan darah nya yang terus saja mengalir,sedangkan Wiliam menggelengkan kepalanya.

"Kenapa sifatnya masih saja seperti dulu sih ,konyol "  William menggumam lalu menggendong Dante di punggung nya.

"Selain konyol juga masih merepotkan" ia berjalan ke arah rumah kayu minimalis ,rumah nya tempat singgah nya selama 3 tahun terakhir.

MY Hybrid Boss | LONG SHOT AU  Where stories live. Discover now